18 : Koma

1K 43 6
                                    

Fathir pun langsung menancap gas dan segera ke rumah sakit terdekat

———————————————

"Uhuk!!"

Di tengah perjalanan menuju rumah sakit, tiba² Rahsya kembali batuk darah, membuat saudara² nya panik

"Astaghfirullah sya, guys minta tisu cepet" panik Naura, dengan cepat Adara memberikan tisu yang sempat ia bawa tadi dari tenda

Dengan sigap, Naura langsung membersihkan darah itu, ia pun semakin dibuat bingung, kenapa Rahsya tiba² keadaanya seperti ini, padahal tadi mereka tidak menemukan seorang pun di gubuk itu

Tes

Satu tetes air mata Naura jatuh ke dahi Rahsya yang penuh dengan darah itu

"Nau Rahsya knp Nau" tanya Gibran

"Gua jg gk tau tdi dia tiba² batuk darah hikss" jawab Naura sesegukan

"Astaghfirullah, pah ayo pah kita harus cepet sampe rumah sakit" ucap Irsyad

"Sabar ya anak² ini papah juga udh pake kecepatan penuh" ucap Fathir

Kebetulan jalan raya saat itu sedang sepi karna hari sudah malam, jadi lebih memudahkan Fathir untuk segera sampai ke rumah sakit

Tak lama kemudian, mereka sudah sampai di rumah sakit. Mereka langsung mengeluarkan Rahsya dari mobil dan membawanya ke dalam rumah sakit

Fathir dan magic 4 langsung berteriak sekencang mungkin agar Rahsya segera ditangani

"DOK, DOKTERR"

"TOLONGIN ANAK SAYA DOK"

"DOKTER"

Sesaat kemudian, 2 orang suster menghampiri mereka dengan 1 brangkar di belakangnya, Rahsya pun langsung dibaringkan di atas brangkar itu, suster juga langsung mendorong brangkar tersebut menuju ke UGD

"Sebaiknya keluarga menunggu di luar, biar pasien kami yang tangani" ucap seorang suster

"Lakuin yang terbaik buat adek saya ya sus" ucap Naura

Suster itu hanya mengangguk dan langsung menutup pintu ruang rawat, meninggalkan mereka dengan keadaan air mata yang sudah membanjiri pipi nya

"Hiks hiks syaa" tangis Naura

"Nau udh ya jgn nangis trs" ucap Adara

"Gk bisa Dar gua gk bisa tenang, gua takut Rahsya knp²" ucap Naura

"Nau ini semua itu musibah, gua yakin Rahsya itu kuat, dia pasti bisa lewatin ini semua" ucap Gibran

"Bener Nau lagian musibah jg gk ada yg tau, kita cuma bisa berdoa yg terbaik buat Rahsya" ucap Irsyad

"Hiks gua takut Rahsya pergi ninggalin kita semua" ucap Naura di sela² Isak tangisnya

"Sttt udah ya Nau jangan nangis terus" ucap Fathir lalu membawa mereka berempat ke pelukan hangat nya

"Kita semua harus banyak² berdoa ya, dan papah yakin, Rahsya itu bukan anak yang lemah, dia pasti bisa kembali ke kita" sambungnya

Mereka semua melamun dengan pikirannya masing-masing, sudah 45 menit Rahsya ditangani, namun belum ada tanda² pintu ruang rawat itu terbuka

Sampai akhirnya, suara decitan pintu memecah lamunan mereka, terlihat seorang dokter yang baru keluar dari ruang rawat Rahsya dengan raut wajah yang sulit diartikan, panggil saja dokter Anton, mengundang mereka untuk mendekati dokter itu untuk menanyakan keadaan Rahsya saat ini

Five Brothers [Magic 5]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang