1. Izin Nongki

2.1K 103 3
                                    

"Awas ah udah siang ini" Keluh laki-laki berwajah manis yang tengah berusaha menyingkirkan tubuh seseorang yang menindih dan memeluknya dengan erat.

"Udah lo diem aja, gue mau cuddle seharian" Balas laki-laki pemilik bahu lebar dengan suara teredam.

"Geli anying jangan ngomong di leher gue begituu" Ucap si lelaki manis saat merasa geli karena napas kekasih yang menerpa lehernya.

Bukannya menurut, si lelaki tegap malah sengaja meniup-niup lehernya dengan kencang sambil sesekali memberi kecupan.

"Belum siang, ini masih pagi sayang" Ia berucap setelah menghentikan aksi jahilnya karena mendapat cubitan di punggungnya yang tidak tertutup apapun.

"Sekali lagi gue tegasin ya Jemiii, ini udah jam sepuluh!!" Ucap si manis kesal.

Seketika Jemian --orang yang tengah menindih tubuh sang kekasih-- mengangkat kepalanya, menatap wajah manis yang selalu membuat ia terpukau. Tangan kanan ia gerakkan untuk sekedar menyentil bibir sang kekasih.

"Awh! Apasih?" Hikal, si pemilik bibir sontak melayangkan tatapan protes.

"Juma Jemi aja lo, kayak manggil temen" Ucap Jemian menjawab pertanyaan Hikal.

"Ah ribet kek boti, gitu doang di permasalahin. Udahlah kita tuker posisi, gue jadi pihak atas" Hikal melayangkan senyuman tengilnya.

Jemian hanya ikut melayangkan senyum tengilnya juga, mengecup singkat bibir Hikal, kemudian ia beranjak dari posisinya yang menindih lelaki itu.

"Maksud senyum lo apaan woy?" Hikal sedikit menaikkan nada bicaranya karena Jemian pergi begitu saja menuju kamar mandi.

Jemian berhenti melangkah saat sudah berada di depan pintu kamar mandi, ia membalikkan badan dan bersandar dengan kedua tangan yang terlipat di atas perut, senyumnya kembali hadir.

"Lo gak bisa jadi pihak atas sayang, punya lo kecil"

Hikal yang merasa tersinggung langsung mendudukkan badannya, wajah manis itu mengerut lucu.

"Bangsat Jemii, Punya gue gak kecil ya, Punya lo aja yang kegedean setann!!" Umpatnya keras karena Jemian yang langsung masuk ke dalam kamar mandi sambil tertawa keras.

•••••

"Gak usah pergi, temenin gue aja" Jemian tidak melepaskan sebelah tangan Hikal yang ia genggam erat. Kini mereka berdua berada di dekat pintu kamar. Jemian mencoba menahan agar Hikal tetap diam di apartemen dengannya.

"Gak bisa Abim, gue udah janji sama temen-temen gue"

Abim adalah panggilan khusus. Hanya Hikal yang boleh menggunakannya. Jemian tidak mau jika orang lain menggunakan panggilan itu untuk nya.

"Ngapain aja?" Jemian ini memang aneh. Kadang manis, kadang cuek, kadang tengil jika sudah berhadapan dengan Hikal. Dan Hikal sudah sangat terbiasa melihat sikap Kekasih tampannya itu.

"Nongkrong doang" Jawab Hikal.

"Gak penting, temenin gue aja" Balas Jemian yang membuat Hikal mendengus.

"Gak bisa, gue udah janji. Lagian gue udah lama gak main sama mereka gara-gara bareng lo terus"

"Baguslah" Jemian mengendikkan bahunya santai.

Only You (Nahyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang