03 : Perkara Pulang bareng Kakak Tingkat

1.2K 111 7
                                    

Selesai kelas Hukum Acara Perdata, Lisa dkk sekarang duduk bersantai di bangku panjang taman belakang kampus sambil menikmati susu kotak mereka masing - masing seraya menunggu kelas mata kuliah berikutnya.

"Ini konsep putus kalian tuh gimana sebenarnya? tadi pagi mesra banget suap - suapan di kantin, sekarang kek orang musuhan lagi." Niki membuka suara, pasalnya keluar kelas tadi ia kembali melihat pasangan baru putus itu sama - sama memutar bola mata malas lalu berdecak jengkel beda dengan yang mereka lihat di Kantin tadi pagi.

"Asli! Bingung juga gue!" Timpal Joji sangat menyetujui perkataan Niki.

Lisa mengendikkan bahunya acuh, "Gatau juga, bingung."

"Lho terus gimana ceritanya bisa mesra - mesraan begitu tadi pagi?"

"Ga mesra - mesraan anjing. Gue cuma nyuapin dia makan aja karena dia bilang belum sarapan katanya." Jawab Lisa menanggapi Niki

"Itu dia masalahnya monyet! ngapain juga lo perduli?!"

"Ya perduli lah, gue kan masih cinta!"

"GOBLOK!" Niki, Joji, bahkan Brian yang pendiam ikut berteriak mengejek Lisa yang kini mencemberutkan bibirnya.

"Gue kira udah tobat, ternyata masih bucin tolol. Udahlah angkat tangan gue."

"Gue juga stress Niki! Anjirlah 2 tahun ini gue pacaran, mana bisa lansung jadi bodoamatan gitu aja sama tuh kucing! Gue ga tega liat dia nangis, belum lagi pas cemberut mukanya makin imut bayi-able gitu! Mana tahan lah gue!"

Joji menganggukkan kepalanya setuju, "Setuju sih. Ini Jennie Ruby Jane, rugi juga kalo ga dibucinin."

"NAH!" Lisa memeluk Joji sebentar tanda respect karena pria Jepang itu mengerti perasaannya.

"Ck! Serah lo lah." Niki memutar bola matanya malas lalu kembali menyeruput susu kotak nya sampai habis.

"Udahlah Nik. Lo kan jomblo mana ngerti-Aduh!" Joji meringis sakit memegangi kepalanya yang ditampar sebal oleh Niki.

"Lo juga jomblo anjir!"

"Hahahaha~"

"Tapi lo yakin gamau balikan?" Tanya Brian setelah tawa mereka mereda

"Gatau juga. Percuma juga kalo balikan kalo dia mudah banget nyebut kata putus terus."

"Jadi ceritanya lo mau dia sadar kalo udah nyepelehin hubungan?"

"Iya."

"Kalo dianya ga sadar, malah moveon ke cowo lain gimana?"

Lisa menghela nafas berat, lalu membungkukkan bahunya lesu. "Berarti bukan jodoh."

Sama halnya di kantin, Kedua sahabat Jennie pun ikut bingung perihal hubungan pasangan sudah putus ini. Mereka tak habis pikir karena gadis bermata kucing itu nampak sedang fokus memainkan akun Instagram Lisa, memeriksa DM yang masuk satu persatu dari atas sampai bawah.

"Kalian beneran putus ga sih woi?!" Tanya Yeri gemas

"Putus." Jawab Jennie seadanya masih fokus berkutat pada handphone nya.

"Terus kenapa akun ig Lisa masih nyangkut di hp lo? dia nya ga ada niatan ganti password kah?"

Jennie mengendikkan bahunya acuh, "Gatau, males kali dia."

"Dianya yang males. Lo nya ngapain meriksain akun mantan? Tuh tuh! sampe request DM-an dibukain semua gitu?!"

Jennie berdecak akhirnya menatap jengkel sang sahabat yang banyak bertanya ini. "Ya suka - suka gue lah! Gue cuma mau liat aja ada orang yang kegatelan nge-DM Lisa apa engga! Rupanya malah banyak banget request DM-annya!"

U and I Or Us?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang