22 [Pembatas ]

9K 527 7
                                    

Selamat membaca~

***

"Ga?" Panggil Bian

Sagara menoleh, menyudahi kegiatan game nya.

"Apa ?" Tanya Sagara menatap Bian yang tengah duduk di tepat tidur.

Ini sudah seminggu lamanya semenjak Sagara di nyatakan sembuh, Dan keluar dari rumah sakit.

"Gue laper, " ucap Bian sambil mengelus perutnya.

"Kalau lu laper ya makan. " Jawab Sagara sangat kurang peka.

Bian menghembuskan nafas kasar. "Lu tau, kan Gue gak bisa masak."

"Gue suruh Lu makan, bukan masak !" Oceh Sagara melanjutkan game nya.

"Terus Gue harus makan apa ? Kalau gak masak dulu ? Ya kali, makan beras ?"

"Kok Lu gak peka sih, katanya Lu sayang Gue. Huh!! Dasar!! Apa semua laki-laki kayak Lu ya ? Yang banyak omong tapi gak ada bukti!" Cerocos Bian tak henti.

Sagara langsung menyudahi kegiatannya, Ia berdiri "Oke,Lu mau makan apa ? Biar Gue buatin, Gue gak mau nanti ada mayat di kamar ini" Tanya Sagara

Terlihat Bian tersenyum setelah Sagara mau nurut Ia memberitahukan ke Sagara kalau Bian mau makan ceker pedas buatannya,Sup bening juga.

Sagara langsung saja pergi ke dapur, memasak makanan yang di inginkan Bian.

"Untung istri " gumam nya.

Sagara sibuk di dapur, sedangkan Bian melanjutkan menonton tv-nya.

Sekitar 15 menit Sagara selesai memasak, pemuda itu memanggil Bian.

Tidak lama Bian turun sambil bersenandung ria, "Makan, Makan, makan. " Monolognya terdengar begitu riang

"Lu gak makan ?" Bian bertanya.

"Entar, Gue mau makan Lu "

"Uhuk!! Uhuk!! Uhuukk!! "

Sagara langsung memberikan air minum ke Bian. "Minum nih,"

Bian langsung saja merebut gelas itu dari tangan Sagara. "Anjir hampir saja Gue mati keselek. " Ujar Bian.

"Berhenti lihatin Gue" sinis Bian yang langsung saja melanjutkan makannya.

Sagara tersenyum, masih menatap Bian.

"Apa yang Lu pikirkan ?" Bian kembali bertanya.

"Gue lagi mikir, cara bikin Lu nikmat malam ini " jawab Sagara tanpa memalingkan pandangannya.

"Cihh!! Udah gue bilang," Bian menjadi sangat jengkel dengan Sagara yang masih saja menatap dirinya.

Karena kesal Bian langsung memasukan  ceker ayam pedasnya  ke mulut Sagara. "Nih! Nikmati! Nikmati !" Gerutunya

Sagara tidak marah, hanya tertawa kecil melihat sikap Bian yang menurutnya sangat lucu nan menggemaskan.

"Masakan Lu memang the best pokoknya " puji Bian.

"Jelas ! Gak usah di ragukan lagi, Gue calon chef." Ucap Sagara menyombongkan kemampuannya.

Bian menatap malas, Sagara yang menjadi suaminya itu. Menatap tidak setuju dengan kesombongan Sagara.

Bian langsung saja merebahkan badannya, tanpa memperdulikan lagi ocehan Sagara.
"Kentang, Lu mau tidur ?"

"Gak, gue mau sepak bola " ketua Bian menarik selimut.

Bayi Kentang [Sagara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang