Di apartemen livre de luxe. Terlihat seorang gadis yang sedang sarapan bersama dengan kedua orang tuanya. Gadis tersebut bernama Maura Ganesh.
Maura makan sambil ditemani handphone yang ada ditangannya. Maura membuka aplikasi mencari pasangan, ia langsung saja memasang foto tercantiknya agar di notice oleh lelaki tampan.
Namun, bukannya dichat oleh lelaki tampan dirinya malah banyak dispam oleh banyak pria ange yang butuh ditemenin. Maura langsung saja memblokir satu persatu nomor mereka.
Setelah selesai memblokir nomor mereka, mata Maura tertuju pada suatu chat dimana di chat tersebut Maura salfok dengan foto yang digunakan oleh orang itu. Sangat tampan, tentu saja tanpa basa-basi Maura langsung PDKT dengannya.
Baru juga beberapa menit mereka chattan, orang itu sudah tahu nama dan alamat rumahnya. Tentu saja hal itu membuat Maura sangat ketakutan dan panik, ia langsung saja memblokir nomor itu tanpa basa-basi.
Maura meletakkan handphonenya diatas meja makan dan memegangi dadanya yang sedaritadi berdetak dengan kencang.
'Tling'
Sebuah notifikasi terdengar. Langsung saja Maura mengecek siapa yang mengirimkan pesan pada dirinya, alangkah terkejutnya Maura mendapati pesan dari orang gila yang tadi sudah dia blokir.
Di pesan tersebut orang itu mengancam Maura. Jika dirinya tidak segera membuka blokir nomornya, ia akan menghampiri ke kerumahnya. Setelah membaca pesan dari orang itu keringat membasahi dahi Maura, dirinya sekarang sangat ketakutan.
Maura langsung memblokir nomor orang itu untuk kedua kalinya, ia memenangkan dirinya sendiri bahwa orang itu hanya prank atau menakut-nakuti dirinya saja.
Anggun, Mamanya Maura. Sedari tadi memperhatikan sikap aneh Maura, "Kenapa, Maur?." tanya Mama Anggun hanya dibalas gelengan pelan oleh Maura.
"Gapapa, Ma." ucap Maura.
Mama Anggun merasa semakin cemas melihat reaksi Maura yang semakin gelisah. Ia merasa bahwa ada sesuatu yang lebih serius terjadi dari yang Maura katakan. Dengan kekhawatiran yang memuncak, Mama Anggun memutuskan untuk bertindak.
"Maura, ada sesuatu yang ingin Mama bicarakan denganmu," ucap Mama Anggun dengan suara tenang namun penuh kekhawatiran.
Maura menoleh ke arah mamanya, matanya masih mencermati layar ponselnya yang kini berada di atas meja. "Apa, Mama?" tanya Maura dengan suara bergetar, mencoba menutupi kecemasannya.
"Maur, Mama melihat bahwa kamu sedang dalam situasi yang tidak nyaman. Ada apa sebenarnya? jangan khawatir, Mama di sini untuk mendengarkan dan membantu," ungkap Mama Anggun dengan penuh perhatian.
Maura merasa lega mendengar kata-kata mamanya. Tanpa ragu lagi, ia mulai bercerita tentang pengalaman yang baru saja dialaminya dengan detail yang memprihatinkan.
Mama Anggun mendengarkan dengan seksama, hatinya terasa sesak mendengar ancaman yang dialami oleh anaknya. Tanpa menunda lagi, ia segera mengambil tindakan.
"Mama pengen kamu berada dirumah terus. Supaya dia tidak bisa menemukan kamu, Maur." ucap Mama Anggun dengan penuh kasih sayang.
"Iya, Ma. Aku akan tetap berada dirumah." jawab Maura memeluk Mama Anggun.
TBC.
VOTE 10.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penculik Tampan
Teen Fictionaku terjebak diantara dua pilihan. Antara hidup dengannya atau mati dengannya, cinta dan obsesi tercampur antara satu kesatuan yang berbentuk manusia bernama Zidan Bagaskara. Salah satu zat murni terbentuk atas satu kesatuan yang lahir bernama Maura...