•06•

303 42 39
                                    

"gatau judulin apaㅠㅠ"

Hanbin sekarang sedang bersiap-siap karena balapan akan dimulai dalam 30menit, dia menatap Gyuvin yang sedang makan cireng di sampingnya,

Eh sebentar. Memangnya ada ya yang jual cireng tengah malam begini ㅠㅠ, lanjut

"Kora-kora gua bisa menang gak ya pin? Gua takut anjir, kalau gua kalah gimana? Kita kan belum tau apa yang dia minta nanti." Sebelumnya mereka sudah sepakat, jika Hanbin menang, Hao akan mengabulkan apapun permintaan Hanbin, dan begitupun sebaliknya. Hanbin takut Hao mintanya yang aneh-aneh.

Gyuvin menatap kearah pemuda manis itu,
"Gua bantu doa aja sih, bin. Hehe, lagian Lo pake acara nantang-nantangin segala."

"YA KAN GUA PENASARAN SAMA KAPTENNYA JIR. Ternyata dia Hao." Sebenarnya Hanbin bisa aja menang kalau dia udah tau cara balapannya Hao gimana, tapi kan dia gak pernah liat Hao di arena balap, jadi dia gak tau dan gak punya strategi.

"Ih, iya sih. Tapi bin, gua masih gak nyangka kalau Hao si culun adalah kapten dari Genk motor nya si Ricky." Ucap Gyuvin membuat Hanbin mengangguk.

Dia jadi kepikiran deh, Hao kan ganteng, suhu, kaya, tapi kok dia malah jadi anak culun kalau di sekolah? Padahal kalau dia gak nyamar gitu dia gak akan berurusan sama Hanbin. Terus juga Hao pasti banyak yang suka, soalnya dia ganteng. Buktinya aja Hanbin suka, hehe.

"Lah si jamet malah bengong, dah sana pergi, bentar lagi balapannya mulai." Hanbin hanya memutar bola matanya saat Gyuvin mengusirnya. Cih awas aja,

.
.
.
You~
.
.
.

Hao sedang bersiap-siap, dia berkaca di cermin dan tersenyum saat menyadari bahwa dia sangat tampan. Narsis emang,

"Hao!" Itu suara Matthew,

Hao yang sedang asik mengagumi diri pun mengalihkan perhatian nya. Dia menatap Matthew dengan tatapan bertanya,

"Ada apa?" Tanya Hao,

"Bentar lagi balapannya di mulai anjir, bukannya siap-siap malah ngaca. Sana pergi." Ah iya, Hao lupa kalau dia mau balapan, dia pun nyengir dan kemudian pamit untuk pergi,

Matthew hanya menggelengkan kepalanya saat melihat kelakuan Hao, dia kemudian menatap kaca dan tersenyum,

"Duh siapa nih yang ada di kaca? Ganteng banget." Ucapnya sambil mengusap dagunya, cih sebelah duabelas memang.

.
.
.

Hao akhirnya sampai, dia menatap kearah Hanbin yang ada di sampingnya, pemuda cantik yang setiap harinya membuat Hao berdebat itu kini terlihat gugup. Hao hanya tersenyum tipis, kemudian dia memakai helm nya,

Hanbin yang melihat itu hanya berdecak malas, kemudian dia ikut memakai helm nya. Pokoknya dia harus menang! Masa dia kalah oleh korban bullynya sendiri? Mau di taruh dimana mukanya nanti!?

Akhirnya seorang wanita berpakaian minim berdiri di depan mereka sambil memegang bendera. Mereka berdua pun naik keatas motor dan bersiap-siap. Hingga akhirnya dia menggerakkan bendera itu tanda bahwa balapan sudah di mulai.

Mereka pun langsung tancap gas dan membawa kendaraan mereka secepat yang mereka bisa.

Gyuvin yang memperhatikan dari jauh merasa sedikit khawatir pada Hanbin. Semoga temannya itu bisa menyelesaikan balapannya tanpa cedera.

Karena mereka disini balapan tanpa peraturan, jadi pembalap bebas melakukan apapun untuk menang, termasuk mencederai lawan mereka. Tapi Hao tidak mungkin mencederai Hanbin nya. Dia tuh cinta mati sama Hanbin.

Cinta mati gak tuh:')

Pokoknya Hao maupun Hanbin bermain secara sehat, tanpa melakukan kecurangan apapun, tapi ya, Hao yang menang sehingga Hanbin harus menuruti apa pun permintaan Hao.

Mereka berdua turun dari atas motor. Hanbin membuka helmnya dan menaruhnya di kaca spion motornya.

Kemudian dia melangkahkan kakinya, mendekati Hao yang sedang membuka helm nya.

"Jadi, apa yang Lo mau?" Tanya Hanbin dengan wajah masam, suaranya terdengar kesal, dan hal itu berhasil membuat Hao tertawa.

Dia mencubit pipi chubby Hanbin karena gemas, tapi tangannya langsung di tepis oleh sang empu.

"Jangan pegang-pegang, bangsat!" Hao hanya terkekeh,

"Oke, oke."ucap Hao sambil tersenyum.

"Jadi sekarang apa yang Lo mau?" Tanya Hanbin, ayolah dia sudah malas berlama-lama dengan Hao.

Kenapa? Karena jantungnya berdebar-debar sangat kencang.

Sebelumnya dia tidak pernah merasakan hal seperti ini, bahkan saat Hao adalah Haneul yang tampan jantungnya berdetak tidak secepat ini.

Tapi saat tau kalau Haneul adalah Hao, dia merasakan ada perasaan aneh, yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Tunggu, jangan bilang kalau dia menyukai Hao?

Tapi Hanbin sudah pernah memikirkan ini sebelumnya, Hanbin tidak pernah punya niatan untuk membully Hao seperti saat dia di sekolah. Dulu dia hanya menyiram Hao saat pemuda itu tidak sengaja membuatnya jatuh.

Tapi saat dia melihat Hao, ingin sekali rasanya berlama-lama di dekat Hao, jadi dia merundung Hao agar dia bisa berlama-lama di dekat pemuda itu.

Hanbin jadi berfikir, apa dia menyukai Hao? Tapi tidak mungkin, walau Hao kaya, tapi Hanbin itu Mandang fisik juga, hehe. Gak mungkin kalah Hanbin naksir sama orang culun kayak Hao,

Tapi kalau sekarang bisa jadi sih. TAPI TETEP GAK MUNGKIN! MEREKA TUH MUSUH TAU!!

Hao tersenyum saat melihat Hanbin terdiam, dia menarik tangan Hanbin hingga tubuh mungil pemuda manis itu menempel dengan dada bidang nya. Hal itu tentu saja membuat Hanbin terkejut.

Apalagi saat Hao mengecup lehernya dan berbisik di telinganya,
"Kamu nanya apa yang aku mau? Aku mau kamu." Jawab Hao, membuat Hanbin ngelag beberapa saat,

"Mau gua?" Hao mengangguk,

"Iya, aku mau kamu jadi milikku, Sung Hanbin." Ini mimpi kan?!

.
.
.
You~
.
.
.

Annyeong teman-temanku yang aku cintaiii, hari ini aku up sesuai janji hehe. Maaf ya kalau geje, manfaat gak buka WP selama seminggu ya giniㅠㅠ

Btw buat kedepannya aku bakal fokus selesaiin ini dulu, abis itu baru lanjut book lain, hehe, tunggu terus updatean aku yaa, buat besok aku gak akan up soalnya besok aku banyak acaraㅠㅠ
Padahal weekend:')

Oh iya, ini editannya kak Chani,
Bagus gak menurut kalian??

Oh iya, ini editannya kak Chani,Bagus gak menurut kalian??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jir gabisa di tag ㅠㅠ

Kalau gitu aku pamit undur diri ya,
Byeee,
Salam tetet markutet 😝😜🤪

You (HaoBin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang