CHAPTER 37

973 100 5
                                    


Gita sedang asik menenangkan pikiran dan emosinya dengan menikmati indahnya pemandangan kota jakarta saat malam hari dari atas bukit ini.

Gemerlap lampu kota disertai taburan bintang dan bulan yang bersinar terang digelapnya langit malam.

Semua itu terlihat begitu indah dimata seorang gadis yang sedang termenung dengan segala kekhawatiran dan pikiran yang bersarang di kepalanya.

***

Saat gita sedang asik menikmati indahnya pemandangan kota jakarta dari atas atas bukit tiba tiba ia teringat kembali dengan ucapan chika bahwa tadi ada yang menolong mereka saat bertarung dengan gracio.

Gita sedikit penasaran dengan orang tersebut namun untuk saat ini ia tak ingin memikirkanya dulu. Untuk saat ini Ia ingin fokus pada keselamatan teman teman dan juga keluarganya terlebih dahulu.

Sudah berjam jam ia berada dibukit itu dan masih setia duduk disana sambil menikmati indahnya kota jakarta pada malam hari.

Tak terasa pagi sudah tiba namun ia masih enggan untuk pergi dari sana, ia masih ingin menikmati indahnya langit pagi hari dimana matahari yang masih malu untuk menampakan dirinya.

Saat dirasa ia sudah mulai berdamai dengan berisiknya isi kepala dan emosinya sendiri, gita pun memutuskan untuk kembali pulang karna hari juga sudah mulai siang.

***

Di kediaman keluarga natio.

Terlihat shani sedang sibuk memasak didapur dan dibantu oleh bi rini pembantu mereka. Saat semua makanan sudah siap dan tertata rapi diatas meja shani pun pergi kekamar adik adiknya untuk membangunkan mereka.

Setibanya shani didepan kamar jinan shani pun mengetuk puntu kamar jinan dan memanggil adiknya itu.

Tok tok tok

"Nan.."

Shani pun masuk kedalam kamar jinan ternyata jinan tidak ada dikamarnya. Shani pun mengecek ke balkon kamar jinan ternyata jinan juga tidak ada disana.

Setelah shani tidak menemukan jinan dibalkon ia pun masuk kedalam dan terdengar suara gemercik air dari dalam kamar mandi.

"Nan.." Panggil shani.

"Iya ci.. kenapa?" Saut jinan dari dalam kamar mandi.

"Kamu lagi mandi?" Tanya shani.

"Iya." Ucap jinan.

"Ya udah setelah selesai mandi kamu langsung kebawah ya.." Ucap shani.

"Iya nanti aku kebawah." Balas jinan sedikit berteriak.

Shani pun langsung keluar dari kamar jinan dan langsung menuju kamar marsha yang ada disebelah kamar jinan.

Tok tok tok

"Dek.. cha?"

Shani pun masuk kedalam kamar marsha dan ternyata marsha masih tidur dengan pulas. Shani pun berjalan menghampiri marsha dan mengusap lembut wajah marsha.

"Dek bangun udah siang.. nanti kamu terlambat loh kesekolahnya."

Perlahan marsha pun membuka matanya dan hal pertama yang ia lihat adalah senyuman manis dari shani dan usapan lembut pada pipinya.

Seketika marsha ikut tersenyum melihat wajah sempurna cicinya itu ditambah senyumanya yang begitu manis.

"Morning ci.."

"Morning sayang.. udah sana siap siap habis itu turun kita sarapan bareng."

"Iya ci.."

Marsha pun beranjak dari kasurnya dan berjalan menuju kamar mandi untuk siap siap karna hari ini ia haru sekolah.

Kalian Rumahku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang