Bab 20// Meminta maaf

141 16 3
                                    

Altar sudah babak belur,perutnya mendadak sakit. Dan ia dilarikan di RS terdekat dari sekitar jakarta.

Cukup lama, Elina tidak tahu siapakah orang yang sudah menyelamatkan dari kedua perampok tersebut.

Isak tangis yang dialami Elina, saat ia pernah mengalami trauma cukup dalam. Ia mengingat kedua orangtuanya pada saat itu.

Tragis yang dideritanya,saat kedua orangtuanya berangkat belanja, namun karena mereka tidak dapat melawannya,maka dengan ringanya kedua perampok itu menghunus kedua orangtuanya.

Kejadian itu membuatnya takut, tapi semua sudah takdir harus mengikhlaskan semuanya.

Elina bersandar dipundak Agnes, baginya ia sangat membutuhkan sandaran yang baik.

Altar yang sudah lemah,tak berdaya hanya bisa merasakan kesakitan yang luar biasa. secepatnya, mereka membawa Altar ke rumah sakit.

Billy yang tak bisa habis pikir, jika temanya sudah habis dikeroyok oleh perampok jalanan.

Ia sedih melihat Altar begitu lemah, karena sayangnya pada Altar.

Reza pun sebaliknya, ia juga sangat prihatin pada kondisi Altar yang kian memburuk.

Altar sudah berada dimobil, Reza menancapkan gas agar Altar secepatnya terobati,dan ia bisa mengajar disekolahnya.

Elina yang tidak mengetahui jika, Altar yang sudah banyak menolong nyawa Elina.

Elina berlindung agar semuanya secepatnya bisa terselesaikan dengan baik, ia tidak mau dituduh sebagai seorang yang tidak perduli pada manusia.

Mobil hitam yang dinaiki oleh Reza,dan yang lainya sudah sampai di RS pelita Harapan. RS Pelita Harapan yang luas, dengan ukuran yang besar, dinding sangat cantik, lingkungan yang bersih, dan suasana sangat nyaman.

Tak hanya itu, Altar sudah masuk ke brankar RS pelita Harapan. Mereka saling menunggu, dan Elina menatapnya tidak asing sepertinya ia pernah melihat pemuda tersebut.

Billy yang tak kuasa,ia mendoakan Altar semoga ia bisa segera pulih,baginya Altar adalah teman yang ceria, diajak ngobrol menyambung, kadang suka jengkel, dan tapi Altar memiliki hati yang baik.

Isakan Elina tak kunjung reda, ia sangat tidak enak jika Altar yang menyelamatkan dirinya dari perampok jalan tersebut.

" Sudahlah mbak, kita doakan semoga pak Altar bisa secepatnya sadar,dan membaik"

" Aamiin yaa Allah".

Mereka mengaminkan bersama-sama, Billy yang tengah sibuk memikirkan Altar yang masih ditangini oleh pak dokter.

Terlalu singkat waktu ini, sampai tak sengaja jika anaknya membantu pekerjaan para dokter.

Namanya Shara Putri Nazella, seorang putri berusia 11 tahun, ia duduk disekolah SMP NEGERI Bandung.

Sangat cantik bukan? Putri yang dilahirkan tanpa diakui oleh papanya. Ia membutuhkan sosok seorang papa disisinya.

Putri merangkul mamanya, sudah berapa hari ia sangat merindukan mamanya. Putri yang diasuh oleh pemilik toko cafe, yang masih saudara juga dengan Agnes Anella.

Putri juga merangkul pundak Agnes. karena ia sangat berterimakasih kepada Agnes, yang sudah mau mendidiknya, dan akhirnya putri bertemu dengan mamanya. Tanpa kehadiran seorang papa.

" Mama, putri merindukan mama".

" Mama pun begitu sayang, kamu kesini dengan siapa?" Apakah sudah sangat betah tinggal disana"ujar Elina yang nampak terharu dan ia menyaksikan bertemu dengan anaknya sendiri.

Guruku Adalah Suamiku(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang