berduka

283 28 10
                                    

/sesampainya mereka dirumah sakit

"Sya,gua minta tolong Lo jaga Gista ya,gua mau ngeliat jenazah bunda sama papah" ujar Rakha memberi pesan pada Rassya

"Iya sya" jawab Rassya

/Akhirnya Rakha sampai di depan ruang jenazah

"Lo harus kuat rakh" ujar rakha menguatkan dirinya untuk masuk keruangan tersebut.

"P-papah b-bunda" ucap Rakha yang tak kuasa menahan tangisnya yang ia tahan sejak tadi

"Kenapa kalian tega ninggalin kita bertiga sendiri pah Bun?" Ujar Rakha dengan menangis tersedu-sedu

"Rakha harus gimana pah,Bun Rakha ga bisa jadi Abang sekaligus orang tua yang baik buat Gista dan Rassya" ujar Rakha bingung dan berharap orang tuanya hidup kembali

"PAPAH BUNDAA " teriak Gista yang tiba tiba berlari menghampiri jenazah bunda dan papahnya itu

"BUNDA SAMA PAPAH TEGA NINGGALIN GISTA SENDIRII" ujar Gista di sela sela tangisnya

"Hey..gis,liat gua" titah Rakha menyuruh Gista melihat matanya

"Lo ga sendiri gis,masih ada gua sama Rassya yang bakal jagain Lo" tutur Rakha yang menatap lekat wajah Gista sambil memegang bahu gista

"Ga,gua mau nyusul bunda sama papah ajaa" jawab Gista yang sangat kehilangan arah kehidupan

"Giss,gua mohon Lo ikhlas ya?"ucap Rakha

"gaa,gua mau nyusul bunda sama papah hiks hiks" jawab Gista

/disaat Gista ingin mengambil gunting untuk menyayat tangannya Rakha langsung memeluknya erat

"Giss sadar giss,Lo harus ikhlas" ujar Rakha sambil memeluk erat Gista

"Rakh gua ga kuat rakh" jawab Gista yang semakin terisak

"Kuat giss,Lo masih punya gua sama Rassya,jangan gitu lagi ya?" Ujar Rakha

"Hiks hiks hiks" Isak gista

/Saat ini Gista hanya bisa menangis dan menangis Karna melihat kedua semestanya pergi untuk selama lamanya

"Mending sekarang kita urus pemakaman bunda sama papah" ujar Rassya

/Skip mereka di pemakaman

"Pah Bun Gista bakal coba buat ikhlasin kalian,kalian tenang disana ya pah Bun" ujar Gista sambil mengusap nisan kedua orang tuanya

"Iya pah Bun,Rassya juga coba buat ikhlas" ucap Rassya

/Disaat mereka ber 3 sedang mendoakan kedua orang tuanya,tiba tiba ada penjaga makam yang memberi surat kepada Rakha

"Misi den,ini saya ada titipan surat dari papah sama bundanya Aden" ucap penjaga makam sambil memberi surat tersebut pada rakha

/Setelah Rakha menerima surat tersebut, dengan segera Rakha membaca surat tersebut

                 *Isi surat*

Rakha kamu anak pertama yang papah sama bunda percaya buat jagain kedua adik kamu,nanti klo papah sama Bunda udh ga ada kami titip Gista dan Rassya ya? Kamu harus bisa jadi Abang sekaligus orang tua buat adik adik kamu. Perusahaan papah,papah kasih ke kamu,jalankan bisnis papah dengan baik ya? Sesuai yang sudah papah dan bunda ajarkan ke kamu. Kamu harus kuat Rakha.. papah dan bunda yakin kamu bisa menjadi rumah dan penyemangat adik adik kamu. Papah dan bunda sayang sama kalian bertiga,sehat dan tumbuh besar menjadi orang yang baik dan sukses ya anak anakku,jangan lupakan ibadah karna ibadah paling penting..

/Setelah Rakha membaca surat itu Rakha langsung mengusap nisan orang tuanya

"Insyaallah ya pah Bun,Rakha bakal jalanin pesan dari papah dan bunda,doain kita bertiga dari atas sana ya pah Bun. Terimakasih udh mau menjadi orang tua terbaik buat kita. Kita sayang sama papah dan bunda" ujar Rakha yang berusaha menahan tangisnya

"Yaudh sekarang,mending kita pulang" ucap Gista

/Sesampainya mereka dirumah

"RASSYAAA"teriak qeela yang langsung memeluk Rassya

"Qeela,Lo ngapain disini" tanya Rassya

"Gua khawatir sama keadaan Lo sya,gua tau pasti ini berat banget buat Lo,Gista,dan Rakha" jawab qeela

"Khawatir si khawatir tapi emang harus sampe peluk peluk si Rassya"ujar Gista sarkas

"Y-ya maap kan gua reflek" jawab qeela membuat pembelaan

"Yaudh mending kita masuk,trs makan siang bareng" ajak Rassya

"Yokk" jawab mereka serentak

******************

"Gimana klo kita lomba masak berpasangan?" Ujar qeela mengutarakan idenya

"Bolehh,gua sama Rakha,Lo sama Rassya" jawab Gista yang setuju dengan ide qeela

/Di dapur

"Gis,kita mau masak apa ni?"tanya Rakha

"Kita buat desert aja,kan qeela sama Rassya buat makanan utamanya" jawab gista

"OOO,okkk,gua ngapain ni?" Ucap Rakha

"Mmm,Lo potong buah buahan aja, soalnya gua mau buat ice cream buah" jawab Gista

/Saat Rakha sedang memotong buah ia gagal fokus terhadap kecantikan Gista sampai sampai tidak memperhatikan buah yang ia potong

"Gista cantik banget" lirih Rakha sambil tersenyum

Dan tiba tiba..

"Aww shhh" suara Rakha yang kesakitan karna tangannya terkena pisau

"Rakh,Lo gimana sih ko bisa sampe  kena pisau gini" ujar Gista yang sedang melihat luka Rakha

"Y-yaa maap tadi gua ga fokus" jawab Rakha

"Ya udh sini biar gua obatin lukanya " ucap Gista yang dengan segera mengambil kotak p3k

"Shh,gis pelan pelan perih" ucap Rakha

"Tahan dikit lagi,udh mau selesai ini" jawab Gista yang masih fokus pada luka Rakha

"Gista klo lagi perhatian gini makin cantik" ujar Rakha dalam hati sambil menatap lekat Gista

Dan akhirnya tatapan mereka bertemu

"Rakha klo diliat dari Deket gini ganteng juga " ucap Gista dalam hati

(Yaelah giss,rakha mah udh ganteng dari orok kalee) POV author

"Ehem" Rakha berdehem untuk menutupi salah tingkahnya

"Makasii ya gis" ucap Rakha mengalihkan topik

"Sama sama,yaudh sekarang kita lanjut masak lagi" jawab Gista
















HALO HALO HALOO GIMANA NII SAMA CHAPTER KALII INII?? SEMOGA SUKAAA YAAAA,JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YAA BIAR KITA SEBAGAI AUTHOR NAMBAH SEMANGAT BUAT NGELANJUTIN CERITA NYA.UDH PADA MASUK SEKOLAH BELOMM NII?? SEMANGAT YAA SEKOLAHANNYA.LOP YOU ALL 😘😘😘😘😘😍😍😍😍😍💋💋💋💋🌹🌹🌹🌹🌹🥰🥰🥰🥰🥰🥰😻😻😻😻😻😻✊✋🔥🔥🔥🔥😻🌾🌾🌾🥰🥰🥰🤍🤍🤍😋😋😋😋🫰🏻🫰🏻🫰🏻🫰🏻🫰🏻

My brother is my boyfriend S1 (AND)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang