Asahi [name].
______________________________________
Langkah kaki yang berbunyi karena hentakan kaki di lantai membuat suara yang kurang enak di dengar. Aku keluar dari rumah dengan perasaan marah. Sebelum ibu menahan nya.
"[name] dengarkan ibu dulu!" ucap wanita paruh baya yang mencoba mendekati [name]
"Apalagi ,Bu?" ucap [name] yang sudah memegang kenop pintu tapi ia membalikkan badannya.
"Biarkan ibu menjelaskan terlebih dulu." ucap sang ibu.
[name] hanya terkekeh sinis. Bagaimana tidak? Di lantarkan saat ia dulu masih kecil dan sekarang? Orang yang meninggalkan nya berada di hadapannya mencoba menjelaskan alasan tidak berguna.
"Apa? Apalagi? Yang ingin anda jelaskan? Cukup. Aku telah merasakan semua nya sendiri!. Ibu meninggalkan ku dan pergi bersama pria itu dan sekarang?... Membawa pulang seorang anak? Yang kau sebut sebagai 'adikku'."
Aku tersenyum kecut saat itu. Lalu aku membuka pintu, keluar dari rumah untuk menenangkan diri. Sementara wanita yang ku sebut sebagai 'ibu' itu hanya menatap kepergian ku.
______________________________________
Ku langkahkan kaki ku melewati gedung-gedung besar itu, malam yang tenang. Satu helaan nafas keluar dari mulut ku. Aku kemudian memasangkan earphone dan menyetel musik dengan suara keras. 'ah, rasanya sakit sekali mengingat semua beban hidup ini. Tuhan.. aku ingin pergi.'. Satu bulir bening berhasil lolos dari mata [name].
Tiba-tiba ada cahaya yang menyinari tubuhku hingga aku refleks melihat arah datang cahaya itu. Sebuah mobil truk.. melaju cepat kearah ku!
Belum sempat aku menghindar. Truk itu menabrak ku. Membuat semua nya gelap. Mataku sedikit terbuka melihat banyak orang yang yang langsung histeris melihat kejadian itu. Aku kemudian tersenyum kecil sebelum semuanya padam.
'Tuhan.. inikah rencana mu? Haha, padahal aku baru memintanya. Terimakasih tuhan..,ibu.. maaf'
______________________________________
Aku berlari terus berlari di semua kegelapan itu. Tidak tau mengejar apa , hati ku yang menginginkan aku terus berlari ,terus berlari hingga aku menemukan secercah cahaya dan aku masuk.
'Tuhan.. apalagi ini..?'
______________________________________
Aku membuka mataku. Bukan rumah.
"[name] kau bangun!" ucap seorang wanita paruh baya.
"siapa..?" ucapku rapuh. Aku menengok kearah wanita itu. Hangat, bahkan hanya dengan kulihat senyuman nya.
"Aku ibu mertua mu, [name]" ucapnya. Dia membantu ku duduk saat dia melihat ku kesusahan untuk melakukan nya.
"...mertua?" Dan dibalas anggukan oleh wanita tersebut, tentu saja senyuman nya belum pudar.
"[name]!"
Aku menoleh ke sumber suara dan wanita di hadapan ku juga begitu. 6 Laki-laki berdiri di ambang pintu dan perlahan masuk dan mereka langsung memeluk ku.
"S-sesak!" ucapku. Yang membuat mereka melepaskan pelukannya.
"Ini suami mu, [name]" ucap wanita itu. Membuat ku binggung.
"Yang mana?"
Seketika 6 laki-laki itu memasang ekspresi kaget.
"[name] kau.. tidak ingat kami?" Ucap pria berambut putih. Sembari memegang kedua bahu ku. Dan aku hanya menjawab dengan gelengan kecil.
"...aku Nanami Kento." Ucap salah satu pria dengan surai kuning.
"Fushiguro Toji" ucap salah satu pria dengan surai hitam berdiri paling dekat dengan ibu mertua [name]
Dan terus berlanjut hingga terakhir Gojo Satoru.
Aku hanya mengangguk faham, aku harap aku tidak lupa.
"Lalu..? Nama ku?"
"[Fullname]" ucap mereka serentak. Hanya ku balas dengan anggukan singkat.
Hening...
Hening..
"Ah iya, [name] bagaimana kondisi mu?" ucap pria berambut hitam itu atau 'suguru'
"Entahlah, aku tidak merasakan apapun.."
Sontak itu membuat mereka terkejut.
"Bagaimana bisa? Apakah masih ada yang sakit?" Ucap Toji dan di balas gelengan kepala olehku.
"Memangnya aku kenapa?"
__Flashback__
<<TBC>>
NEXT CHAPTER LEBIH BANYAK YAH
DON'T FORGET TO VOTE! AND COMMENT!
KAMU SEDANG MEMBACA
6 HUSBAND [JJK X READER]
Fantasybagaimana jika ada virus yang memusnahkan sebagian kaum wanita, hingga popularitas di dunia kebanyakan kaum pria?? yap! itulah yang terjadi di cerita ini. akankah kamu mendapatkan happy ending? atau..? sebaliknya?👽👽👽👽 yah gtw deh yeeeaaaaaaaa!!~...