Sukuna- raja kutukan berdarah dingin yang hidup abadi selama ribuan tahun. Selama hidupnya sebagai roh kutukan, dia telah membunuh ratusan juta manusia dari zaman EDO hingga sekarang. Namun zaman sudah agak berubah ketika memasuki dunia modern dimana terlahirlah sorccerer yang sangat berbakat dan terkuat didunia ini, bernama Gojo Satoru.
-Sena mengutuk teman-teman sekelasnya karena sudah memaksanya untuk ikut dalam uji nyali gila ini. Harusnya dia sudah berada dirumah dan menikmati tidurnya, namun Sara- salah satu temannya menjemputnya secara diam-diam untuk memaksa nya berada disini. Namun hal yang lebih gilanya lagiˏ dia terpisah dari yang lain, "Dimana mereka?" paniknya.
Sudah sekitar setengah jam berlalu, Sena mulai lelah mencari mereka dan memutuskan untuk istirahat sejenak. "Dimana mereka semua? Apa mereka semua meninggalkanku?" omelnya walaupun disertai getaran suara yang gemetaran karena takut. Itu adalah bekas gedung tua, tidak ada siapapun disana, tidak ada cahaya lampu, begitu gelap dan hawanya mengerikan.
Sena menemukan sebuah pintu kelas yang bertulisan Lab. Sains dan memutuskan untuk masuk kedalam. Suasananya mencekam dan memiliki bau busuk seperti bangkai hewan. Dia menutup hidungnya lalu memicingkan mata saat menemukan sebuah benda dibawah laci meja bekas. Dia berjongkok lalu mengambilnya, seperti jari tangan. "J-Jari siapa ini? Mengapa ada disini?"
"Itu milikku." suara entah muncul darimana bergema diruangan itu membuat Sena panik ketakutkan hingga menjatuhkan jari itu.
Sena berbalik arah menuju pintu dan memutar knopnya namun tidak terbuka seperti terkunci dari dalam. "T-Terkunci? Bagaimana ini?" paniknya sambil menggendor pintu dengan sekuat tenaga sambil memutar knop pintu. Sudah jelas itu terkunci.
"Haha. Manusia memang makhluk bodoh." sesosok pria berambut pink dengan pakaian seragam Jujutsu muncul dibalik tembok dengan tanda hitam disekujur tubuhnya. Dia memungut jari tangan itu lalu memakan nya didepan Sena, "Apa yang kau lihat?" nada dinginnya membuat bulu kuduk siapapun merinding.
Sena memutar wajahnya kearah semula dengan panik, "Mengapa terkunci sih? Seingatku aku tidak menguncinya." paniknya dengan suara rendah yang hampir terdengar putus asa.
Pria itu menatap dengan seringai sinis seakan mengejek gadis didepannya itu, "Hah! Bagaimana rasanya terkunci didalam ruangan bersama raja kutukan? bukankah itu suatu kebanggaan?" ejeknya.
"Raja kutukan?" Sena terdiam sejenak lalu beberapa detik
kemudian matanya membesar kaget, "Sukuna?!" gumamnya dalam hati. Ini bahkan lebih dari ancaman, ini sudah seperti nyawanya sudah berada diujung tanduk. Sungguh sial.Sukuna menguap sedikit lalu mengorek kupingnya dengan tatapan bosan. Dia bisa saja langsung membunuh gadis itu dengan satu kali tebasan namun menahan diri karena ingin tahu apa yang akan dilakukan gadis itu. "Apakah rasa ketakutanmu membuatmu hilang pita suara? Malang sekali nasibmu."
"Aku terpisah dari teman-temanku." jawab Sena dengan suara pelan hampir putus asa.
Sukuna tertawa keras mendengarnya, "Tersesat? Haha konyol sekali. Apa yang dilakukan makhluk bodoh seperti kalian disini? Ingin mati dengan cepat? Hah!" Tertawa itu sangatlah menakutkan dan begitu mengancam.
Sena tidak bisa membuka knop pintu jadi memutuskan untuk mendobraknya dengan kuat, walaupun kemungkinan berhasil kecil karena tubuhnya kecil, "Kenapa tidak bisa dibuka?" frustasinya.
Sukuna merasa jengkel merasa diabaikan karena itu bentuk penghinaan untuknya. Dia mendekati Sena lalu mencekik lehernya, "Kau tahu siapa yang kau hadapi? Aku bisa membunuhmu sekarang jika kamu membuatku hilang kesabaran." ancamnya dengan menggunakan jari kuku panjang hitamnya menusuk sedikit leher gadis itu.
Sena tercekam dan merasakan sakit luar biasa seakan tubuhnya tersengat, "M-Maafkan aku! Raja..."
Sukuna tersenyum menyeringai saat mendengar kata 'Raja' untuknya, "Katakan sekali lagi."perintahnya tegas.
"R-Raja.."
Drop.
Sukuna melepaskam cengkraman itu hingga membuat Sena menghantam lantai dengan pantat terjatuh lebih dulu. Dia memperhatikan gadis itu sejenak lalu menyeringai dengan jahat, seakan merencanakan sesuatu yang manarik. "Siapa namamu?"
Sena agak ragu menjawab tapi mengingat kejadian barusan, dia memutuskan menjadi penurut untuk saat ini, jawab apapun yang dia tanyakan, "Sena.. Sena Kitagawa."
Sukuna menaikkan sebelah alisnya, "Kitagawa? Nama clan? Hah! Tidak menarik bagiku. Hanya sebatas clan biasa, tidak ada yang menarik dari itu." hinanya dengan nada sombong.
Ini membuat Sena agak jengkel namun menahan diri. Dia sudah direndahkan dan dihina dari sejak awal bertemu disini, sekarang raja kutukan itu mulai menghina nama clan keluarganya. Sama seperti yang didengar, Raja Kutukan memang seperti itu – tidak ada moral, hanya dirinya yang pantas, "Jangan menghina nama pemberiaan keluargaku."
"Siapa kau yang berani memerintahku? Aku yang berkuasa disini. Gadis naif."
KYAA!!
Suara teriakan itu terdengar tidak jauh dari tempat mereka berdua berada. Suara jeritan perempuan dan hantaman benda cukup keras.
"Sara?!" Sena menyadari itu milik suara temannya lalu berusaha mendonbrak pintu dengan kuat. Sedangkan, Sukuna hanya memandanginya dari jauh seakan ogah untuk membantu, padahal dia bisa saja menghancurkannya dengan energinya namun tidak mau membuang-buang itu untuk hal tidak berguna.
Beberapa kali dorongan yang keras sampai membuat bahu lengan Sena terasa sakit seperti akan lebam dan berhasil. Dia berlarian menuju sumber suara mencari keberadaan suara itu, dia tahu temannya dalam masalah. Walaupun tidak tahu apa yang sedang terjadi. Dia bahkan tidak perduli pertemuannya dengan raja kutukan itu.
Sukuna memukul tembok hingga retak semua meninggalkan bongkahan semen. Ini adalah sebuah penghinaan besar baginya, tidak ada siapapun yang berani begitu padanya, mengabaikan dan melawan raja kutukan sama saja mencari mati, "Gadis sialan itu... akan kuhabisi dia..." seringainya dengan sinis dengan mata merahnya.
"Aku mengawasimu gadis kecil.."
Sena mendengar suara rendah yang menggema disekitarnya membuat bulu kuduknya merinding. Ini adalah awal bencananya berurusan dengan raja kutukan.
–
KAMU SEDANG MEMBACA
SUKUNA - behind his back
FanfictionSena merasa hidupnya berubah dratis saat pertemuan awalnya dengan raja kutukan-Sukuna. Hidupnya penuh dengan teror dimana-mana yang sudah mengancam hidupnya. Entah sampai kapan dia bisa bertahan atau malah sebaliknya? Mengapa raja kutukan itu tidak...