Prolog

2.8K 91 18
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Haiii, apa kabarrr kaliann???

Jangan pernah panggil aku author, thor, atau apapun itu. Panggil aku Runny aja, atauu Minny bolehh

Dan aku akan panggil kalian Brownie/Nie okay?

Happy Reading.

Selamat datang buat pembaca baru👋🏻👋🏻

~◇~

"Hidup ini layaknya roda yang terus berputar, andai saja jika roda melewati jalan yang kotor, pasti lambat laun roda itu akan kembali melewati jalan yang bersih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hidup ini layaknya roda yang terus berputar, andai saja jika roda melewati jalan yang kotor, pasti lambat laun roda itu akan kembali melewati jalan yang bersih. Begitu pula kehidupan, jika ada masalah pasti akan selalu tersedia jalan keluarnya"

-7 wounds


~◇~

08-Januari-2021


Kisah ini berawal seorang nenek bernama Sofia. Ia telah mengidap sakit kanker darah stadium akhir. Yang menyebabkan ia harus dirawat di rumah sakit.

Sudah lima hari lamanya telah terlewati, namun keadaan Sofia masih tak kunjung stabil.

Sofia mempunyai lima cucu , serta dua cucu yang mereka dapatkan dari adopsi di panti asuhan . Setiap hari merekalah yang bergiliran untuk menjaga Sofia. Dan pada hari ini, adalah jadwal Sagara dan Jayendra untuk berjaga.

Tepat pada pukul 23:00, tiba-tiba perut Sagara merasa lapar. Sehingga dia harus keluar untuk membeli sebuah makanan. Namun disisi itu, ada Jayendra yang sedang tertidur lelap menikmati kembang tidurnya.

"Woy, bang Jay! Bangun! Gue mau beli makanan bentar, laper perut Gue"

"Ia, bentah agi ahang bahun kok" jawab Jayendra dengan nyawa yang belum sepenuhnya terkumpul.

(Iya, bentar lagi abang bangun kok)

Sagara pun keluar dari ruangan 47, dan keluar untuk membeli makanan secepatnya. Namun, ketika ia sampai di halaman rumah sakit, tak terlihat satu pun penjual yang berada di sana. Beruntungnya rumah sakit itu dekat dengan mall yang selalu buka 24 jam. Sehingga Sagara tertarik untuk pergi ke sana.

Namun, sebelum ia pergi ke mall itu, tiba-tiba perasaannya tidak enak. Dan sekujur tubuh Sagara otomatis merinding. Tapi tetap anak itu akan pergi ke mall, karena perutnya sudah keroncongan.

Beberapa waktu telah berhasil dilewati, kini Sagara sudah kembali ke rumah sakit dengan menenteng sebungkus makanan serta dua gelas jus jambu di tangannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

7 Wounds  [ Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang