Hari ini adalah hari terakhir Dewantara Family di jepang, hari ini mereka isi dengan membeli oleh oleh, mengingat nanti sore mereka sudah harus kembali pulang ke JakartaSaat ini mereka sedang berada di supermarket yang menjual aneka snack makanan yang jarang ditemui di Indonesia dan juga pernak pernik yang tak kalah menarik perhatian
Sisca dan Shean sedang berada di bagian makanan, mereka mencari beberapa camilan untuk mereka sendiri dan untuk dibagikan pada orang kantor dan asisten dirumah
'' Sayang, ini ada permen gummy kamu mau nggak? '' tanya Sisca menawarkan permen gummy yang menjadi favorit Shean
Shean memang berbeda dari yang lain, dimana orang lain lebih suka untuk mengemut permen mint, namun ia lebih suka mengunyah permen gummy yang cenderung manis itu
'' Boleh sayang, beli yang banyak ya hehehe '' ucapnya terkekeh membuat Sisca menggeleng
Sementara Zeevan dan juga Ferrel malah asik bermain mesin gacha yang ada di supermarket itu, mereka menghabiskan banyak koin hanya untuk bermain mesin tersebut, terutama Zeevan yang sangat ketagihan meng-gacha
'' Wah banyak banget nih gacha gue, tapi kok kurang ya? Nambah sekali lagi kali deh '' ucapnya dan melanjutkan untuk meng-gacha
Sementara Ferrel yang sudah merasa cukup dengan gacha nya, kemudian memikirkan apa barang yang akan ia beli untuk dijadikan buah tangan? Matanya pun tertuju pada sebuah bantal lucu berkarakter anime, ya iya tau harus membeli apa sekarang dan pada siapa ia akan memberikan nya
Ferrel kemudian berjalan mendekati bantal itu, dan meninggalkan Zeevan yang masih asik sendiri, ia kemudian memilih milih mana bantal yang cocok untuk ia beli
'' Eh Rel, tungguin gue napa jangan jalan sendiri nanti lu ilang woy! '' teriak Zeevan yang sadar ditinggal oleh adiknya
Ferrel tak menggubris dan tetap memilih barang tersebut
'' Woy kok lu ninggal.... Eh cieee gue tau nih bakal dibeliin buat siapa '' ucap Zeevan yang mengetahui bahwa karakter anime di bantal itu adalah karakter anime favorit Flora
'' Aduh ciee nona Flora pasti seneng banget nih dibeliin tuan Ferrel uhuy, nanti langsung tembak, duaar terus manggil sayang '' lanjut Zeevan rusuh
'' Diem atau gue lakban '' ketus Ferrel
Setelah memilih akhirnya ia membawa bantal itu ke kasir untuk membayarnya dan diikuti oleh Zeevan
'' Milihnya ampe mikir dua kali gitu, emang harus perfect tuan muda Ferrel ini '' Zeevan masih mengompori namun tidak dibalas oleh Ferrel
Semua telah selesai mencari buah tangan, kini mereka berkumpul untuk kembali ke hotel untuk packing dan check out.
'' Ini udah semua kan nggak ada yang dibeli lagi? '' tanya Sisca memastikan
'' Udah kayaknya kak '' jawab Jevan
Namun mereka tersadar, bahwa ternyata Zeevan hanya membawa barang hasil ia meng-gacha tadi, mungkin sangking asiknya bermain ia lupa untuk membeli buah tangan
'' Zeev, kamu nggak beli apa apa? '' tanya Shean
'' Eh iya Ko aku lupa, aku belum beli apa apa buat orang rumah sama Maeng, huaaa '' ucap Zeevan yang membuat seluruh orang disana tertawa akan tingkahnya
Memang Zeevan diumurnya yang masih muda, ia sudah sering kali menjadi seseorang yang pelupa, ia sering kehilangan hp nya karena ia lupa dimana ia meletakan hp nya tersebut
'' Mampus, Ka Marsha marah nih nggak dibeliin '' kompor Ferrel
'' Nah hayoloh punya pacar cewek cantik kok nggak dibeliin '' tambah Gracio
'' Gacha memalingkan segalanya ya Zeev, ampe cewek sendiri dilupain '' Jevan memanas manasi
Zeevan semakin bingung, ia harus berbuat apalagi karena memang ia benar benar lupa
'' Jadi gimana Zeev? Gue dah nggak mau nungguin you nyari lagi ke dalem, kasian juga tuh bumil '' kata Anin
Mendengar itu Zeevan akhirnya memutuskan untuk memberikan sebagian gacha nya sebagai buah tangan, ia juga tak mungkin masuk kedalam untuk membeli oleh oleh, karena benar, kakak iparnya sedang hamil juga membutuhkan banyak istirahat
Setelah sampai dihotel kini mereka mengemasi barang barang mereka untuk dibawa ke jakarta nantinya
Gracio dan Anin sedang sibuk menata baju baju mereka dikoper, Gracio yang melipat baju, sedangkan Anin yang menatanya dikoper
'' Nggak kerasa ya ntar sore dah balik lagi ke Jakarta, aaa masih betah disinii '' ucap Anin sembari menata baju
'' Ya nanti kita libur sendiri dong yank, terus semoga nanti kita bisa diriin usaha kita disini biar orang luar juga tau kita '' ucap Gracio yang diamini oleh Anin
'' Tapi sebelum itu... Bikin dulu nggak sih? '' lanjutnya
'' Bikin apa? '' heran Anin
'' Ckk masa nggak tau padahal kan contohnya udah banyak sampe ke keluarga sendiri ''
'' Apasih yang jelas lah ''
'' Kak Sisca '' mendengar itu Anin pun paham apa yang dimaksud suaminya, sudah sejak lama Gracio mendambakan keturunan, namun tuhan belum menganugrahkan hal tersebut pada mereka yang mengharuskan mereka untuk bersabar
'' Ya sabar ya, semoga nanti kita bisa nyusul Kak Sisca sama Ko Shean deh, emangnya kalo punya dedek mau cowok apa cewek? '' tanya Anin
'' Apa aja yang penting sehat '' balas Gracio yang kemudian memeluk Anin sekilas dan melanjutkan kegiatan mereka
Setelah selesai packing dan check out hotel, mereka menunggu jemputan di lobby yang akan mengantarkan mereka ke bandara
Sesampainya di bandara, tak menunggu waktu lama 15mnt kemudian mereka sudah terbang kembali menuju Jakarta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life In Five Brother's
Teen FictionNulisnya karena gabut, maaf klo g sesuai ekspektasi kalian ya :) Menceritakan 5 orang kakak adik laki laki dari keluarga pengusaha kaya, Keluarga Dewantara