[END] [BL] Have You Ever Met Such a Cold Author

Bab 21-25

Have You Ever Met Such a Cold Author Chapter 21: push against the wall

Untuk sesaat, Tang Tu mengira dia akan dipukuli lagi.

Ibu Tang dibesarkan dalam keluarga biasa di sebuah kota kecil dan biasa dia memukul dan memarahi anak-anaknya.Ketika Tang Tu masih kecil, dia sering dipukuli karena dia menarik diri dan menolak berbicara.

Kemudian, bisnis Pastor Tang menjadi lebih besar dan lebih besar, dan keluarga mereka hampir tidak masuk ke lingkaran "kelas atas" di Kota Dongling — pendidikan keluarga kelas atas, tetapi tidak ada yang namanya memukuli anak-anak. Reputasinya juga tidak bagus . Untuk ini, ayah Tang secara khusus menegur ibu Tang beberapa kali. Sejak itu, dia akhirnya mengubah kebiasaan ini. Tang Qi lahir pada waktu yang tepat. Ketika dia tumbuh sebagai anak kecil dan mulai menampar kulit, ibu Tang sudah khawatir tentang masyarakat kelas atas keluarga Identitas, tidak akan melakukan apa-apa untuk anak.

Kakak laki-lakinya Tang Tu tidak seberuntung itu. Ketika dia dikurung di sebuah ruangan selama bertahun-tahun ketika dia masih muda, untuk menghindari dan diam-diam menanggapi omelan ibunya, dia diseret keluar ruangan beberapa kali dan dipukuli dengan Jiji artistik yang dibeli khusus oleh ibu Tang.

Pengalaman ini terlalu lama, dan dibandingkan dengan hal-hal lain, itu terlalu tidak penting, Tang Tu pernah berpikir bahwa dia telah melupakan ingatan ini, tetapi saat ini tiba-tiba dipicu lagi, hanya untuk menemukan bahwa dia tidak lupa sama sekali.

Kenangan yang tidak jelas ini, apakah dia peduli atau tidak, tersimpan rapat di lubuk hatinya yang terdalam dan meletakkan dasar bagi hidupnya.

Dia ditarik jauh ke dalam gang oleh Lu Lianguang, dan dengan lembut didorong ke dinding.

“Oke, tidak ada yang melihat di sini.” Lu Lianguang berkata, mengulurkan tangan ke dinding untuk membantunya mengisolasi dia sepenuhnya dari mata jalan, dan memeluknya dengan sikap waspada, “Aku, kamu tidak akan bertanya. apa pun, menangis saja jika kamu mau."

Tang Cui berdiri dengan punggung menempel di dinding, dan suara-suara keras datang dari jalan utama yang jauh, tetapi itu tidak akan mengganggunya sama sekali, karena dia berada di tempat yang aman, dan pihak lain menggunakan tubuhnya untuk membantunya. keluar dari ruang kecil.

Sinar matahari jatuh dari belakang Lu Lianguang, dan Tang Tuo terjebak dalam bayang-bayang tubuh lawan, yang memungkinkannya untuk rileks dan bernapas, dia terbiasa diam dalam kegelapan.

Tapi Kataha berbeda, dia selalu berdiri dalam terang. Tapi dia sangat aneh sehingga dia tidak pernah mencoba untuk secara paksa menarik Tang Tu keluar dari kegelapan, tetapi menggunakan tubuhnya untuk menciptakan bayangan yang aman untuknya, menghiburnya dengan cermat: Anda tidak perlu menjelaskan, menangis saja jika Anda mau.

Tang Tu terperangkap oleh napas pemuda ini saat ini, napas yang lembut, positif, dan inklusif ini, yang belum pernah ia rasakan sebelumnya hari ini.

Betapa serakah sifat manusia, apa yang tidak pernah dia inginkan, dan sekarang dia miliki, tetapi masih menginginkannya menjadi lebih permanen, lebih berpikiran tunggal, lebih disukai selamanya, lebih disukai hanya untuknya.

Semua kesombongan dan semangat juang Tang Tu secara tragis dihaluskan lebih dari sepuluh tahun yang lalu, tetapi sekarang, di abu yang telah lama mati di dalam hatinya, nyala api kecil perlahan dinyalakan kembali.

Tidak ingin kalah? Kemudian pergi untuk itu!

berbicara! Angkat bicara!

"Aku ..." Dia menundukkan kepalanya, "Aku hanya memilikimu sebagai teman, jadi jangan ..."

Air mata mengalir di pipinya, dan dia meraih kemeja orang lain dengan erat, seperti sedotan penyelamat, dan tersedak, "Tidak menginginkanku."

Lu Lianguang tidak pernah berpikir bahwa dia akan mengatakan hal seperti itu, dan hatinya terkejut. Dia tidak punya waktu untuk bertanya mengapa dia tidak punya teman, dan segera berkata: "Tidak!"