1

32 1 0
                                    

Gadis kecil berusia 10 tahun itu tampak gemetar dan ketakutan ketika menyaksikan langsung bagaimana kedua orang tuanya berakhir secara mengenaskan.

Dia hanya meringkuk di bawah ranjang, menangis dalam diam agar tetap bisa selamat. Matanya tak henti-henti menatap mata sang ibunda yang telah berlumuran darah menatap ke arahnya.

"Mama papa...., maafkan aku...."

"Kumohon, maafkan aku...."

*

Nafas gadis itu memburu setiap kali memimpikan hal yang sama berulang kali, mimpi yang sangat ia benci. Ia sangat benci ketika harus mengingat lagi sang ibu dan ayah yang sudah tiada. Ia sangat benci dirinya yang tidak mampu berteriak meminta tolong kala itu. Kalau saja ia mampu meminta pertolongan, mungkin saja sang ibu dan ayah masih bersama dirinya dan kakaknya hingga kini.

***

Jung Hye-Ra, gadis kecil yang ketakutan di bawah ranjang itu kini telah berusia 24 tahun. Sang kakak Jung Ho-Seok yang lebih tua 6 tahun darinya kini bekerja di luar negri sebagai CEO salah satu perusahaan elektronik ternama.

Setelah sang kedua orang tua wafat. Hidup Hye-ra kini berubah 180° dari gadis kecil yang manja kini ia harus bekerja banting tulang untuk menghidupi dirinya sendiri. Walaupun sang kakak adalah seorang CEO yang memiliki banyak aset dan harta kekayaan bahkan mampu membiayai hidupnya hingga cucunya, namun ia tidak ingin terus bergantung pada sang kakak.

Setelah menganggur 1 bulan akibat diberhentikan secara tidak masuk akal oleh sang atasan, kini Hye-ra baru saja bekerja sebagai seorang karyawan di sebuah perusahaan besar di kotanya yang bergerak di bidang kuliner.

Beruntungnya, saat baru saja bekerja Hye-ra dipertemukan oleh seorang teman yang baik yaitu Jeon Jung-Kook. Jung-Kook adalah pria yang baik, selalu menemani Hye-ra yang kesepian kesana dan kemari. Apapun yang Hye-ra butuhkan Jung-Kook selalu bersedia membantu Hye-ra bahkan saat kucing kesayangan Hye-ra mati, Jung-Kook rela mendatangi rumah Hye-ra untuk menghadiri pemakaman kucing yang malang itu.

"Ra-aa, mau ke kantin?" Teriak Jung-kook sembari berlari kecil dari meja kerjanya menuju meja kerja Hye-ra.

"Umm, bentar ya kookie. belum selesai nih kerjaanku" ucap Hye-ra yang masih mengutak-atik komputer di depannya.

"Mau sekarang aja, nanti abis ini aku bantuin kerjaan kamu" ucap Jung-kook yang sudah duduk bersandar di meja Hye-ra dan mengangkat dagu Hye-ra sembari mengedipkan matanya dengan genit.

Hye-ra hanya bisa menghela nafas melihat tingkah laku sahabatnya yang selalu menggoda dan merayunya.

"Yaudah iyaa kookie iyaa" ucap Hye-ra malas

Mereka berdua kemudian berjalan menuju kantin kantor yang ada di lantai bawah. Saat berada di lift, lift terhenti di lantai 3. Pintu lift terbuka dan menangkap seorang pria tampan yang dingin berserta 4 bodyguard di sampingnya.

Bola mata Hye-ra membelalak melihat pemandangan indah di depannya. Begitu indah hingga Hye-ra tak mampu berkata-kata.

Namun, ia tidak sengaja melihat mata tajam itu, mata yang sangat ia kenal dengan goresan vertikal di kelopak mata pria tersebut. Kedua mata mereka saling bertatapan sejenak. Tidak terasa tubuh Hye-ra mematung dan bergetar, nafasnya memburu penuh sesak. Namun seketika terhenti ketika Jung-kook memegang pundaknya dengan lembut untuk bergeser ke belakang. Jung-kook kemudian menundukkan kepala dan punggungnya memberikan hormat kepada pria tampan di depan lift tersebut disusul tangannya yang mendorong punggung Hye-ra untuk memberikan hormat.

Aura mencekam sejenak di lift, tak ada yang berani bersuara dari mereka berdua. Hye-ra sedari tadi mengigit bibirnya hingga terluka sembari menahan nafasnya yang memburu sambil meremas ujung roknya. Dia takut jika benar mata itu yang menatap matanya 10 tahun lalu. Jung-kook yang menyadari Hye-ra di sampingnya tampak aneh kemudian memegang lembut tangan Hye-ra yang bergetar. Sejenak nafas Hye-ra tampak lebih tenang. Hingga pintu lift terbuka di loby kantor. Sang pria tampan yang dingin itu beserta bodyguard-nya berjalan keluar lift untuk meninggalkan kantor. Jung-kook dan Hye-ra kemudian menghela nafas. Tubuh Hye-ra yang tampak lemas sedari tadi hampir saja ambruk. Beruntungnya Jung-kook sigap menahan tubuh Hye-ra agar tidak terjatuh.

SWEET BASTARD : MIN YOON GITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang