NTBO

3 1 2
                                    

"mama udah makan?"tanya ivy yg melihat sang ibu berbaring lelah di kasur lantai mereka.

"Belum vy, tapi mama laper sih"jawab sang mama.

"Aku masakin yaa buat mama sama kakek makan sebelum aku berangkat kerja"tawar ivy yg di angguki sang mama.

Ivy beranjak dari posisi nya untuk pergi ke dapur nya memulai kesibukan nya untuk memasak makanan.

Brakk ..

Suara pintu terdengar di buka dengan kasar membuat ivy juga ikut menoleh ke arah suara yg menampakkan sang papa yg baru saja tiba.

"Siapkan makanan"pinta sang papa yg tak di hiraukan oleh ivy, karna sejak awal ivy sudah menyimpan kebencian atas semua perilaku sang papa.

"Ngapain makan disini? ..pergi aja makan diluar sana pake uang kmu sendiri"sahut mama.

"Kmu itu sudah punya selingkuhan yaa maka nya tak melayani aku lagi?"tuduh papa.

"Sampai kmu mati pun tidak ada pikiran ku untuk bersuami lagi kalau aku juga yg mencari uang, gak ada guna nya bersuami"jawab mama dengan lantang.

"Udah gak berguna punya suami kaya kmu, itu sepupu kmu bahkan bilang kalau kamu nuduh selama ayah aku tinggal disini uang sering hilang, maksud kmu apa ha? ..ayah aku saat gak punya uang pun dia gak bakal ngerengek buat minta beda kaya kmu laki2 gak kerja tapi minta2 ke anak istri, punya otak kmu?"lanjut mama.

"Siapa yg nuduh ayah kmu begitu ha? ..kalo bicara yg bener"tampik papa.

"Mereka gak bakal bilang gitu kalo kmu gak bicara seperti itu"jawab mama.

"Liat aja, aku sumpahin kmu celaka!"ucap papa dengan emosi.

"Pa, coba kalo ngomong itu lebih hati2 lagi"tegur ivy.

"DIAM! ..KALIAN ITU SAMA AJA!"sahut papa dengan bentakan keras.

"YAA KALO UDAH TAU KMI SATU RUMAH SAMA AJA NGAPAIN PAPA MASIH DISINI HA?"bentak ivy tak kalah keras karna emosi nya yg sudah tak tertahankan lagi.

PLAKK ..

suara tamparan keras itu mengenai pipi ivy yg menyebabkan ivy tersungkur dari tempat nya seraya memegang pipi nya yg terasa panas.

"Anak gak tau diri!"ucap papa menunjuk wajah ivy.

"BRENGSEK"teriak mama mendorong papa hingga mengenai lemari, mama segera menghampiri ivy dan memeluk sang putri.

"Sayang, kmu gapapa?"tanya mama dengan airmata yg sudah membasahi wajah kedua nya.

"Aku gapapa ma .."angguk ivy lalu mengecup tangan sang mama.

"Ayo bangun sayang, kita pulang kerumah lama kakek aja dulu"ajak mama membantu ivy untuk beranjak, ivy benar2 pergi bertiga mama dan sang kakek untuk kembali kerumah lama sang kakek yg ada di tepi sungai.

"Ma, mama di sini dulu yaa sampe aku jemput mama, aku harus kerja ma"ucap ivy menatap sang mama.

"Kmu gapapa kerja keadaan gini?"tanya sang mama khawatir.

"Gapapa ma, nanti juga ilang sakit nya mama jangan khawatir yaa"ucap ivy masih mencoba untuk tersenyum di depan sang mama.

"Yasudah kmu hati2 yaa"ucap sang mama yg di angguki ivy dan segera pergi untuk menuju kafe tempat nya bekerja.

Ivy kembali pada kegiatan dia sehari2 bekerja di sebuah kafe yg cukup terkenal dan ramai di kunjungi orang.

Ting ..

Suara pintu masuk yg menandakan ada seseorang memasuki kafe dengan puluhan karyawan itu.

"Selamat sore pak"sapa karyawan membungkuk sopan pada orang yg datang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Not To Be OkayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang