3. Jangan mati, Senja!

496 43 5
                                    

"Ibu gak bakal ngerti!"

"Apa yang ibu gak ngerti, Senja?!"

Senja gak tau, dia juga gak ngerti. Semua perlakuan Sandhy buat dia tersiksa, terus Sandhy nyuruh Senja buat nyalahin Ibunya sendiri. Senja gak paham, Ibunya juga gak pernah mau cerita apapun tentang kehidupannya.

"Senja kesiksa, bu. Senja sakit, hiks..."

Ibunya juga jelas menangis melihat anaknya kesakitan tanpa bisa ditolong. Dia gak tahu kenapa Senja ngalamin hal yang sangat buruk. Padahal dia tau, Senja anak yang baik dan gak pernah sekalipun dia nyakitin orang.

"Kamu ngelakuin apa, Senja?"

"Atau, kamu di bully?"

Senja gak kepikiran kesitu, dia gak tau itu sebuah pembullyan atau bukan. Tapi yang pasti, Sandhy sengaja menyiksa dirinya karena perilaku Ibunya.

"Ibu kenal Kak Sandhy?"

Raut wajah ibunya Senja tiba-tiba berubah, dia keliatan gak mau bahas Sandhy atau apapun itu yang menyangkut tentang Sandhy.

"Ibu pasti kenal Kak Sandhy!"

"Gak usah bahas dia, Senja."

Senja semakin yakin kalau Ibunya pernah bermasalah dengan Sandhy. Liat saja reaksi Ibunya Senja, kentara sekali kalau Sandhy pernah berhubungan dengan Ibunya.

"Kenapa bu?" Lirih Senja. Dia langsung berubah sinis seraya ketawa sarkas.

"Asal Ibu tau, Kak Sandhy yang buat hidup Senja jadi jelek kayak gini!"

Ibunya Senja gak nyangka sama semuanya. Waktu itu dia benar-benar khilaf, tapi dia udah coba memperbaiki semuanya, dia juga udah ngejauh biar kehidupan Sandhy dan keluarganya gak berantakan.

"Kita pindah sekarang."

Ibunya Senja langsung bergegas pergi ke kamar, dia buru-buru buka koper dan masukin semua baju-baju yang ada dalam lemarinya.

"Tolong jelasin bu, sebenarnya ada apa sama Kak Sandhy?"

Senja jelas gak mau pergi gitu aja, dia harus tahu kejadiannya seperti apa sampai Ibunya sendiri gak mau cerita apapun seakan kejadian itu sangat tidak baik untuk diingat kembali.

"Tutup mulut kamu, Senja! Ikut sama ibu atau kamu jadi gelandang aja di luar sana."

Senja nangis. Gak ada yang bisa dia harapkan, sejahat itu kehidupannya. Alur takdir yang bener-bener menyiksa.

"Sebenarnya Senja itu apa sih buat Ibu?"

Gak ada jawab, fokus sama kemas barang-barang buat di bawa pergi. Biarin Senja berteriak gila karena gak nemu jawaban apapun dari pertanyaannya.

"IBU GAK PERNAH ANGGAP SENJA ANAK IBU!"

Ibunya Senja langsung diam, dia natap Senja lama dan berakhir menangis. "Maafin Ibu Senja, Ibu salah."

Senja yang sudah menangis sedari tadi memeluk Ibunya. Dia mana tega membiarkan Ibunya menangis.

"Waktu itu Ibu khilaf, Senja."

SUNGSUN [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang