Fatamorgana

3 0 0
                                    

Aku tidak percaya dengan apa yang kini aku lihat di depan mata,

Aku membeku, menatap sesosok tubuh yang tengah berdiri tegap,

Senyum menawan yang selama ini ku rindukan, tatapan mata yang selalu meluluhkan,

Air mataku menetes tanpa bisa ku tahan, membuat aliran kecil diatas pipi mulus ku,

Badan ku gemetar, dengan perlahan Isak tangis ku keluar,

Sesak, itulah yang ku rasakan,

Dengan pelan aku melangkah, cepat, dan lebih cepat, hingga akhirnya aku berlari,

Semakin aku mengejar, semakin jauh pula ia dariku,

"Tidak, ku mohon" ia tersenyum dan melambai pada ku, "tidak, tidak" aku berlari sekencang mungkin,

Dan pada akhirnya ia menghilang, dia pergi, dia pergi meninggalkan ku sendiri yang kini terdiam, terpaku menatap kepergian nya,

"Mengapa?"
"Mengapa kau begitu jahat kepadaku?" aku meluruh dan terduduk diatas rerumputan hijau, tatapan mata yang berubah kosong, serta air mata yang tak hentinya mengalir membasahi pipi,

Ia pergi tanpa bisa ku tahan, lagi aku sendiri bersama bayang bayang ilusi mu yang tiada hentinya menghantui,

Aku lelah, aku lelah dengan semuanya,

"Ku mohon, ku mohon, akhiri semua ini, aku lelah, aku capek, aku sendirian"

Kehadiran mu yang terasa begitu nyata, sesaat aku terlena karenanya, hingga pada akhirnya aku tersadar bahwa semuanya hanya sebatas fatamorgana.

aksara ku.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang