𝘼𝙉𝙆𝙊𝙆𝙐 𝙂𝘼𝙉𝙂 (1)

17 6 1
                                    

Chapter 4 (𝘼𝙉𝙆𝙊𝙆𝙐 (1))

Seperti tikus yang terjerat perangkap, Hiroshi merasa ketakutan karena rasanya ia dikelilingi oleh kematian yang sangat menakutkan

(A-aku harus berduel dengan Daichi?!! ) aku tak habis habis berbicara dalam hati

(Lalu,.. .apa-apaan dengan
muka mereka semua?!!!)

(tenang Hiroshi tenang.. .)

(Apa aku ajak saja Daichi kabur dari tempat mengerikan ini.. . Tidak-tidak mereka semua dapat mengejar kita dengan lebih cepat.. .)

sesaat aku terpaku ditempat cukup lama untuk berpikir dan karena perasaan takut
ku yang tercampur aduk.. .

ide gila nan hebat
ini terlintas di kepala ku.!

"HEI PARA BAJINGAN !! , BAGAIMANA KALAU KITA BUAT ACARA INI LEBIH .. . "

"MENYENANGKAN..!!!"

"SEPERTI.. . "

"DUA JUNIOR MELAWAN SEORANG RAJA !!! " Teriakku

(Aku menatap tajam dan menunjuk ke arah Kazuki) dalam hati keren bet gw

"Hohooow (terkesan)" Saut Kazuki

"inilah kenapa.. ."

"aku tertarik pada kalian berdua.!! " Ucap nya sambil memasang muka berharap

(GLEK)

(Sialan!!! apa kali ini aku
bakal beneran mati ya.. .) tanyaku dalam hati

Kazuki turun dari singgasana nya dengan tatapan dingin penasaran akan kemampuan bertarung kami berdua dan hawa intimidasi yang kuat perlahan berjalan menuju arah kami

sesaat menyadari sebuah kesalahan karena asal berbicara seperti itu ,hal yang tidak terduga terjadi lagi.. .

kini ia tidak hanya diam berdiri dan memamerkan punggung nya padaku namun sesuatu yang tidak pernah aku tahu, Daichi Sato yang tadi dibelakang ku tiba-tiba berlari dan siap menghajar ke arah Kazuki

Tapi bukan itulah yang aku harapkan,
d-dia salah mengambil langkah.. . Bodoh!!! Harusnya kau tidak senekat itu kan?!! Aku tidak tau apa yang dia pikirkan, tetapi jika dia bahkan sangat berani seperti itu.. .

"AKU JUGA INGIN KELIHATAN KEREN !!"

Kami berlari menuju Kazuki, dengan semangat dan rasa percaya diri, siap mencapai nya dan menerjang nya

hanya untuk menyadari suatu hal, saat aku bahkan belum sempat menggapai nya, Kazuki melakukan gerakan yang sangat cepat hingga tak jelas bisa ku amati.. .

yang pasti saat itu, dia melakukan dash atau melesat dari jarak yang jauh kearah kami, menggenggam tangan kami berdua seperti bersalaman, dan hanya untuk mendapati saat aku menyadari bahwa diriku terangkat dan diputar di udara dan terbanting seperti adonan tepung yang hancur

(*suara terbanting yang keras)

"Aaaaaaah!...." Teriakku kesakitan

(aku merasa hidupku akan berakhir)

"Aaarrggh.. .b-badanku tak bisa ku gerak-.. ." Ucapku lirih

(Kazuki mengajmpiri ku)

"Aaarrggh.. .K-kazuki.. .? " Ucapku lirih pada Kazuki

bukan untuk menolong ku tapi hanya
ingin melanjutkan menghajar ku di muka

"Brukk!.. .ayo bangun Hiroshi!"

" Brukk!!.. .bukankah kau.. .
ingin menghibur ku?!!"

"Brukk!!!.. .hahahahaha"

Aku dihajar habis-habis an

"Akh.. .Akh.. .Aaarrgghh!.. ." Suaraku sambil kesakitan

(apa hanya ini yang bisa ku lakukan?.. . Hanya dipukuli dan mati ya.. .? Ah! Suaraku sudah mulai habis tampak nya aku akan benar benar mati.. .) tanyaku dalam hati

(Daichi?, apa yang kamu lakukan?!.. .) menoleh ke Daichi

sesaat pukulan terakhir Kazuki ingin dilepaskan, Daichi Sato kembali berdiri tuk melindungi ku.. . Aku sudah tak peduli lagi badanku sudah tak bisa ku gerakan, muka ku berlumuran darah yang keluar dari hidungku, dan penglihatan ku buram karena memar

(Daichi?.. . Apa kau sudah gila?!! Aku tak ingin melihat mu berdiri seperti ini lagi!.. . Cukup, cukup kali itu saja... .)

"Hiks.. ."

Sepertinya aku mulai menangis.. .

"M-menyingkirlah D-daichi!" Teriakku

Tapi seperti saat itu yang kulihat adalah punggung nya, punggung yang berasal dari anak lemah dan korban perundungan

sesaat setelah itu, pukulan berat milik Kazuki dilayangkan ke muka Daichi, suara pukulan yang itu sangat keras! ia tergeletak dan berbaring di tanah.. .

'Daichi!.. ." Teriakku

"Hiks.. .Tidak, kau tak boleh mati..! " Ucapku sambil menjulurkan tangan padanya

"Daichi!.. . Hiks.. . Hiks" Aku terus menangis

Suara dari Daichi, perlahan dia berbicara

"Harghhh!.. . Aaarrgghh!.. . H-hir.. ." Daichi mulai merintih

(Aku tak bisa bangun dan menolongnya, sialan! Apa aku hanya akan melihat nya dihajar?.. . ) gumam ku kesal

"Arkh!.. .H-hiroshi.. .J-jadilah kuat!
aku percaya padamu!! "

setelah dia mengatakan hal itu padaku matanya tertutup tubuhnya lemas

"DAICHI!!" Teriakku keras

(sialan, aku tau aku harus melakukan sesuatu.. .aku harus bangun! )

Dengan langkah yang tertintih-tintih aku menghampiri Daichi.. .

"Tidak, tidak!.. . Kau tak boleh mati dulu!"

"Aku akan menangis sejadi jadi nya sambil merangkul mu, jadi bangunlah!.. . Hiks.. . Bangunlah bodoh!.. . Hiks.. . Hiks"

"DAICHI! , tolong bangunlah..!"

"Hiks.. . Hiks.. ."

Sedikit demi sedikit Daichi kembali sadar dan membuka sedikit mata nya

"Khok.. .Bodoh!.. ."

"Mana mungkin kan.. ."

"T-tentu saja aku belum mati.. .!" Oceh Daichi

"Haarrgghh.. . Arkh.. .Sial Hiroshi badanku tak bisa ku gerakan" Seru nya

saat waktu itu rasanya aku sangat lega karena dia masih hidup setelah dipukul sekeras itu di muka nya dan meninggal kan bekas luka memar serta darah di sekujur tubuh.. .

(Maafkan aku, Daichi!.. .) Ucap ku dalam hati

"Diamlah kau jangan banyak bicara!"

"Nafasmu berat banget tuh hahaha" Sindir ku

Kini aku tahu bukan hanya tekatnya nya yang besar tapi karena walau menjadi korban perundungan dia tetap ingin bertahan hidup!

"Yo Daichi sekarang saatnya giliran ku untuk melakukan perlawan balik!.. . "

Aku mengambil langkah untuk mencoba kembali berdiri tegap, walau aku dengan badan yang sudah bergemetaran dan sekujur tubuh di lumuri darah aku sekarang takkan ragu lagi!

"Maju sini!.. . Kazuki brengsek!! "

"Haaaaaaaaat"

Kizuna no BansōkōTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang