Bab 1 - 02

13 1 0
                                    


HAPPY READING

--------


Pesawat yang dinaiki oleh Geara akhirnya tiba di bandara.

"Silahkan, Nona." Titah bodyguard muda itu memberi arahan agar Geara memasuki mobil bmw putih milik opa nya yang sudah dibuka kan ole bodyguard itu.

"Dimana mobil saya?" Tanya Geara yang kini sudah berada di mobil salah satu milik opa nya.

"Sedang berada di perjalanan, Nona"

25 menit lamanya perjalanan dari bandara ke mansion keluarga Geara.

"Dimana koper?" Tanya Geara yang kini sudah keluar dari mobil yang ditumpangi nya.

"Hampir sampai, Nona." Jawabnya. Dan datanglah mobil Mercedes Benz EQA berwarna hitam dan juga datang mobil audi A8 L warna hitamhitam.

3 bodyguard yang ada di pesawat bersama Geara pun keluar dari mobil mercedes-benz dengan mengeluarkan 3 koper kecil milik Geara. Dan keluarlah 2 bodyguard dari mobil audi dengan mangambil 1 koper besar milik geara dan juga membawa 5 tas yang berisi barang barang kecil lainnya.

"Mana mobil saya?" Tanya Geara pada bodyguard yang mengeluarkan tas nya. "Dalam perjalanan, Nona. Mungkin sekitar 15 menit akan sampai." Jawab bodyguard muda itu.

Geara melihat gerbang mansion yang menjulang sangat tinggi. Dia memakai masker hitam dan kacamata hitamnya lalu memakai topi hitamnya. Dan segera ia mendekati gerbang besar itu.

Terlihat ada 4 penjaga yang melihat Geara. "Siapa?" Tanya satpam itu, entah satpam entah bodyguard, yang jelas mereka di pekerjakan untuk menjaga gerbang mansion.

"Buka!" Titah Geara dingin. "ANDA SIAPA?!" Bentak salah satu satpam lagi. Bodyguard muda yang mendampingi Geara pun hendak maju namun terhenti karena tangan Geara ia angkat lantaran menginterupsi agar dia tidak maju.

"Buka, atau dibuka secara paksa?" Tanya Geara penuh penekanan. Dia melakukan seperti ini karena dia ingin mengeprank orang disana.

"Ck, lama banget sih!" Gerutu Geara dan dia menendang gerbang tinggi itu hingga terbuka, bukan hanya tinggi namun gerbang itu berat, mungkin sekitar 1 ton. Membuat ke empat penjaga gerbang itu terkejut bukan main.

Geara tak berlama lama lagi segera menggedor gedor pintu mansion itu.

Ceklek

Terbukalah pintu mansion dan terlihat ada lelaki muda tampan yang keluar.

"Sia—" Ucapan lelaki muda itu terhenti ketika Geara menodongkan pistolnya.

"Anjing, siapa lo?" Tanya lelaki itu lagi dengan tak santai.

Geara segera membuka masker dan kacamata hitamnya membuat lelaki muda itu terkejut.

"P-princess?"  Gumam lelaki itu, ia menatap lama Geara, Geara segera tertawa dan meletakkan lagi pistolnya di saku celana nya.

"Astaga, princess!! Lama banget sih? Abang kangen tau gak!" Ucap lelaki itu dan segera memeluk Geara dengan erat. "Anjing! Sakit tau!" Sahut Geara dengan omongan kasar dan ia memukul dada lelaki itu dengan pelan, menurut Geara pelan, namun menurut lelaki itu sangat kasar dan sangat sakit, toh itu padahal cuman memakai 2% kekuatannya.

"Awss... Sakit dekk" Rengeknya. "Alay bang!" Ketus Geara, yaps dia abang kandung Geara, namanya Arland.

"Gak ada niatan buat nyuruh gue masuk?" Tanya Geara sebal. "Oh iya." Celetuk Arland sembari menepuk dahinya.

"Silakan tuan putri nya abang." Ucapnya lembut sedangkan Geara berwajah datar.

"I'M BACK!!!" Teriak Geara membuat yang berada dimansion itu terkejut bukan main.

"Ck siapa sih ganggu ba—" Ucapan lelaki tampan yang sedang bermain game terpotong ketika melihat siapa tadi yang berteriak, dan kini orang itu berada di sampingnya. "Apa? Ganggu?" Tanya Geara sengaja sok tidak tau. Sedangkan lelaki itu cengengesan tak jelas.

"YOOOOO DEKKK!!!!! COMEBACK!!!" Teriak lelaki tampan lagi dari arah tangga yang kini merentang kan tangannya. Dia tak sendiri namun bersama 3 lelaki tampan lainnya. 

"Welcome, my princess!" Sahut lelaki tampan satunya yang kini datang bersama satu lelaki remaja seumurannya dan juga membawa kedua orang tuanya.

Mereka semua berkumpul di sofa.

"Lo inget kita kan dek?" Tanya Arland khawatir jika adek kesayangannya amnesia. "Iya lah inget!" Jawab Geara malas.

"Coba sebutin aja deh satu persatu." Ucap Laura-mama Geara. "Baiklah"

"Ini mama Laura kan? Mama kita semua.." Ucap Geara dengan memeluk mama tersayangnya. "Kangen ma!!" Rengeknya seperti anak kecil. "Sama, mama juga kangen Ara." Jawab Laura yang memeluk Geara erat.

"Terus ini... Papa Larzo." Dengan memeluk pria dewasa yang tampan itu.

"Ini bang Leonando, anak pertama dari papa Larzo sama mama Laura." Ucap Geara sembari menunjuk kakak sulungnya yang sedang tersenyum kearahnya, dia tadi yang berteriak itu. Namanya Leonando Varelio Alexander.

"Dan ini, bang Marvelio, anak kedua dari papa Larzo dan mama Laura." Ucap Geara sembari menunjuk lelaki yang duduk di sofa itu dengan tersenyum pepsodent, yang tadi memainkan game. Namanya, Marvelio Stevan Alexander.

"Ini bang Zarel, anak ketiga dari papa Larzo dan mama Laura." Tunjuk Geara pada lelaki tampan yang tadi menyapa Geara yang datang bersama papa dan mama nya, namanya Zarelio Gerald Alexander.

"Dan... Ini bang Arnold! Anak ketiga dari papa Larzo dan mama Laura." Ucap Geara dan menujuk lelaki tampan yang tadi membuka pintu mansion. Dia abang kandung Geara yang terakhir, jadi.. Geara adalah anak ke lima. Namanya Arnold Geralio Alexander

"Terus, ini bang Shino anak pertamanya Papi Rega sama Mami Selly. Sekaligus abang sepupu Ara!" Ucap Geara menunjuk lelaki tampan yang tadi keluar bersama Zarel. Namanha Shino Alveno Alexander. Dia anak dari adiknya ayah Geara. Atau uncle Geara.

"Ini bang Saga, anak kedua papi Rega sama mami Selly." Tunjuknya pada lelaki tampan yang tadi turun dari tangga bersama Leonando. Namanya, Saga Alvino Alexander.

"Ini bang Samuel, anak ketiga dari papi Rega sama     Selly." Menunjuk lelaki tampan yang tadinya bersama Zarel dan juga Saga.

"Ini bang Septihan, anak bungsu nya papi Rega sama mami Selly." Tunjuknya pada lelaki tampan yang tadi juga turun dari tangga.

"Udah ara capek..." Ucap Geara lelah karena menyebutkan nama 8 abang abang nya itu.

"Ternyata masih inget aja, Lo dek.." Celetuk Saga cengengesan.

Dan akhirnya mobil Lamborghini Veneno Roadster tiba, mobil itu mobil kesayangan milik Geara, bukan hanya Lamborghini yang datang namun bugatti la voiture noire hitam, itu juga mobil kesayangan milik Geara, Geara juga berhobi sama seperti papa nya yang memiliki hobi mengoleksi mobil. Namun, Geara mengoleksi mobil tidak sebanyak papa nya. Dan itupun ditinggal di LA.

Geara melihat jam dinding yang sudah menunjukkan jam 06.50PM pun segera bergegas pergi ke kamarnya.

🌼

Yowww!!! Jangan lupa vote!!
Deskripsikan part 2 ini di komentar!!!
Selalu support aku yaa

COUPLE LEADERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang