Petrichor 1

97 11 1
                                    




Lelaki berbadan kurus itu berjalan cepat menyusuri jalanan kota yang dipenuhi dengan bunga sakura di awal bulan April. Kedua tangannya ia masukan ke dalam saku jaket hitam tebal yang ia gunakan. Perlahan ia usap air mata yang mengalir di kedua pipi nya yang sudah berwarna kemerahan karena udara yang cukup dingin. Langkahnya semakin cepat seiring dengan air matanya yang terus mengalir deras.

Sementara itu sesosok lelaki berbadan lebih besar berlari mengejar pria kurus tersebut dari belakang. Mata bulat nya menatap fokus ke depan mengejar lelaki kurus yang berjalan semakin kencang.

"Jeonghan... Yoon Jeong Han, berhenti dan dengarkan aku.." teriak lelaki itu ditengah keramaian sambil berlari mengejar sosok lelaki kurus bernama Jeonghan tersebut.

namun yang dipanggil malah semakin berlari jauh hilang di tengah keramaian jalanan kota Tokyo.

"Yoon Jeonghan,aku mohon maafkan aku.."

—---------

Mimpi itu datang kembali, sudah bertahun-tahun dan mimpi itu masih menghantuinya hampir setiap hari. Padahal ia baru tertidur di jam 4 pagi tadi dan sekarang baru pukul 6 ia sudah terbangun karena mimpi sialan yang selalu menghantuinya beberapa tahun belakangan ini.

"Sialan.." gumamnya pelan sambil bangkit dari tempat tidur, meraih smartphone di nakas samping tempat tidur dan melihat notifikasi di layar ponselnya. Bersih, tak ada notifikasi apapun di ponselnya kecuali informasi cuaca kota Seoul pagi hari ini. Tanpa pikir panjang ia langsung berjalan ke kamar mandi dan bersiap untuk menjalankan rutinitas hariannya.

—-----------

"Pengacara Choi.. pengacara Choi Seungcheol.." mendengar namanya disebut membuat lelaki berbahu lebar itu tersadar dari lamunan panjangnya. Ia merasa kurang fokus hari ini, bukan hanya hari ini, sejak mimpi itu datang kembali pikirannya sudah kacau. Tidurnya kurang ditambah pikiran dan beban pekerjaan yang tak ada habisnya.

"Ya tuan, maafkan saya " ucap lelaki bernama choi seungcheol tersebut sambil menundukkan kepalanya meminta maaf pada klien yang saat ini tengah ditanganinya.

"apakah ada sesuatu yang mengganggu anda pengacara choi ?"

"Tidak tuan Chae, maafkan saya karena tidak bersikap profesional"

"Baiklah, mengenai perceraianku aku serahkan semua padamu pengacara Choi, aku ingin semua beres sesuai yang aku inginkan. Jangan sampai mantan suamiku menuntut hak apapun atas perceraian kami, aku percaya padamu pengacara Choi"

"Baik tuan Chae Hyungwon"

—-------------

Malam harinya Seungcheol masih berada di meja kerjanya, ia sengaja lembur hari ini dengan pikiran agar saat pulang ia bisa tidur nyenyak karena kelelahan bekerja. Dan untuk kasus terakhir yang harus ia cek adalah kasus dari Chae Hyungwon, seorang pengusaha yang masih terbilang muda yang menggeluti usaha otomotif dan namanya sudah cukup terkenal. Sebenarnya untuk kasusnya bukanlah kasus yang besar. Perceraian, ya sebagai seorang pengacara yang sudah lama berkecimpung, permasalahan ini bukanlah perkara besar. Ia sudah sering menangani masalah seperti ini bahkan yang lebih buruk lagi. Namun karena klien kali ini bukanlah orang sembarangan, maka ia tidak boleh melakukan kesalahan sekecil apapun.

Matanya kembali fokus pada beberapa dokumen yang ada di depannya. Lembar demi lembar ia buka beberapa dokumen penting dan tangannya berhenti pada lembar yang menunjukkan foto mantan suami dari pengusaha Chae Hyungwon tersebut.

Jantungnya berdegup kencang. Ia sangat mengenal orang di foto tersebut. Orang yang beberapa hari ini selalu muncul kembali di dalam mimpinya. Orang yang sangat ingin ia temui.

"Jeonghan.. Yoon Jeonghan"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PetrichorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang