III

279 43 12
                                    

Happy Reading Para Pembaca Gelap  . . . . . . . .


Menghadap sang pencipta, menampuh kedua tangan menjadi jalan terakhir yang Gita lakukan. Tak terasa air mata Gita mengalir. Gita tidak menyangka hal ini akan terjadi dalam hidupnya.

"Yaa Allah, apa lagi ini? Apa ini sebuah cobaan lagi buat aku atau ini anugrah dari mu? Jika ini cobaan, jujur aku tak sanggup. Aku mohon, jika ini memang yang terbaik menurutmu untuk ku, izinkan pernikahan ini terjadi. Tapi jika ini tak baik untuk ku, tolong gagalkan" Doanya terus terucap walau tanpa Gita sadari wajah nya sudah banjir air mata

Cukup lama Gita didalam masjid, hingga tanpa ia sadari didalam masjid juga terdapat calon suaminya. Mereka berpapasan di pintu masjid.

"Kalo kamu ga mau nikah, ga papa dari pada terpaksa. Pernikahan bukan hal yang bisa dipermainkan. Pernikahan itu sakral. Dan saya yakin pasti kamu tau itu" Ucap mas Onel, membuat Gita yang tadi nya berjalan didepan mas Onel terhenti

"Batalin aja Gita, saya ga papa" Ucap mas Onel

Gita hanya terpaku. Ntah mengapa hatinya pada saat itu memilih untuk tetap menikah dengan orang yang baru hari ini ia kenal.

"Ngga papa, saya tidak merasa terpaksa" Gita berjalan mendahului mas Onel

Kini Gita sudah berada didepan ruang ICU. Terlihat pula Oniel yang cemas menunggu kedatangannya.

"Kak Gita, kok lama banget. Lo ga kenapa-napa kan kak?" Tanya Oniel sedikit panik

Gita hanya tersenyum, tak lama mas Onel datang.

"Kak nikah nya sekarang aja ya. Kasian penghulu nya udah nunggu dari tadi, lagian mama papa juga mau istirahat" Ucap Oniel

"Iya niel, ayo" Ajak Gita

"Ayo mas" Oniel menggenggam tangan Gita disamping kanan dan tangan mas Onel disamping kirinya untuk masuk bersama ke ruang ICU

Setelah dirasa semua persiapan selesai, dengan di hadiri dan disaksikan para perawat dan dokter yang ada, pernikahan Gita dan mas Onel pun dilaksanakan.

"Saya nikahkan, saudara Cornelio Shafiq Pratama bin Lukman dengan saudari Anggita Natasya Andarini binti Andra (alm) dengan maskawin satu set perhiasan emas dibayar tunai" Penghulu menjabat tangan mas Onel

"Saya terima nikahnya Anggita Natasya Andarini binti Andra (alm) dengan maskawin tersebut tunai" Ucap mas Onel dengan hanya satu tarikan napas

"Bagaimana para saksi?" Tanya penghulu

"Sah" Ucap dokter dan perawat yang ada

Tak disangka semua yang berada didalam ruang ICU menangis haru. Air mata Gita lolos begitu saja. Termasuk juga kedua orang tua Oniel yang bahagia bisa menyaksikan salah satu dari anaknya menikah.

"Alhamdulillah" Penghulu melanjutkan doa untuk pasangan baru ini

Pernikahan ini didokumentasikan oleh Oniel dan beberapa perawat yang ada disana.

Setelah akad pernikahan, mereka semua diminta meninggalkan ruang ICU karena kedua orang tua yang sedang sakit membutuhkan waktu untuk istirahat.

"Terimakasih ya om, udah bantu nikahin mas Onel sama kak Gita" Ucap Oniel

Anasera (Hadiah Dari Tuhan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang