----
"Sejatinya rumah ini tidak pernah ada, pasalnya sejak awal memang dibangun dengan terpaksa dan tanpa suka rela." - Narendra Diaskara.
----
Minggu, 21 April 2024.
"Kak Eca, mandi dulu, yuk? Nanti Ayen ajak jalan-jalan," ucap Naren sembari berjongkok di hadapan Hesa yang tengah duduk di atas tempat tidurnya.
"Jalan-jalan, Ayen?!" Hesa berseru senang, matanya berbinar sesaat setelah Naren mengatakan bahwa dia akan mengajaknya pergi berjalan-jalan.
Selama ini, Hesa sangat jarang diperbolehkan untuk keluar rumah, bukan tanpa alasan, melainkan karena kedua orang tuanya malu memiliki sosok anak berkebutuhan seperti Hesa.
"Iya, kalau mau jalan-jalan Kakak harus mandi dulu, ya?" Naren mengambil boneka bebek dari pelukan Hesa dan memberikan baju ganti yang sudah ia pilihkan untuk dipakai kakaknya nanti.
"Okey, Ayen! Ayen jagain Acil, ya!" Setelah mengatakan itu, Hesa segera berlari kecil menuju kamar mandi yang berada di luar kamar, Naren pun mengikuti kakaknya itu dari belakang.
Saat telah memastikan bahwa Hesa sudah masuk ke dalam kamar mandi, Naren memutuskan untuk mencari Diana, ia hendak meminta izin kepada ibunya itu untuk membawa sang kakak pergi berjalan-jalan hari ini.
"Bunda," panggil Naren ketika mendapati sang ibu yang tengah duduk di sofa ruang tamu.
"Iya?" tanya Diana, sejenak ia melirik anak bungsunya itu, lantas atensinya kembali pada majalah kecantikan yang tengah ia baca.
Naren mendekat, kemudian ia langsung mengutarakan apa yang ingin ia bicarakan dengan wanita tersebut.
"Hari ini Naren izin ngajak Kak Hesa keluar, ya?"
"Ke mana emangnya?" Diana seketika menoleh dan menatap tepat ke arah Naren berdiri saat ini.
"Deket-deket sini aja kok, Bun, palingan mentok sampai taman kota," jawab Naren.
"Hati-hati. Awasin Hesa, jangan sampai dia bikin ulah dan buat malu keluarga," ucap Diana, ia sempat ragu sebenarnya, namun apa salahnya membiarkan Hesa untuk keluar barang sehari saja? Ia juga muak jika harus ditinggal berdua dengan anak itu di rumah.
"Bun." Naren merasa tidak terima, apa maksud dari ibunya yang mengatakan hal itu?
Selama ini, Hesa tidak pernah mempermalukan keluarga mereka, kakaknya itu penurut dan selalu diam, tidak banyak bertingkah yang aneh-aneh, bahkan ketika ada tamu pun Hesa dikurung di kamarnya sampai tamu itu pulang, ayah dan ibunya saja yang merasa malu akan kehadiran sosok anak tidak berdosa itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] BENARKAH INI RUMAH? [SEGERA TERBIT]
Teen Fiction[Segera terbit] Naren yang dipaksa dewasa oleh keadaan dan Hesa yang tidak akan pernah dewasa. Keduanya dipaksa bertahan di dalam sebuah bangunan yang sering di sebut 'rumah' meskipun tempat itu telah kehilangan perannya. Menjadi adik yang berperan...