Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🦮🦮
Suasana ruang makan di kediaman keluarga Niskala terlihat senyap. Karena semua penghuninya sedang melakukan kegiatan sarapan pagi bersama.
Suara hujan menembus rumah saking derasnya turun, semua kegiatan awal pagi hari sabtu ini dialihkan hanya untuk berdiam diri di rumah.
Tidak banyak percakapan ketika berada di meja makan. Itu peraturan pertama keluarga Niskala.
Cala menyelesaikan sarapan pagi nya dengan khidmat. Baru saja dia ingin beranjak dari tempat duduk, sebuah suara menginterupsi diri nya.
"Sebentar, Cala."
Cala kembali mendudukan badan nya ke kursi.
"Ya, ayah?"
Miskala membenarkan letak kacamatanya, Miskala tersenyum ke arah Cala.
"Kamu sibuk?" Tanya Miskala.
Cala menggeleng, "Pagi sampai malam Cala cuman di rumah. Tapi kalau malam nanti Cala mau jalan sama Zaylan."
Miskala mengangguk, tidak bertanya lebih banyak lagi. Melanjutkan sarapan milik nya.
Cala melipat bibirnya kedalaman. "Ada apa ya, ayah?"
"Kamu malam ini ikut sama ayah, urusan jalan sama Zaylan nanti saja." Ujar Miskala tanpa melihat ke arah Cala.
Saat Cala ingin protes, namun dirinya ingat kalau dia tidak pernah ikut serta acara keluarga diluar. Mungkin kali ini bisa ikut serta.
"Jam berapa?"
Miskala tersenyum hangat. "Jam delapan kita berangkat." Menatap kearah Nataya yang sudah tersenyum lebar mendengar pertanyaan anak nya.
Cala mengangguk tanpa bertanya ada acara atau kegiatan apa. Dia sepakat untuk ikut.
🐧🦮
Hujan masih tidak ingin berhenti. Cuaca semakin dingin. Tidak banyak orang yang ingin melakukan kegiatan, mereka lebih memilih untuk berdiam diri dibalik selimut yang tebal dan hangat.
Berbeda dengan dua keluarga berada ini. Mereka menghabiskan waktu malam yang dingin untuk membahas tentang masalah bisnis.
Maven. Dari keluarga Mahatma, pemilik brand yang sedang naik daun, bahkan Maven dengan senang diri menyumbang ketampanan nya untuk jadi model dari perusahaan Mahatma.
