✓DW.002

79 13 1
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

kalimat maaf sudah damian rapalkan sedari tadi, tapi matthias sepertinya tidak tertarik dan memilih acuh. "maaf, aku tidak tahu bagaimana ceritanya minuman biadab itu membuatku lupa untuk pulang." damian memperlihatkan ekspresi menyesal.

matthias tetap memilih acuh.

"maaf, harus bagaimana caranya agar kamu memaafkan aku?" kini damian tampak frustasi.

"perempuan mana yang kamu tiduri?" mulut matthias yang sedari tadi hanya bungkam, kini mulai bersuara. "katakan!"

damian mengerutkan keningnya, ekspresi kagetnya nampak tidak dibuat buat. "apa yang kamu katakan? aku bahkan tidak tidur dengan siapapun."

matthias berdiri dengan wajah yang terlihat sudah merah padam. "kamu tidak pandai untuk bermain rapih damian, noda lipstik di kerah bajumu menjadi bukti."

"bahkan lihat lehermu sendiri, damian!"

damian segera memperhatikan seluruh baju yang kini sedang menempel pada tubuhnya.

and, shit.

noda lipstik merah memang menempel di kerah bajunya, bahkan lehernya juga meninggalkan dua bekas tanda kemerahan seperti kissmark.

matthias menyunggingkan senyum kecil, "masih ingin menyangkal?" kepala matthias mengangguk angguk. "apa ada alasan masuk akal yang bisa aku terima?"

"aku tidak tidur dengan siapapun! aku tidak tahu, ketika aku bangun posisiku sudah berada di kamar bar, dan hanya ada aku disana tidak ada orang lain lagi."

matthias kembali mengangguk kecil, "jadi tidak ada alasan yang bisa aku terima?"

damian mengacak rambutnya frustasi, "itu alasanku, kamu sudah mendengar nya."

"tidak masuk akal." matthias berlalu pergi dari hadapan damian, "aku tidak akan pulang hari ini." lalu setelahnya..

brak!

matthias menutup pintu dengan cukup kencang, membuat damian sedikit berjengit kaget.

"sial! sial!" damian mengusap wajahnya kasar, "brengsek!"

.
☁️
.

teriknya matahari tidak mematahkan semangat damian untuk menunggu kedatangan perempuan yang tengah ditunggu nya, sedari tadi damian duduk di bawah bangku panjang menunggu kedatangan tamara, guna meminta penjelasan atas apa yang terjadi padanya tadi malam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gray. ✓DewWinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang