34. Guitar Pluck

381 41 9
                                    

HappyReading

Ini beneran nggak papa kita langsung ke rumah Railey kayak gini," Radit berdiri didepan pintu dengan bimbang.

Haikal melepas helmnya,"santai aja kali. Jangan lupa donatnya itu dibawa."

Radit meraih sekotak donat lalu menyusul Haikal dari belakang, "kalau bokapnya galak gimana?"

"Nggak mungkin."

Mereka berdua sampai didepan pintu lalu saling tatap, "gih pencet belnya."

"Ogah lo aja."

"Kok gue?"

"Cepet pencet. Malu diluat tetangga, ntar dikira maling."

Haikal menghela nafas lelah lalu memencet bel.

Baru dua kali, seorang pria bertubuh kekar dengan wajah tampan membukakan pintu.

Mereka berdua melongo melihat Rio. Nggak ada mirip-mirip nya sama Railey. Ini beneran bokapnya?

"Oh, kurir makanan ya?" Rio menatap kotak donat yang di bawa Radit.

"Eh.. anu om..."

"Daritadi ditungguin sama anak saya," Rio langsung meraih kotak donat, "pembayarannya secara online kan? Lunas ya?"

Radit dan Haikal saling tatap.

Rio tersenyum sopan, "makasih ya mas," lalu menutup pintu.

"Njir, dikira kita kurir makanan," protes Haikal.

"Padahal gue udah baik sangka sama bokapnya Railey yang kelihatan lebih muda dari usianya tapi kita dikira mas-mas," gerutu Radit.

"Gimana ini?" Lirih Haikal, "balik aja?"

Di dalam rumah, Rio mengetuk pintu kamar Railey, "sayang kamu pesen donat ya?"

Railey menoleh lalu mendekati ayahnya, "enggak, Pa."

"Loh, terus ini punya siapa?" Rio bingung.

"Mama mungkin, atau Devin," kata Railey sambil keluar kamar.

"Mereka nggak pesen katanya," jawab Rio.

"Salah kirim ini," ucap Railey, "kurir nya udah balik?"

"Tadi sih belum," kata Rio.

"Sini biar Railey cari kurirnya," Railey meraih kantong donat dan segera keluar, netranya menemukan Radit dan Haikal yang baru saja memakai helm sambil tersenyum kikuk ke arahnya, "kalian yang ngasih ini?"

"Kita dikira kurir sama bokap lo. Padahal mau main," Radit melas.

Railey terkekeh, "ada-ada aja. Kenapa nggak info dulu. Sini masuk."

"Nah gitu dong," dengan semangat Radit turun dari motor dan langsung masuk.

Railey masih tertawa, "kok bisa kalian dikira kurir?"

"Dipanggil mas malah," gerutu Radit.

"Ini donat...." Railey menatap kedua cowok yang duduk di depannya.

"Buat lo," jawab Haikal, "mungkin bisa bikin mood lo naik. Nggak murung terus disekolah."

Railey tersenyum, "thanks ya."

"Tadi kita liat lo di sekolah kayak nggak ada niatan idup," ujar Haikal. "mau nyapa tapi takut malah bikin lo bad mood. Yaudah kita samperin aja kesini."

"Kita cari di gugel, gimana cara naikin mood cewek. Terus jawabannya suruh kasih makanan manis," ujar Radit, "tadi gue saranin beli gula jawa tapi Haikal nggak mau."

Jasa Boga✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang