attention
- bxb
- Agil (top) x Makoto (bot)
- 🔞 - mungkin?
- unclear word.Happy reading, maaf jika banyak sekali kesalahan dalam chapter pertama ini.
FOTO CERITA HANYA PEMANIS.
.
X city, 15 April 2024.
Lelah, kesal, marah, pegal. Itu semua yang dirasakan oleh Makoto Navarro, anak kampus berusia 20 tahun, dia sudah semester 5 dan dia benar benar sedang kelelahan malam ini.
Dia mencari Riji Casannova, kembarannya yang sedari sore menghilang, tapi saat Makoto berjalan ke taman, dia melihat Riji sedang berduaan dengan Gin Geheboi.
"Riji asu.." gumam Makoto kesal, dia cemberut, lalu langsung pergi ke supermarket dekat.
Saat berjalan, Makoto merasa ada seseorang yang mengikutinya, Makoto takut dan sedikit panik, dia berjalan dengan cepat ke supermarket didepannya, tetapi..
Grep..
Makoto terkejut.
Agil.
Makoto menatap Agil, polisi yang sempat bertengkar dengannya beberapa hari lalu karena Agil tidak sengaja menjatuhkan ayam goreng milik Makoto saat Makoto berjalan jalan di mall sendirian, untung saja Agil adalah teman dari Rion Kenzo dan Caine Chana (kedua orang tua Makoto)
"Apasih!! Lepas gak!" Ujar Makoto kesal dan marah, tapi Agil semakin mengeratkan genggamannya ke Makoto.
"Gak." Ujar Agil dingin. Makoto terdiam, Agil tidak pernah sedingin dan setajam ini tatapan kepadanya.
Biasanya, Agil ceria dan selalu tertawa.
"Agil lepas!! Mako mau beli jajan di supermarket!!" Rengek Makoto kesal dan marah, sifat kekanak kanakan Makoto akan keluar jika dia hanya berdua dengan Agil, entah kenapa.
"Lo ikut gue, Mako. Rion udah nitipin lo ke gue buat beberapa hari." Ujar Agil dan menarik Makoto ke pelukannya.
Makoto berusaha keluar dari pelukan Agil, tapi apa daya jika tubuh Agil lebih kekar dan besar darinya, Makoto saja seperti anak smp.
Mata Makoto membulat saat dia mendengar Rion menitipkannya ke pria besar ini.
"Kenapa Papi nitipin Mako ke Agil??" Tanya Makoto dengan polosnya.
Melihat tatapan penasaran dan polosnya Makoto, Agil tersenyum tipis. "Kakak adek lo dititipin ke pak Sui, dan cuma lo yang dititipin ke gue. Rion sama Caine mau keluar negri bentar ada urusan." Jawab Agil.
Makoto mengangguk kecil, itu membuat Agil tersenyum.
"I lied, Makoto. I want you, and I asked Rion to keep you with me, for the next few days." Ujar Agil dari pikirannya.
Agil melihat jam tangannya, menunjukkan waktu 21.30 malam. Agil merasakan tubuh kecil Makoto yang bergetar lembut di pelukannya.
Dan Agil baru sadar jika Makoto tidak tahan dingin, Agil tau semuanya karena Rion dan Caine mengatakan semua hal tentang Makoto, SEMUANYA.
"Mako? Mau pulang kerumah gue sekarang?" Tanya Agil, tetapi Makoto menggeleng, membuat Agil kebingungan.
"Mako lapar.." gumam Makoto dan mengeratkan pelukannya ke Agil, mencari kehangatan ke pria yang lebih tua 5 tahun darinya.
Agil terkekeh, "ayo, pulang." Ujar Agil lagi dan mengendong Makoto, dan.. Makoto hanya menurut dan diam saat dia digendong. Tubuhnya lelah dan dia kedinginan.
.
Setengah jam kemudian, mereka sudah sampai di kediaman Agil, bisa dibilang jika rumah Agil besar dan nyaman. Tetapi tidak sebesar dirumah keluarga Makoto sendiri.
Agil menidurkan Makoto yang tertidur pulas, dan tangan Agil perlahan mengusap poni Makoto agar tidak menutupi matanya.
"beautiful, you are beautiful, darling." gumam Agil perlahan.
Bibir pink Makoto selalu terbuka sedikit jika Makoto tidur. Bahkan, bibir Makoto lebih kissable dibanding bibir wanita juga orang lainnya, menurut Agil.
Perlahan, Agil merebahkan dirinya disebelah Makoto dan memeluknya erat, mereka tidur nyenyak malam itu.
.
Paginya, Agil bangun dan mendapati bahwa Makoto tidak ada disebelahnya, dengan cepat, Agil pergi keluar dan melihat Makoto bermain dengan kucingnya.
Makoto memakai kaos milik Agil, semua kaos Agil kebesaran untuk Makoto. Bahkan, Makoto saja tidak memakai celana pendek. Paha putih & mulus milik Makoto terlihat jelas, membuat nafsu Agil meningkat.
Agil memang selalu nafsu saat melihat Makoto.
Agil berjalan ke dapur dan mengambil segelas air putih, Agil menampurkan air itu dengan perangsang.
Dan, Agil memberikan minuman itu kepada Makoto. Karena sifat Makoto yang terlalu naif dan suka menerima apapun itu, Makoto meminum air itu.
Setengah jam kemudian, Makoto merasakan tubuhnya panas dan berkeringat. Dia mulai merengek ke Agil dan mendekati Agil.
"Sshh.. A-Agil.. panash.." rengek Makoto dan memeluk Agil.
Pria besar ini hanya tersenyum dan memeluk Makoto, "kenapa, Mako??" Tanya Agil pura pura tidak paham.
Makoto mulai menangis, "Aghil.. p-panash.." rengek Makoto lagi.
Agil memeluk Makoto erat dan langsung mencium bibir kecil pria didepannya ini dengan agresif dan kasar. Membuat Makoto ketakutan, tetapi karena tubuhnya yang sedang lemas dan panas, Makoto hanya menurut dengan Agil.
-----》
"Enngh.. anhh.. A-Aghil.. s-sakith.."
"Sebentar, sayang. Gue belum keluar."
"Agil.. c-capekh.."
Sialnya, Agil terus mengagahi Makoto. Tubuh putih Makoto yang telanjang bulat dipenuhi oleh ciuman dan gigitan Agil.
.
.
.Hehe.