Debut book!
please give me supportTeacher's Pet
started.
Prang!!!
Selalu seperti ini. Saat Jaemin kembali ke rumah, yang ia dapati hanyalah ibunya nya yang sedang merusak segala yang bisa rusak di dekatnya.
Hari ke hari, selalu sama tak pernah berubah.
"Sial, lepaskan aku!."
"Astaga nyonya," sang pelayan berucap dengan pilu.
Yang di panggil nyonya memberontak, saat sang pelayan berusaha untuk membantu, ia berteriak, mengumpat dan apapun yang bisa ia lakukan disana.
"Kenapa kamu melarang ku minum di luar? memangnya kau siapa sialan!." Umpatnya dengan tubuh sempoyongan, emosi ada tetapi tubuhnya lebih berkuasa sekarang.
"Nyonya, tolong tenanglah." Sang pelayang masih mencoba untuk menenangkan, "anda harus tenang nyonya, astaga...".
Dan yang di terima sang pelayan adalah teriakan penuh frustasi dari sang majikan.
Jaemin tidak tahan, jadi ia segera berjalan mengapiri ibunya, berusaha untuk merengkuh tubuh yang sedang dalam kondisi tak baik, nampak lemah dan...
Menyedihkan.
"Ibu kumoh-"
Plakk!
Sang ibu menatap sang anak tajam, sorot matanya begitu tajam menusuk penglihatan.
"Apa kau meremehkan ibu seperti ayahmu?."
Sang pelayan sudah tak merasa heran dengan itu, sang nyonya hampir setiap hari menampar wajah sang anak untuk melampiaskan emosi nya yang tak terkendali.
"Astaga, tuan muda." Sang pelayan menatap sang tuan dengan pilu, tangannya terulur menyentuh wajah sang tuan.
Sang pelayan hanya meringis saat mendapati wajah seputih salju itu berubah menjadi kemerahan.
Jaemin menarik nafas dalam, dadanya terasa sangat sesak.
"Ibu, ada banyak hal baik selain alkohol." Ucapnya kemudian.
Sang ibu menangis, "Ketakutan ini benar benar membuat ibu gila! Ibu ingin mabuk untuk melupakan semuanya, ibu tak ingin terus merasa seperti ini." Sang ibu menepuk nepuk dadanya dengan kencang.
"KENAPA KAU TIDAK MEBIARKAN IBU MELAKUKANNYA! KENAPA?." Teriaknya kemudian.
Jaemin meraih tubuh sang ibu, lalu segera merengkuhnya. Rasanya Jaemin ingin menangis tapi nampaknya itu tak bisa keluar jika ia sedang bersama sang ibu.
Tapi tiba tiba saja tubuh nya di dorong, sang ibu berhenti menangis dan kembali menatap tajam sang anak.
"Kenapa kau menghalangi hidup ibu?," Tanyanya, kemudian memukul lengan sang anak.
"Jika tak ada kamu, ibu tidak akan hidup seperti ini."
"TANPAMU, IBU AKAN SUKSES MENJADI AKTOR!."
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher's Pet | nomin
General FictionSeorang guru berumur 39 tahun menjalani hubungan terlarangnya bersama sang murid yang baru berusia 17 tahun.