Bab 2 - Awal Pertemuan

3 0 0
                                    



Pukul 05.00 

Vanya terbangun setelah mendengar alarm dari ponsel nya. Lalu dia bergegas untuk mandi dan sholat subuh.  Setelah itu ia lanjutkan dengan merapikan tempat tidurnya, setelah selesai Vanya bersiap turun ke bawah untuk membantu sang Ibu menyiapkan sarapan. 

"Ibu, apa yang belum selesai? biar Vanya bantu" Tanya Vanya.

"Ehh anak Ibu sudah bangun.. Tinggal nasi yang belum disiapkan, tolong ya Nya tuangkan nasi ke dalam wadah lalu bawa ke meja makan" Balas Ibu. Vanya mengangguk dan segera mengambil nasi.

"Pagi cantik-cantik nya Ayah, wahh sarapan sudah siap. Ayah sudah tidak tahan nih mau makan masakan Ibu" Ucap Ayah baru keluar dari kamarnya. Lalu mereka pun duduk bersama di meja makan sambil berbincang hal-hal singkat.

 .

Setelah selesai makan Ayah dan Ibu duduk-duduk di ruang keluarga, sedangkan Vanya sedang membersihkan piring kotor bekas mereka makan tadi. Memang sudah menjadi kebiasaan keluarga Vanya jika sesudah makan mereka akan meluangkan waktu berkumpul sebentar di ruang keluarga (Kata Ayah sih biar ruang keluarga nya terpakai hihi). Lalu setelahkanya Vanya ikut bergabung bersama Ayah dan Ibu.

"Yah, Vanya hari ini mau mampir ke Cafe yang baru buka di dekat sekolah Vanya dulu. Boleh kan Yah??"

"Memang nya Kamu mau pergi bersama siapa??"

"Vanya Pergi bersama Ara dan Naura yah. Biasalah sambil mau membicarakan kerja."

"Baiklah kalau begitu, tapi pulangnya jangan terlalu malam ya nak. Dan juga terus kabari Ayah dan Ibu." Ucap Ayah dan Vanya mengangguk setuju.

Ayah dan Ibu memang selalu memberikan kebebasan untuk Vanya bepergian. Meskipun Ayah dan Ibu mempunyai usaha restoran tapi mereka tidak ingin 'mengekang' Vanya untuk terjun juga melanjutkan usaha nya. Menurut Ayah dan Ibu biarlah Vanya meraih apa yang dia impikan, tugas Ayah dan Ibu hanyalah men-support dan menjadi tempat menjawab Vanya dari berbagai pertanyaan.

.

Pukul 13.00

Siang ini Vanya sudah siap dengan kaos oblong putih yang dipadukan dengan rok panjang a line bewarna khaki serta hijap yang sama dengan warna roknya. Dan juga leptop serta slimbag putihnya. Lalu ia segera mengunci pintu rumah, karena Ayah dan Ibu sudah berangkat ke restoran pukul 10.00 tadi.  Setelah mengunci rumah ia segera memasuki mobil dan mengabari teman-teman nya.

Vanya melajukan mobil dengan dengan santai ke Cafe tersebut. Setelah menempuh jarak kurang lebih 30 menit, akhirnya Vanya sampai di Cafe tersebut. Cafe tersebut ternyata lebih luas dari dugaan nya, bayangkan saja cafe tersebut memiliki parkiran untuk mobil yang cukup luas dibawa nya. Vanya kembali melanjutan langkahnya menuju pintu Cafe sembari celingak celinguk mencari teman nya yang katanya sudah sampai dan sedang menunggu dibawa pohon. Entah Vanya pun tidak mengerti mengapa mereka menunggu Vanya dibawah pohon.

Brakk

"Aww, 'aduh sakit banget lagi telapak tangan aku'" Ucap Vanya dalam hati.

Lelaki yang tabrak Vanya pun menoleh ke arah belakang nya. Pasalnya ia yang ditabrak tapi ia  tidak terjatuh. "Kalau jalan liat depan." Ucap pria terbut lalu menyodorkan tanganya untuk membantu Vanya berdiri. Namun Vanya menolak dan langsung berdiri sendiri.

"Maaf Mas, tadi saya tidak memperhatikan jalan dengan benar. Sekali lagi Saya minta maaf." Ucap Vanya dan langsung pergi dari situ. Gila saja, Vanya sangat malu menabrak orang malah dia nya yang terjatuh. Vanya terjatuh sebab tidak sengaja menabrak seorang lelaki karena Vanya yang masih celingukkan tadi.

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang