Chapter 1

448 61 57
                                    


Author Point Of View On

Nama Gulf disini sebagai : Gabriel Akana Leopard

Nama Mew disini sebagai : Marven Ardegan Carter

Sahabat Gulf :New, Krist,Gun dan Win

Sahabat Mew : Tay dan Singto

Awal pertemuan Gabriel Akana Leopard ketua geng motor Cancer dengan Marven Ardegan Carter yang tidak disengaja, karena saat Gabriel sedang balapan montor di jalanan kota, tiba-tiba Marven muncul dihadapannya karena ingin menyelamatkan seekor kucing ditengah jalan membuat Gabriel terpaksa harus menghentikan laju motornya.

"Kalau mau mati jangan berdiri dijalan raya gini dong, berdiri aja langsung ke rel kereta sana." kesal Gabriel karena balapan motornya berhenti ditengah jalan.

"Aku cuma mau nolongin kucing Malang ini, bukan Mau bunuh diri." Ucapnya

"Sial!! Terserah aku tidak perduli."

Gabriel mengendarai motornya dengan kecepatan diatas rata-rata karna sudah tertinggal jauh.

Sementara Marven kini tengah memandang kucing Malang yang nyawanya hampir tidak tertolong karna hampir ditabrak oleh Gabriel.

Sedangkan digaris finish para wanita tengah bersorak, meneriaki nama Gabriel dan lawan mainnya, Sedangkan Sahabat Gabriel berdiri disamping garis finish cemas. karna sosok Gabriel belum juga menampakkan dirinya, setelah beberapa menit Gabriel pun muncul dengan kecepatan tinggi karena lawannya sudah hampir mendekati garis finish.

Brum... brum...

Montor Gabriel sampai digaris finish tepat waktu, Semua orang bersorak kemenangan atas kemenangan Gabriel yang kesekian kalinya.

"Selamat ya Kana, atas kemenangan nya."

"Terimakasih win, ini juga buat geng motor kita Cancer, Biar dia ngga bikin ulah sama geng kita."

"Bener apa yang Kana ucapkan dia emang harus diberi pelajaran, Biar ga macam-macam sama geng Cancer. "pekik krist

"Gimana untuk merayakan kemenangan kana kali ini, Kalo kita ke nongkrong di cafe Star, biar nanti aku yang bayar."ucap Gun

Win, New dan Krist pun setuju dengan ajakan Gun, mereka mulai mengendarai motornya menuju Cafe Star, Sesampainya di cafe mereka pun mulai memesan makanan dan minuman. tiba-tiba hp Gabriel bergetar.

drttt.... drtttt....

"Halo Maa, ada apa?"

"Kamu ada dimana sayang, Papa ada kedatangan tamu bisnis malam dirumah, kamu bisa pulang cepat hari ini sayang?"

"Kana lagi di Cafe Star Maa, Bareng temen-temen, emangnya tamu bisnis siapa sih Maa, Sampe Kana harus pulang cepet?"

"Rekan kerja Luar kota Papa sayang, kamu bisa kan makan malam dirumah kan sayang?"

"Iya Maa, Kana pamit temen-temen Kana dulu."

"Yaudah kalo gitu, Kana hati-hati di jalan ya ingat jangan ngebut!"

"Iya Maa, Kana ngga ngebut kok paling juga kecepatannya diatas rata-rata biar cepet sampe rumah."

"Itu namanya ngebut Gabriel Akana Leopard!!"

"Ngga Maa, Kana bercanda aja tadi."

"Ingat Kana! kamu itu anak mama satu-satunya sayang jadi jangan buat Mama khawatir terus ya sayang."

"Iya Mama ku yang cantik jelita, baik hati, rajin menabung dan pintar memasak."

"Bisa aja anak satu ini ngerayu nya, udah ya Mama mau lanjutin masak lagi, Ingat pesen Mama tadi ya Kana."

"Iyaa Maa, Aku tutup telponya ya Ma."

Tut...

"Mama kamu kenapa telpon Na, Tumben banget. Ada apa?"

"Ngga tau katanya rekan bisnis Papa mau makan malam dirumah."

"Aneh banget Na, ngga biasanya tante Wulan telpon kamu pas lagi main gini."

"Iyaa Na, Apa jangan-jangan kamu mau dijodohin lagi sama anak rekan bisnis nya Papa kamu itu Na."

"Ngga lah orang aku udah punya pacar, kalian kan tau sendiri kan aku udah punya Gina pacar aku yang paling cantik."

"Iya iyaa, terus kamu mau langsung pulang sekarang."tanya Gun

"Iya aku pergi sekarang ya gaes."ucap Gabriel sambil melambaikan tangan nya berpamitan.

Dinginnya angin malam tak membuat Gabriel gentar untuk mengendarai motornya dengan kecepatan diatas rata-rata dan tanpa sengaja montornya menabrak mobil BMW putih.

Brak...

Gabriel yang terkejut pun langsung turun dari motornya, melihat mobil yang tidak sengaja dia tabrak, tiba-tiba pemilik mobil tersebut keluar dari dalam mobilnya, membuat Gabriel panik dan juga takut, tanpa sengaja Gabriel dan pemilik mobil itu saling bertatap muka.

"Kamu.. jadi kamu yang punya mobil ini?" Tanya Gabriel ke pemilik mobil itu.

"Iya aku kenapa? Lagipula kenapa kamu naik motor kebut-kebutan sih, bahaya tau."

""Aku buru-buru tadi jadi ngga liat mobil kamu, lagian kenapa juga mobilnya berhenti disini?"

"Lain kali jangan kayak gitu bahaya, Dan tadi aku berhenti karena aku ngerasa kalo ban mobil ku bermasalah."

"Oh gitu, coba aku liat siapa tau ban nya bocor, kalo iya nanti aku bantu pasangin sama ban baru."

"Ngga usah lagipula aku udah telpon montir langganan aku buat benerin, kamu juga lagi buru-buru kan."

"E-eh iya aku lupa, kenapa ngga kasih tau daritadi sih nyebelin banget."

"Ini uang buat ganti rugi karena aku ngga sengaja nabrak mobil kamu tadi." Ucap Gabriel sembari memberikan beberapa lembar uang dari dalam dompetnya.

"Ini kenapa di liatin aja apa uangnya kurang? Kalo iya nanti yan kalo soalnya aku ngga bawa uang cash."

"Cih.. gaya doang orang kaya tapi matre banget masalah uang" gerutu Gabriel.

"Kenapa di liatin aja uangnya, kalo ngga mau yaudah lumayan ini loh uangnya bisa beli cemilan."

"Beneran ngga mau, yaudah aku tinggal ya soalnya aku ada acara penting."

"Pay.. pay..."

Gabriel langsung mengendarai motornya dengan kecepatan sedang karena takut hal serupa menimpanya lagi, Sesampainya di rumah Gabriel dikejutkan dengan mobil BMW putih yang tadi dia lihat, Gabriel berfikir apa pemilik mobil itu akan meminta ganti rugi tentang kejadian tadi.

Dengan perlahan Gabriel membuka pintu rumahnya melihat Papa Mama nya tengah asik mengobrol bersama rekan kerja Papanya diruang tamu, Gabriel pun langsung menghampiri Papa dan Mama nya dan tak lupa juga Gabriel memberikan salam buat rekan bisnis Papa nya saat akan dikenalan dengan anak rekan kerja bisnis Papanya nya Gabriel lagi dikejutkan karna sosok didepannya adalah pemuda yang daritadi membuatnya kesal karna hampir kalah balapan dan telat sampai rumah.

"Sayang kesini, kenalin, dia anak temen bisnis Papa"
"Kana kenalin dia Marven Ardegan Carter anaknya Tuan Mario dan Nyonya Wulan"

"Gabriel Akana Leopard" ucap Gabriel sambil mengulurkan tangannya.

"Aku Marven Ardegan Carter"ucap marven menjabat tangan Kana.

Author Point Of View Off




















































LEADER CUTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang