"Malam aretta...saya ingin tidur bersama lagi seperti tadi malam" jefry memeluk pinggang aretta dan menyembunyikan wajah nya di bahu aretta, namun aretta hanya fokus mengambil sesuatu di dalam lemari.
"tapi..." ucap aretta yang mengambil baju tidur yang sedikit terbuka dan hanya tali tipis di pakaian tersebut.
"Hm. tidak usah di peduli kan. saya hanya ingin tidur bersama mu aretta." aretta berdehem menandakan iya.
"saya mencintaimu.." jefry mencium surai aretta dan memeluk aretta lebih erat.
"Jef lepaskan. aku ingin mandi!" ucap aretta berusaha melepaskan pelukan jefry dari pinggang nya.
"Mau saya mandikan?.." ucap jefry yang tak melepas pelukan tersebut dan wajah aretta telah memerah karena malu.
"Haha saya hanya bercanda..." ucap jefry dan melepaskan pelukannya dari pinggang aretta dan aretta segera memasuki kamar mandi dengan telinga yang memerah.
•••
Jefry baru saja sampai di kantor nya, ia memanggil rayen agar ikut dengan nya karena harus melakukan meeting mendadak.
11.47 meeting baru saja selesai. pembahasan tadi membuat nya lelah namun waktu ini belum saat nya untuk ia pulang.
"Jadual meeting besok. langsung saja beritahu pada saya.." jefry menaiki lift bersama rayen sembari memijat dahi nya.
"Besok tidak terlalu padat jam 10 pagi kita akan memulai meeting nya.." ucap rayen sembari melihat jadwal jefry.
"Ah wanita kemarin? sudah kau pecat kan, rayen?.." ucap jefry menatap rayen.
"Sudah.." jawab rayen.
•••
"Etaa, bukan kah aku terlalu muda buat rayen, rayen sangat dewasa dan baik, tampan, penyabar, bahkan dia tidak pernah melakukan hal aneh pada ku..aku jadi ingin menikahi nya.." aretta yang mendengar resya berbicara tanpa henti hanya tertawa pelan.
"Kenapa tertawa??!" kesal resya yang mendengar teman nya tersebut menertawakannya.
"Haa sudah lah..jam istirahat hampir habis, kita harus ke kelas." aretta bangkit dari duduk nya dan mulai menuju kelas bersama resya.
Jam sudah menunjukkan waktu pulang seperti biasa gadis cantik bernama aretta menunggu sang suami yang tak kunjung datang.
Setelah menunggu beberapa menit sebuah mobil berhenti tepat di hadapannya.
"Nona tuan jefry menyuruh saya untuk menjemput anda, karena tuan sedang sibuk." aretta yang mendengar itu hanya tersenyum pada supir tersebut dan mulai memasuki mobil.
Mobil mulai melaju cepat untuk mengantarkan aretta pulang.
Malam hari nya aretta sedang mengerjakan tugas sekolah di kamar, namun tak lama terdengar suara langkah kaki yang menuju kamar nya, perlahan pintu terbuka menampilkan pria yang masih memakai kemeja putih kerjanya belum lagi wajah nya yang tampan.
"Apa kamu menunggu saya, hm?"
"Tidak." aretta memutar bola mata nya dengan malas, lalu mulai fokus pada tugas sekolah nya tersebut.
"Apa kau tidak merindukan saya aretta?"
"Buat apa? kan kita tiap hari ketemu"
Jefry hanya tersenyum kaku, ia selalu kalah dengan jawaban istri kecil nya tersebut.
"Saya ingin mandi"
"Apaan sih, mau mandi ya mandi dari tadi kok banyak ngomong, kamu gak liat, aku lagi sibuk ngerjain tugas sekolah." aretta menatap jefry dengan marah karena sedari tadi ia banyak berbicara.
"Tapi saya ingin mandi bersama"
"Dih bayi gede, mandi sendiri lah aku kan HUH!?" ucapan aretta terhenti saat sebuah tangan menggendong nya seperti karung beras untuk menuju kamar mandi.
"YAKKK JEFRYYYYY!!!! LEPASS AKU SUDAH MANDI LEPASS LEPASS!!!" aretta memukul punggung lebar jefry namun pukulan tersebut tak ada apa apanya bagi jefry.
Aretta menggerutu kesal dan terus mengutuk jefry belum lagi pipi nya yang merah karena malu, wajar saja aretta malu kini ia berada di bathtub dan sedang duduk di pangkuan jefry.
jefry menggosok punggung aretta dengan pelan, rambut aretta tergulung tapi belum lagi tubuh nya yang putih seperti kapas.
"Saya ingin melakukan hubungan intim lagi.." bisik jefry pada telinga aretta, aretta yang mendengar itu berkidik geli.
"Besok aku sekolah, nikah lagi gih biar ada yang layanin"
"Aretta.." jefry memeluk pinggang ramping aretta bahkan mencium leher jenjang aretta.
"Jefry! besok aku sekolah" ucap aretta dengan kesal.
"udah ihh, aku mau ngerjain tugas" aretta melepaskan pelukan jefry dan mulai mengambil handuk untuk menutupi tubuh nya.
"Dasar pria cabull." gerutu aretta.
Aretta membuka pintu kamar mandi meninggalkan sang suami sendiri di kamar mandi.
••
"Apa kau akan benar benar akan tidur bersama ku?" aretta menatap jefry yang tengah berdiri menatap aretta.
"Tentu sayang, saya akan tidur di sini, apa kau tidak bisa jauh dari ku sekarang?" ucap jefry sembari tersenyum tanpa dosa.
"Aku hanya bertanya bukan berarti tidak bisa jauh dari mu!" ucap aretta yang langsung melempar bantal kecil kw wajah jefry. sementara jefry hanya terkekeh kecil.
"Kau sangat menyebalkan!! tidur di kamar mu sendiri sana!" ucap aretta yang langsung merebahkan tubuhnya dan membelakangi jefry.
Jefry terkekeh melihat kelakuan istri kecil nya tersebut, betapa menggemaskan jika aretta sedang marah dan dengan perlahan jefry ikut merebahkan tubuhnya di samping aretta dan memeluk nya.
Aretta bisa merasakan tangan kekar jefry yang melingkar di pinggangnya , bahkan wajah nya terasa panas akibat malu.
••
"DASAR COWOK PEDOPIL AKU TIDAK INGIN BICARA DENGAN MU" ucap resya yang langsung mematikan telfon rayen, ia marah akibat rayen sang pacar berkata bahwa resya sedikit gemuk padahal rayen hanya ingin bercanda.
Sementara rayen hanya terdiam saat sang kekasih mengatakan bahwa dia adalah pria pedopil, memang benar, pria yang berumur 26 tahun mana ada yang ingin berpacaran dengan wanita yang baru kelas 2 sma, namun rayen tak peduli karena teman nya saja menikah dengan perempuan yang di mana saat itu masih berusia 15 tahun.
"Apa candaan ku keterlaluan? ah tidak resya palingan hanya marah sebentar" ucap rayen menatap ponselnya tersebut.
"Tapi bagaimana jika dia marah dengan ku sangat lama, aku bisa gila" ucap rayen yang mengacak acak rambut nya dan langsung menelfon resya.
BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTER JEFRY'S WIFE ||🔞🔞
RandomCerita ini adalah sebuah cerita fiksi yang di buat oleh seorang perempuan bernama jessica, kisa ini juga berasa dari kahaylan sang kreator sendiri. isah ini juga mengandung adegan kekerasan, dan tetang sex 18+. an di harapkan agar pembaca, membaca d...