1.

26 5 0
                                    

Pagi hari pun tiba, di kediaman Rendi ada seorang anak mengerjapkan mata nya lalu kemudian ia tersentak kaget kala ia tidak mengenali tempat ini, mata nya mulai ber kaca kaca dan...

1

2

3

Cklek

"Hiks huaaaaa" tangis nya pun pecah seketika, membuat Rendi yang baru keluar kamar mandi tersentak kaget mendengar tangisan dari anak yang ia bawa semalam.

Dengan langkah cepat Rendi membawa sang anak ke dalam gendongan nya menimang nimang sang anak layak nya bayi agak ia lebih tenang dan berhenti menangis.

"Ush ush jangan menangis abang bukan orang jahat" ucap Rendi mencoba menenangkan si kecil

"Tenanglah semua nya akan baik baik saja" lanjut Rendi dan seperti nya berhasil hanya isakan kecil saja yang terdengar

"Tenanglah semua nya akan baik baik saja" lanjut Rendi dan seperti nya berhasil hanya isakan kecil saja yang terdengar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rendi menghela nafas pelan menatap bayi yang ia gendong.

"Nama kamu siapa? hmm" tanya Rendi pelan dengan jari telunjuk nya yang di genggam dengan sangat kencang oleh sang bayi.

"Hah baiklah.. " bukan nya mendapat jawaban Rendi justru mendapat tatapan polos dari bayi ini tentu saja ia tak kuat melihat nya lama lama seperti itu.

Membawa nya kepangkuan nya, menghadap kan posisi duduk sang bayi agar melihat ke arah nya dan menanyakan apa yang ia makan, namun lagi lagi usaha nya percuma karna Rendi tidak mendapat jawaban

Namun kali ini ia harus kuat menghela nafas dan menanyakan lagi.

"Adek bayi.. Kamu makan apa?hmm,
Bubur bayi mau? ,Bubur biasa?, atau tidak mau bubur? " tanya Rendi berturut-turut tapi kembali lagi anak di pangkuan nya ini tetap tidak menjawab, apa ia bisu atau tidak pandai berbicara atau malah ia tidak mengerti apa yang di ucapkan nya barusan pikir Rendi kemana mana.

Hingga sebuah suara membuat nya tersadar dari lamunan nya.

"Alan au" ucapan si kecil membuat Rendi semakin bingung alan au apa maksud nya "alan.. Au.., apa maksud nya alan mau apa nama nya alan" pikir rendi.

"Mau, mau apa alan mau bubur biasa? Atau bubur bayi? " melupakan pikiran nya tadi Rendi kembali bertanya.

Tapi yang di tanya malah memiringkan kepalanya kesamping, membuat Rendi ingin menangis saat ini juga, apa yang harus ia lakukan a ak ini sangat menggemaskan😭😭.

(Anggap aja dia lagi di pangku ya guys)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap aja dia lagi di pangku ya guys).

Hingga akhirnya Rendi memutuskan untuk memesankan bubur bayi saja sekalian sarapan nya karna jika ia memasak dapur akan berantakan lagi sedangkan ia baru membereskan kemarin di tambah lusa ia harus berangkat ke asrama, jangan lupakan tugas nya sebagai se orang guru.

Ya, setelah merenungkan semalaman, Rendi memutuskan untuk membawa alan ke tempat ia bekerja.

"Eh tunggu dulu" tersadar akan sesuatu Rendi menatap rambut alan yang seperti nya berubah warna, saat ia membawa alan tadi malam rambut nya ini berwarna hitam mengapa sekarang jadi warna putih, apa perasaan nya saja?...

"Alan" panggil Rendi membuat orang yang di panggil yang sedang memainkan kancing baju Rendi mendongak menatap nya.

"Nama alan,.. Hanya alan saja?, tidak ada yang lain hmm" tanya Rendi mengusap pelan pipi alan yang agak tirus itu.

"Hmm alan alah alan- alan-k-a" jawab sang empu,walau sulit tapi ia berhasil menjawab pertanyaan Rendi.

Sedangkan Rendi sendiri ia hanya ber oh ria sebagai jawaban, dan lanjut memainkan rambut gondrong alanka.

Suasana menjadi semakin canggung saat makanan tlah tiba tapi alanka hanya menatap semangkuk bubur bayi di depan nya, sedangkan Rendi ia tlah menghabiskan makanan nya entah sejak kapan.

"Alan kenapa tidak di makan? " akhirnya Rendi pun mengeluarkan suara.

"Hmm alan ndak au akan na apa" jawab alanka tapi percuma Rendi tidak mengerti apa yg di ucap oleh balita di depan nya ini.

"Kamu bilang apa, abang ga tau" ucap Rendi bingung dan ga beda jauh ama alanka ia juga bingung.

Sampai akhir nya Rendi sadar akan sesuatu saat alanka terus menatap bubur milik nya.

"ASTAGA, abang lupa memberi mu sendok ya ampun.., maaf yaa hehe" ucap Rendi menggerutu diri sendiri, beranjak dari tempat duduk nya ke arah dapur lalu kembali dengan satu sendok di tangan nya.

Tapi...

"Akhhhh, ingin menangis saja rasa nya" teriak Rendi frustasi, bagaimana tidak alanka masih tidak menyentuh makanan nya dan malah menatap Rendi dengan tatapan polos nya.

"Ada apa alan?,kenapa tidak di makan? hmm" tanya Rendi yang entah sudah berapa kali ia mengulangi kalimat ini, tapi alanka dia tetap menatap Rendi dengan tatapan polos nya membuat Rendi frustasi, ia belum pernah menjaga bayi di tempat nya kerja ia menjaga anak 15 tahun dan yang ada di hadapan nya ini 5 tahun.

"Apa dia bisu?, tapi tidak mungkin dia memberi tau nama nya tadi, atau.. Alan tidak bisa makan sendiri hm... Mungkin" pikir Rendi dalam batin nya, menatap alanka mengambil sesendok bubur dan menyodorkan nya di depan mulut alanka.

Alanka menatap sesendok bubur di depan nya kemudian membuka mulut nya dan memakan nya, Rendi yang melihat itu bersorak gembira dan terus menyuapi alanka hingga bubur sudah tak ter lihat kembali.

π~π

Sudah 3 hari berlalu, Rendi dan alanka juga semakin dekat tanpa memedulikan asal usul alanka Rendi tetap merawat nya, toh tidak ada yang mencari nya.

Dan hari yang di tunggu pun tiba, hari dimana Rendi akan membawa alanka ke asrama, yang pasti Rendi sudah meminta izin kepada kepala sekolah dan juga beberapa guru yang akan membantu menjaga alanka.

Mereka berangkat pagi pagi sekali bahkan matahari belum keluar, selama perjalanan alanka tidur di sebelah kursi pengemudi dengan Rendi sebagai sang supir tidak lupa dengan pacifier di mulut alanka yang di beli Rendi beberapa hari yang lalu dengan baju dan peralatan alanka yang lain nya.

π~π

Pukul 16.30 mereka baru sampai dan di sambut oleh beberapa murid yang akrab dengan Rendi yaa karna usia nya yang muda Rendi mudah akrab dengan murid murid nya.

Hingga sesosok makhluk di gendongan Rendi mengalihkan perhatian mereka.

"Wihh anak sape nih" ucap salah satu murid

"Bapak nyulik anak orang yee" ucap temen murid tersebut

"Nggak lahh, udah lahh kalian bukan nya istirahat malah disini" alih alih menjawab pertanyaan murid nya Rendi justru mengusir mereka

"Sebagai murid yang baik-" ucapan salah satu murid terpotong oleh ucapan Rendi

"Murid yang baik apa, tugas liburan udah pada di kerjain belum"tegas rendi

" belum pak hehe😁"jawab murid tersebut

"Kalian ini udah lah sana kerjain bapak mau istirahat baru sampe ada aja cobaan nya" ucap Rendi melangkah pergi meninggal kan murid murid nya yang saling senggol menyenggol perkara tugas yang di berikan rendi, hingga salah satu murid tersadar bagaimana tentang anak yang di gendong bapak tadi

"PAK ANAK NYA GIMANA!! " teriak nya memanggilnya Rendi, namun sayang nya Rendi tidak memedulikan mereka lagi dia sudah lelah dan ingin langsung istirahat.

Untuk semua nya.. Maaf  yaa..

Saya baru bisa up 🙏🙏

Typo bertebaran
Jangan lupa vote dan komen😇

Bye all ^^

kehidupan? (Slow Up) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang