Kena Pelet Dukun Palsu

154 24 0
                                    

Happy Reading

*

*

*


Salah satu hal yang paling membuat malas di bangku kuliah mungkin adalah menghadiri kelas siang. Sudah kelasnya siang, 3 sks pula. Itu juga yang kini dirasakan oleh dua mahasiswi dari Fakultas Seni ini. Mereka tengah mengistirahatkan tubuh di salah satu kantin fakultasnya.

"Males ga sih Rev ngehadirin kelas siang-siang gini, mana dosennya ga jelas lagi nerangin materinya" ucap gadis yang memiliki badan lebih kecil dibanding temannya yang dipanggil Rev. Sementara temannya itu hanya memberikan anggukan pertanda setuju dengan ucapan gadis itu dan kembali berfokus kepada ponselnya.

Merasa tidak mendapatkan atensi yang diinginkan gadis bertubuh pendek itu menyeruput kembali es teh yang telah dipesannya sembari melemaskan badan dan bersandar di kursinya.

"Andai gue juga punya pacar" monolog gadis itu.

"Lo dimana dapetin pacar kayak ka Zee itu Rev?" lanjutnya lagi bertanya kepada temannya.

"Tu kak Rey sohibnya kak Zee"

Gadis yang semula bersantai dengan menyenderkan badannya itu langsung menegakkan badannya. "Dih, ngga mau anjing, mending gue jomblo seumur hidup, daripada harus sama tuh makhluk"

"Fiqa, Fiqa, padahal kak Rey itu suka sama lo, lagian kak Rey ganteng loh, ya walaupun gantengan kak Zee sih" ucap Reva sambil tersenyum saat menyebut nama kekasihnya itu.

"Ga sudi gue disukai orang modelan dia, percuma ganteng kalau kelakuan kaya buaya"

Benar apa yang dibilang Fiqa, Rey seorang mahasiswa Teknik sangat terkenal dengan sifat friendlynya terutama kepada mahasiswi. Hal sama juga terjadi kepada sahabatnya Zean, tapi entah mengapa Reva, sahabat Fiqa bisa menerima Zean begitu saja.

"Buaya-buaya gitu kalau ketemu orang yang tepat bisa berubah kok"

"Halah, prett"

Reva hanya bisa menggeleng melihat reaksi sahabatnya. Sepertinya kebencian dia terhadap mahasiswa bernama Rey itu sudah mandarah daging.









"Aneh lo" ucapan itu terlontar dari mulut seorang ketua BEM yang bernama Zeananda setelah mendengar rencana dari sahabatnya.

"Udah lo ikut aja, gue jamin ampuh ini" ujar sahabat Zean yang tak lain adalah Rey, seyakin-yakinnya.

"Heh anjing, orang mana yang jaman sekarang masih percaya dukun"

"Nah, main lo kurang jauh Zee, di kampung gue hal kaya gini udah biasa, apalagi lo liat si Fiqa udah ngebet banget pengen punya cowok, sayang aja dia terlalu benci sama gue, jadi gue pake cara ini deh dan gue yakin pasti Fiqa bakal percaya" Rey masih yakin dengan rencananya itu untuk memikat hati gadis yang disukai.

"Lo nya aja yang tolol, ngedeketin cewek yang disuka kok dijailin, kaya gue noh sat set, sat set"

"Dari pada gue mikirin rencana aneh lo itu mending gue ketemu ayang beb" lanjut Zean yang segera pergi meninggalkan Rey yang masih betah untuk bersantai di bawah pohon depan gedung fakultasnya.

"Besok malam ya Zee" teriak Rey sebelum Zean memakai helmnya.

"Kaga"

"Laprak lo gue yang kerjain deh"

"Oke deal" Zean langsung menjalankan motornya meninggalkan lapangan parker yang tidak terlalu jauh dari tempat Rey berada.

"Ye si anjing dikasih yang enak aja baru mau"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OS JKT48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang