Kehidupan nyata merupakan kehidupan yang sulit untuk kita semua tebak, banyak kejadian di luar nalar yang terjadi dalam hidup, banyak cobaan yang harus di lewati terlalu banyak luka yang membekas di dalam, terlalu banyak tetesan air mata yang mengalir.
Terkadang mulut tidak bisa di gunakan dalam kehidupan, tetapi hati dan mata mengatakan semua mata berbicara dan hati yang menerima, mulut hanya bisa membuat senyum simpul tapi tidak bisa mengatakan sejujurnya, tidak bisa mengatakan sakit yang ada, dan pada akhirnya semua itu hanya menjadi luka yang membekas dan susah untuk di hilangkan.
Mencoba mencari pendengar yang mau mendengarkan tapi nihil, jarang ada orang yang mau mendengarkan, pelarian selanjutnya ialah keluarga mungkin keluarga bisa menjadi pendengar dan bisa memberikan solusi, tapi mungkin untuk beberapa orang mereka sudah tidak mempercayai keluarga mereka sendiri, sebab keluarga bukanlah penenang bagi mereka melainkan awal masalah dari mereka.
Menghibur diri dengan tingkah laku konyol, tertawa lepas dengan suara yang begitu kencang hanyalah sebuah penenang untuk diri sendiri, itu hanya sementara tidak untuk selamanya nyatanya luka itu masih membekas.
Seseorang yang sudah menata hidup nya dengan rapih, mempunyai tujuan hidup dan bertekad untuk mempunyai hidup yang menyenangkan kini termenung, kemana semua rencana yang disusun dari awal? Kemana pergi nya semangat yang dulu begitu membara? Nyatanya itu semua hilang dan sirna begitu saja semua yang telah di rencakan dari awal hilang bagai pohon tidak memiliki akar, tidak mempunyai tujuan di dalam hidup nya.
Itu semua tidak mungkin hilang tanpa alasan, pastinya ada banyak hal yang membuat semuanya berantakan, membuat semuanya runyam, semuanya hilang dan tidak ada niatan untuk kembali merangkai tujuan hidup.
Bagaikan lagu yang berjudul 'Dunia Tipu - Tipu' yang di nyanyikan oleh Yura Yunita dengan lirik 'Di dunia tipu - tipu kamu tempat aku berteduh'. dan lirik 'Di dunia tipu - tipu ku bisa rasa nyata dengan mu'.
Ingin lari dari kehidupan yang pahit ini, melarikan diri dari kenyataan yang begitu menyakitkan dan berada di dunia khayalan yang tentunya akan terasa bahagia karena dibuat sesuka hati bahkan lebih bahagia berada di dunia itu.
Kasur dan bantal sering kali menjadi korban pelampiasan kekesalan, sering kali ruangan menjadi saksi bisu raungan tangis yang di pendam, dulu saat menangis sengaja di kencangkan agar terdengar oleh banyak orang lain namun sekarang menangis di redam oleh bantal agar tidak ada yang mendengar tangisan yang mengandung makna itu.
Terkadang mendengarkan perkataan orang lain justru membuat mental down dan menumbuhkan banyak penyakit yang bersarang karena fikiran banyak perkataan orang yang tidak masuk akal omongan yang tidak di fikir lebih dulu sebelum mengucapkan nya.
seorang gadis yang ingin pergi dari kenyataan yang pahit ia membenci sifat nya, ia membenci dirinya, ia membenci keluarga nya mungkin terutama pada sang ibu, tetapi ia begitu menyayangi ibu nya tidak tahu apa rasa yang ia rasakan pada sang ibu"Bunda, Lia hancur"
••
Aurelia Anatasya, remaja berumur 17 tahun yang tinggal di kota jakarta bersama keluarga nya ia lahir di kota bogor tapi saat berusia 5 tahun ada hal yang mengharuskan Aurel dan keluarga nya pindah.
Aurelia lebih dikenal dengan sebutan 'Lia' karena kalau di panggil nya Aurelia, menurutnya itu kepanjangan jadi cukup panggil dia Lia atau Tasya saja.
Lia adalah anak ke-2 dari 3 bersaudara, dia memiliki 1 kakak laki-laki dan 1 adik laki-laki dirinya ialah perempuan kedua di rumah setelah sang bunda, tapi justru posisi Lia ini benar-benar tersiksa dia harus menurut perintah kakaknya dan dia juga harus mengalah pada adiknya, kalau kata Lia jadi dirinya itu sama sekali ngga enak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bertaut
Teen FictionKehidupan yang menyakitkan dan sulit untuk di tebak ialah kehidupan nyata. Kehidupan yang begitu sulit untuk di lewatkan banyak orang, selalu ada tangisan, dan luka yang menghiasi kehidupan orang lain. Lelah dengan semua keadaan yang menuntut untu...