Gyera diam aja waktu Taehyung sudah sampai. Laki-laki itu menghela napas melihat istrinya yang seperti tengah berpikir keras itu.
"Yang, jangan mikir berat-berat. Inget kamu lagi hamil." Taehyung mengingatkan.
Gyera menundukkan kepalanya. Mengusap lembut perutnya yang membesar. "Aku khawatir yang, sama keadaan Shierra."
Taehyung mengerutkan keningnya. "Emang Shierra kenapa?"
Gyera menghela napas. Ia pun menjelaskan masalah Shierra secara garis besarnya saja tanpa menjelaskan hal-hal lain seperti dugaan perselingkuhan itu.
"Dia punya masalah sendiri. Tapi dia ngga mau jelasin detailnya," ucap Gyera lirih.
"Perlu telfon Jimin?" tanya Taehyung.
Gyera menggeleng. "Aku udah coba. Tapi Jimin nggak ngangkat telfon atau bales chatku. Kayanya hpnya nggak aktif," ucapnya.
Taehyung mengangguk paham. "Mungkin dia lagi sibuk kali, yang," ucapnya.
"Iya kayanya."
Tak lama kemudian sebuah kekacauan terdengar. Shierra berteriak kencang sehingga membuat Gyera dan Taehyung panik menghampirinya.
Kedua pasangan itu terkejut melihat Shierra yang ngumpet di balik meja. Gyera khawatir melihatnya.
"Ra? Lo nggak papa?" tanya Gyera panik.
Shierra menatap Gyera, wanita itu langsung menangis. "Gyera ... aku ... hiks, aku takut."
"Nggak papa, lo udah aman sekarang. Gue ada di sini sama lo, Ra." Gyera menarik Shierra dari bawah meja dan menuntunnya untuk duduk di atas tempat tidur.
Gyera meminta Taehyung untuk mengambil bubur buatannya. "Lo pasti mimpi buruk lagi, ya. Sekarang, makan dulu, ya," ucap Gyera.
Shierra menggeleng. "Aku nggak mau makan bubur," ucapnya.
Gyera menghela napas. "Lo maunya makan apa?"
"Ramyeon. Jimin pernah bikin ramyeon buat aku," ucap Shierra lirih.
Gyera menghela napas. "Ya udah, aku bikin sebentar."
"Sayang, kamu di sini aja. Biar aku yang masak," ucap Taehyung khawatir Gyera kelelahan.
"Emang kamu bisa masak ramyeon?" tanya Gyera.
"Bisa kok. Selain itu aku nggak bisa," ucap Taehyung.
Gyera mengangguk. "Ya udah," ucapnya.
Taehyung pun langsung pergi masak ramyeon.
"Mulai sekarang aku benci bubur. Aku nggak mau makan bubur lagi," gumam Shierra. "Dia tadi bikinin aku bubur lagi, Gyera."
"Lo mimpi, kan?" tanya Gyera sembari merangkul Shierra, menenangkan.
Shierra mengangguk.
"Siapa yang bikinin lo bubur itu?" tanya Gyera.
Shierra diam. Wanita itu menundukkan kepalanya sembari menangis. Gyera menghela napas. Wanita itu mengambil tisu yang ada di atas meja dan mengusap air mata sahabatnya itu dengan sabar.
"Lo nggak perlu takut untuk cerita ke gue, Ra. Gue selalu terbuka sama lo. Percaya aja sama gue. Mulai sekarang lo nggak akan pernah sendirian lagi," ucap Gyera serius.
Shierra masih diam. Wanita itu seolah-olah tengah bergelut dengan pikirannya. Gyera semakin sedih dengan kondisi sahabatnya ini.
"Kalo lo siap untuk cerita, gue akan ada disini untuk dengerin kisah lo. Kalo lo minta gue untuk bungkam. Gue bisa lakuin itu lagi. Gue bakal jaga rahasia lo, Ra." Gyera berusaha meyakinkan Shierra. Namun, sahabatnya itu sama sekali tak buka suara. Ia terus diam sembari menatap lurus ke depan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Apple Sweet || PJM ✓
أدب الهواةAwal kebahagiaan Shierra Ailandra bertemu dengan seorang pemuda bernama Han Jimin yang diperkenalkan oleh salah satu temannya ternyata membawa mereka ke jenjang pernikahan yang serius. Namun, siapa sangka? Dalam lika-liku kehidupannya ia harus berha...