Prolog

2 0 0
                                    

Happy  Reading!

Seorang siswa dengan seragam abu putihnya tengah dirundung oleh beberapa siswa laki-laki. Mereka memukulinya hingga babak belur, bahkan seragam putihnya sudah dipenuhi oleh darah dan tanah kotor. Saat ini sudah jam pulang sekolah dan mereka tak lagi di sekolah melainkan di sebuah gang yang terlihat sepi.

"Banci gitu aja sok belagu lo, ngapain lo goda cewek gue, hah? Ngerasa keren lo?! Cih!" Seorang siswa yang sepertinya ketua dari kumpulan itu meludahi korbannya. Siswa itu nampak tak berdaya lagi, sesekali terdengar ringisan kesakitan yang menandakan betapa parah luka yang ia alami.

"Beresin aja nggak sih, sampah kek gini gak guna juga," ujar salah satu dari mereka yang dibalas sorakan oleh yang lain.

"Bener tuh, gayanya aja kek banci gini, bikin orang jijik tau gak!" Tawa mereka semakin menjadi dan kembali memukuli siswa yang sudah tak berdaya itu.

Pembullyan itu terus berlanjut hingga ada seseorang yang datang dan menghentikan mereka. Orang itu datang dari arah sudut gang, dengan muka bantalnya yang menandakan ia baru bangun tidur.

"Mau apa lo? Mau sok jadi pahlawan buat ni banci?" Tanya siswa dengan tindik di telinga kirinya –yang merupakan pemimpin para berandalan itu.

"Berisik! Kalian udah ganggu ketenangan gue." Ia melirik siswa yang kini hampir kehilangan kesadarannya.

"Pembullyan, heh? Beraninya kok keroyokan!" Pria itu tersenyum sinis ke arah para siswa yang kini menatapnya tak suka.

Mereka yang tak terima langsung saja menghajar pria itu, hingga terjadilah pertempuran yang antara beberapa orang siswa melawan satu orang siswa yang sepertinya berbeda sekolah itu.

***

Halooo, aku bawa cerita baru nih

Semoga suka yaa

Jangan lupa ramein yaa

22-04-24

Alvi RaksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang