[ KAVIN 18. ❥ BERANI SENTUH, BERANI MATI ]

949 45 28
                                    

HAI SEMUA MAKASIH YANG UDAH MAMPIR KE CERITA AKU SEMOGA KALIAN SUKA SAMA CERITANYA TUNGGU SAMPAI END 🥰

LANJUT JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMEN DAN VOTE YA BIAR AKU MAKIN SEMANGAT BUAT LANJUTIN CERITANYA SAMPAI ENDING ❤️

✨ SELAMAT MEMBACA ✨

18. BERANI SENTUH, BERANI MATI

Kavin berjalan cepat menyusuri koridor dengan langkah panjangnya menuju salah satu kelas dengan wajah yang penuh dengan amarah tatapan mata tajam yang sangat jelas tersirat adanya kebencian dan iblis di dalamnya juga rahangnya yang mengeras kuat juga kepalan tangannya dengan nafas yang memburu naik turun menahan emosi diikuti semua anggota DRAGGOS di belakangnya termasuk anggota inti, semua siswa siswi yang masih berlalu lalang di Sepanjang koridor melihat segerombolan cowok itu yang terlihat marah terutama seseorang yang memimpin didepan, mereka juga terkejut karena seluruh sekolah di dekepun oleh pasukan besar DRAGGOS dan bertanya-tanya ada apa sebenarnya.

"MINGGIR ATAU GUE TABRAK LO SEMUA!!" Emosi Kavin saat ada yang menghalangi jalannya nya.

Siswa siswi itu segera menepi membuka jalan untuk cowok itu karena takut terkena hantaman dari cowok bermata tajam bagai elang itu.

BRAK

Kavin menggebrak keras pintu kelas itu hingga rusak dengan kakinya dan masuk kedalam kelas itu lalu mengedarkan pandangannya mencari seseorang.

Semua siswa siswi yang ada di dalam kelas XII IPA 2 itu tersentak terkejut karena suara pintu yang ditendang kuat oleh cowok itu, yang dalam seketika membuat atmosfer kelas itu menjadi tegang dan mencekam karena cowok bermata elang itu datang dengan raut wajah yang menyeramkan ditambah lagi dengan ada banyak anggota DRAGGOS di belakangnya yang juga terlihat marah beberapa juga menjaga jelas itu.

"Kavin!" Panggil Bianca berlari dan ingin memeluk cowok itu

Kavin memegang tangan Bianca dan memutar tubuh cewek itu dan membenturkannya ke dinding dengan sangat keras hingga membuat suara yang sangat ngilu di telinga orang yang mendengarnya.

"Akhhh..." Pekik Bianca saat tubuhnya terhantam di dinding itu.

Semua siswa-siswi dibuat terkejut juga menutup mulutnya karena melihat adegan itu. Kecuali semua anggota DRAGGOS yang hanya diam sambil terus memperhatikan keduanya tidak ada yang melerai dengan tatapan tajam, mereka membiarkan ketuanya itu bermain dengan mainan barunya.

"KELUAR!!! Kecuali lo berdua" ucap Galen dan langsung mengkode anggotanya untuk memegangi kedua cewek itu.

Semua siswa-siswi keluar dari kelas itu setelah mendapat perintah dari wakil DRAGGOS itu yang hanya menyisakan segerombolan cowok itu juga ketiga cewek itu.

"Lo yang udah siksa Tasya di toilet!?" Ucap Kavin penuh dengan tekanan.

Bianca terkejut bagaimana bisa cowok itu tau padahal tidak ada orang yang melihatnya kemarin "k-kenapa lo nuduh gue?, bukan gue orangnya" jawabnya berusaha agar tidak tidak terlihat gugup.

Kavin menyeringai "lo pikir gue percaya sama omong kosong lo!, Hah!?" Semakin menekan tubuh Bianca di dinding itu.

"Vin lepas sakit, bukan gue orangnya" Bianca berusaha melepaskan genggaman tangan cowok itu dari tangannya dan berusaha mendorongnya namun tenaganya kalah kuat dengan Kavin.

"Sakit? Apa lo peduli disaat Tasya teriak sakit saat lo siksa dia? Apa lo peduli saat Tasya suruh lo berhenti buat siksa dia!?" Tekan Kavin "ENGGAK!! JUSTRU LO SEMAKIN SIKSA DIA DENGAN TANGAN LO DAN TAWA PUAS LO!!" emosinya sudah lepas kendali.

Bianca semakin terkejut dengan ucapan Kavin termasuk Prisa dan Fara yang di pegang oleh anggota DRAGGOS.

"Kenapa Kaget!? Gue bisa tau semua kejadian kemarin, Hm!?" Tanyanya dengan tersenyum miring.

KAVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang