Kebakaran

17 0 0
                                    

Aku berniat ke kampus untuk mengurus skripsiku dengan diantar supir pribadi.
"Sudah mas sampai sini aja" ucapku sopan
"Okee hati hati den jisung" ucap supir
Aku berjalan sambil membayangkan habis dari kampus mau top up games sekalian jalan jalan menyusuri kota, karena sangat sulit untukku benas berpergian karena ketatnya aturan di keluargaku.
Aku mencari ruang dosen tidak tau kenapa aku merasa gedung ini begitu banyak pembaruan ya walau masih ada beberapa lokasi yang masih femiliar, hingga aku bertemu segerombolan mahasiswa, aku berinisiatif untuk berhenti untuk mengamati apakah ada orang yang aku kenal disitu, maklum aku tipe orang pemalu untuk membuka obrolan, cukup lama aku mengamati mereka tidak ada satupun dari mereka yang aku kenal, jadi aku putuskan untu lanjut mencari ruang dosen jurusanku, hingga di ujung tangga aku melihat segerombolan orang berlarian dati atas seperti hendak menyelamatkan diri, aku mencoba bertanya kepada orang yang lalu lalang didepanku tapi mereka seperti terburu buru dan begitu ramai sehingga mereka sulit mendengar suaraku,  aku yang merasakan ada yang tidak beres di lantai atas memutuskan untuk ikutan turun saja menggunakan eskalator, namun sepertinya takdir sedang tidak berpihak padaku tiba tiba eskalator mati dan orang di depanku jatuh tak sadarkan, aku tidak cukup berani untuk mengecek apakah dia pingsan atau sudah tiada, buat berjalan aja kakiku sulit digerakan badanku membeku kakiku lemas seperti jelly, aku melihat sekelilingku betapa terkejutnya aku melihat api di lantai atas, bahkan aku sempat berfikir apakah ini akhir hidupku
"Papah" ucapku lirihku menangis bingung harus apa karena jujur ini situasi yang belum pernah kualami
Tiba tiba ada tangan yang menggenggamku refleks aku melihat orang yang menggenggam tanganku
"Bang jaemin" ucap ku linglung
"Ini tipu muslihat" gumam bang jaemin berulang kali. Jujur aku gk faham dengan apa yang di gumamkan bang jaemin dan bahkan aku bingung kenapa bang jaemin mengarahkanku berlawanan arah dengan segerombolan orang itu, mereka turun kita naik, mereka naik kita turun. Aku hanya bisa pasrah dan mencoba percaya sama orang yang sedang menuntunku ini,
Hingga tanpa aku sadari kita berdua sudah sampai di luar gedung kampus
Bel pemberitahuan berbunyi (moon maap saya agak lupa pemeberitahuannya soal apa) aku hanya menarap bingung ke bang jaemin teman seangkatanku
"Hey ini beneran?? Apa cuma mimpi?? Kita beneran selamat kan?? Kataku bingung.
"Ayokk pulang" ucapku gk mau lama lama di area kampus
Bang jaemin tanpa sepatah katapun menyalakan motor dan aku dengan segera membonceng di belakang.
Sayup sayup bel pemberitahuan kampus semakin menghilang,
Hingga ada cahaya putih menerpa ke arahku

Aku liat sekelilingku aku dikamar ku pandang langit dari jendela kamarku ternyata matahari mulai tenggelam.

Aku kelelahan seharian bantu usaha ibuku dan tertidur di sore harinya

END

mimpi yang sebentar tapi bikin ngos ngosan luar biasa untung kejadian eskalator gk ada darah, kalau ada apa gk makin trauma aku😭😭

Ini baru simulasi survival aja remidi ampe di bantu temen bener bener dah cupu bener🤦🏻‍♀️😭

Mana gua mau otw magelang ngurus bebas pustaka 😭😭 semoga gk terjadi apa apa semoga ini beneran cuma mimpi bukan pertanda atau jadi kenyataan aamiin.

Takut ke mimpi di cerita sebelumnya😭😭

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NIGHTMARE Park Jisung NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang