Teriknya panas matahari pada siang ini sangat merata di Jakarta, terlihat seorang laki laki dengan putus asa berjalan sambil memegang sebuah map berwarna coklat.
"panas banget tapi gue masih aja belum dapet kerjaan sama sekali" ucap pria yang bernama Narendra sambil melihat ke arah teriknya matahari.
Narendra terus berjalan menuju rumahnya dengan putus asa, ditengah jalan dia bertemu nenek tua yang sedang mendorong gerobak dagangannya, kebetulan jalanan saat itu menanjak, Narendra yang melihat itu lalu tersenyum dan membantu nenek itu.
"terimakasih ya nak sudah membantu nenek" Nenek itu tersenyum sambil menepuk nepuk tubuh Narendra dengan lembut.
"iya nek sama sama, saya permisi dulu ya" Narendra pun pergi dengan sopan.
selain membantu nenek itu ia juga memberikan beberapa rezekinya ke pada beberapa pengamen pengamen kecil di jalanan.
namun tanpa aba aba sama sekali langit pun turun hujan dengan sangat lebat dan membuat tubuh Narendra basah kuyup, ia pun segera ber teduh di halte bus.
ia melihat map yang ia bawa yang sudah basah kuyup tak karuan, Narendra pun mendekap map itu agar kering dan tak kena air lagi.
saat hujan banyak sekali kejadian yang ia lihat, kejadia yang membuatnya bahagia dan sedih..
"hangat ya kekeluargaan ayah dan anak itu" Narendra tersenyum melihat seorang ayah dan anak yang sedang berjualan sambil bermain hujan hujanan.
">_we're so traumatized_<"
waktu terus berlalu dan berlalu..
"oii bangun, heh mass" seorang wanita yang merupakan pekerja kantoran disekitar situ mencoba membangunkan Narendra, Narendra yang kaget pun terbangun.
"eh iya mbak?" Narendra yang masih setengah sadar hanya planga plongo masih mencoba mencerna hal yang terjadi.
"Lu dari tadi gue liat tidur disini, ujan udah reda, lu ga pulang? ga punya rumah?" perkataan wanita itu sedikit nyelekit sih namun Narendra tak memperdulikannya, ia melihat bajunya yang tadinya basah mulai mengering, dan langit sudah gelap.
"eh iya, gue ketiduran tadi, ujan deres soalnya" ucap Narendra dengan gemetaran karena kedinginan, wanita yang membangunkannya pun hanya menggelengkan kepalanya.
"capek banget ya?" Wanita itu duduk di sebelah Narendra.
"iya gue udah coba ngelamar kerjaan kemana mana tapi gada yang mau nerima" Narendra menundukkan kepalanya dengan sangat putus asa.
"oh, iya gue juga baru banget dapet kerjaan" wanita itu menghembuskan nafas
"eh btw ada loker kosong ga?" ada sedikit cahaya harapan di mata Narendra dan wanita itu menggeleng dan Naren pun berubah menjadi putus asa kembali.
Naren melihat hp nya dan menerima sebuah pesan :
"mampus!" Narendra pun segera bangkit dan pergi begitu saja memasuki sebuah mobil yang tiba tiba muncul dan terhenti di depan halte.
"heh maen pergi aja" wanita itu melihat kepergian Narendra.
wanita itu melihat mobil itu dari kejauhan "Anjing apaan tuh, BMW?"
Wanita tadi pun hanya menggelengkan kepalanya dengan shock sambil mengambil sesuatu barang yang sepertinya di jatuhkan oleh Narendra.
"hah?"
"Narendra Rafasya?"
">_we're so traumatized_<"
YOU ARE READING
We're so traumatized
AdventureHai gue Narendra, orang biasanya manggil gue Naren atau Rendra, disini gue akan menceritakan kisah dan pengalaman hidup gue.. kisah yang membuat gue dan beberapa relawan lain trauma dalam jangka panjang atau bahkan bisa seumur hidup. kisah yang akan...