Maze in the Mirror

44 7 0
                                    

"Manusia mana yang bosan melihat keindahan pelangi?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Manusia mana yang bosan melihat keindahan pelangi?"

Kairon bergumam setelah langkahnya terhenti tepat di depan sebuah rumah pohon besar. Nyaris setiap pagi Kairon melihat pelangi di atas rumah itu.

"Ya! Siapa lagi selain aku."

Tiba-tiba suara langkah terdengar dan pelangi meluntur. "Dengan siapa di sana?"

Mendengar suara tuan rumah dari dalam, Kairon menutup mulutnya. Pintu rumah pohon tidak lama terbuka.

Wanita berbadan besar dengan apron bercorak dan berambut keriting muncul dari sana.

"Oh, kau rupanya. Si pria penakluk bayangan, Kairon Shadowblade. Sedang apa di depan rumahku?" Nyonya itu bertanya dengan wajah berseri.

Kairon kelabakan. "Bukan—Tidak. Nyonya Bellatrix. Maksudku ... aku hanya kagum dengan pelangi di atas rumahmu."

Mendengar balasan Kairon, Bellatrix semakin berseri dan pelangi kembali muncul di atas rumahnya.

"Ya, tentu saja! Aku bahagia setiap hari." Bellatrix berbicara penuh irama, bahkan pelangi itu semakin terang.

"Baiklah, Nyonya. Bersenang-senanglah. Aku harus pergi ke sekolah. Sampai jumpa!" Kairon melambaikan tangan sambil melangkah jauh.

Sampai saat ini, Kairon masih tidak mengerti dengan dunia yang ia tapaki. Sejarah mencatat dunia tercipta dari munculnya berbagai macam perasaan manusia.

Segala macam bencana alam dan fenomenanya terjadi karena manusia yang selalu memiliki perasaan yang berubah-ubah.

Contoh nyatanya Nyonya Bellatrix yang berhati gembira, terbentuk pelangi di atas rumah sebagai perwujudan perasaan itu.

Kairon tidak mengerti mengapa dunia sangat berkaitan dengan perasaan, sampai-sampai lembaga pendidikan dibangun hanya untuk melatih perasaan manusia supaya tidak menciptakan musibah yang merugikan semesta.

"Aku belum terlambat." Kairon mempercepat langkah, matanya jauh menatap gerbang yang sebentar lagi akan tertutup.

Alma del Mundo, nama semesta yang dijadikan nama sekolah, Alma del Mundo Academy.

Alma del Mundo atau yang berarti jiwa dunia dalam bahasa Spanyol adalah sebuah asal dari makhluk hidup muncul dan tempat untuk semua makhluk berpijak.

Tidak ada satu pun yang hidup di luar Alma del Mundo, karena setiap makhluk hidup memiliki perasaan. Bahkan, rumput yang hanya diam sekalipun. Ia memiliki perasaan yang sama.

"Ayo, Kai. Cepat!"

Seseorang muncul di depan gerbang, pemuda berkulit putih yang melambaikan tangannya. Raut yang familier itu sangat dikenali Kairon dari jauh.

Kairon semakin melebarkan tungkai hingga sampai, tidak ingin temannya menanti lama.

"Kau sudah menuntaskan tugas yang The Stormcaller berikan?"

Chasing That FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang