57

2.4K 29 0
                                    

.
.
.
     "Mas, Bangun Mas. Aku merindukan mu..... Aku tak mau pulau atau Hadiah apapun, aku hanya ingin kamu...." Violet Bergumam dengan mata kosong dan air mata mengalir.

Kini ia hanya Seorang diri di kamar Bangsal Dimana Allan terbaring. Ia tak mau sedetik pun Jauh dari Allan. Ia tak mau melewatkan Sedetik pun Untum menjauh bahkan ia Terus berdoa akan Suaminya itu bangun membuka mata Nya.

    "Mas, Aku hanya ingin bicara bahwa Hari dimana kau Mengabaikan ku itu sangat Menyakitkan, Rasanya air mataku akan terus tumpah, tapi Mas aku menahan Nya karena aku berfikir jika Air mata ini akan jatuh saat mendengar penjelasan suamiku tentang kenapa dia mengacuhkan ku"

Violet dengan suara serak menundukkan kepala Menempel kan pipinya pada punggung tangan suaminya tersebut

     "Kau bodoh Mas, Siapa yang mengajari mu Memberi kejutan dengan berakting buruk, kau Menghindari ku Membuat ku hampir mati. Mas tolong setidaknya Buka mata mu, aku hanya ingin kau menatapku dengan merengek Manja. Jika kau tak bangun maka aku akan Menolak Bercinta dengan mu"

Violet menyeka air mengalir di pipinya, matanya sudah sangat sembab karena terus menangis,
Ancaman itu akan ampuh untuk membuat Suaminya bangun, Biasnya Allan akan membuka matanya dan bangkit bahkan ketika ia sedang tidur Nyenyak sekalipun tapi Violet menunggu beberapa saat masih Tak ada pergerakan apapun dari suaminya itu.

     "Mas, Aku ingin Mati bersamamu...". Violet Tak mampu lagi Mengatakan apapun, ia hanya Menangis dan Lemah Tertidur.

Lea hanya bisa menatap Dari luar, terdapat helaan nafas panjang dan berat. Setelah memastikan Semua Akhirnya Pulang kecuali dirinya dan Arvin. Mereka tak bisa meninggalkan Rumah sakit walau hanya sebentar mengingat bahwa Kepercayaan penuh di berikan oleh Ryno Pada mereka.

    "Arvin Aku akan Menemani Non Vio, kau Urus saja yang lain hmm" ujar Lea seraya meraih Wajah Suaminya yang kusut.

    "Baiklah, jaga diri mu. Beri kabar jika membutuhkan sesuatu, Aku akan pergi sebentar.... Kau bujuk Non Vio untuk makan, dia bahkan belum makan dan minum hari ini" ujar Arvin membuat Lea Mengangguk tersenyum kecil.

Lea membuka pintu, perlahan ia mendekat dan Menepuk pelan pundak Violet, Ia menghela nafas berat rasanya semua Berubah begitu Cepat, Sebentar saja ia melihat kebahagiaan di wajah Nyonya kecil nya itu kini ia harus melihat air mata keluar dari mata indah tersebut.

    "Pertemuan kita memang singkat Non Vio, tapi entah kenapa Aku tak tega melihat mu begini, Sebisa mungkin Aku menghilang kan rasa cemas mu beberapa hari yang lalu sekarang Kita harus menghadapi cobaan lagi" gumam Lea Violet tiba-tiba bangun membuat Lea Sontak kaget.

     "Lea, Kau bicara apa?"gumam Violet. Lea Dengan cepat Mendekat dan berusaha tersenyum senang setidaknya Ia mendengar Bahwa Nona kecil nya itu Menyebut namanya.

      "Non Vio, Katakan apa kau butuh sesuatu?" Tanya Lea Sungguh-sungguh.

    "Lea, Mas Allan Membutuhkan ku. Katakan Aku harus Apa supaya dia bangun hmm???" Violet bicara serak menahan tangis.

Menarik nafas dalam-dalam lalu berusaha Tersenyum simpul, Lea Memeluk Violet untuk menenangkan nya.

    "Semua akan Baik-baik saja, Tuan Ryno sudah mengurus semua, bahkan Dokter terbaik sudah di kerahkan mereka bilang Bos Allan akan segera bangun" Lea Bicara meyakinkan Hati Violet.

Violet melihat wajah suaminya yang masih terpejam.

    "Mas..... Mas Aku mohon bangunlah, aku sangat rindu " Violet tak bisa membendung air mata yang siap tumpah.

Tiba-tiba ada pergerakan Pada mata suaminya itu membuat Violet Berbinar, ia Menjerit Senang sementara Lea langsung memanggil dokter untuk segera memeriksa.

   \\\\\\\\\\\\\\\\\\\

    Violet Akhirnya menyendok makanan Nya, ia dengan lahap Makan. Lea tersenyum Gembira melihat hal itu, Violet akhirnya mau makan setelah sejak pagi hingga pagi lagi belum Makan atau minum membuat tubuh kecil itu menjadi pucat.

Lea sesekali menyeka air mata Nya menyaksikan hal itu, ia menyaksikan Bagaimana Violet Bersedih sepanjang waktu namun saat Allan bangun ia Menjadi sangat gembira. Hanya satu permintaan Allan yang langsung Violet Turuti yaitu Makan lah Dulu. Hal itu yang membuat kini Violet Terus makan dengan lahap tak perduli ia Tengah makan Hanya dengan Nasi putih.

     "Non Makan nya pelan saja hmmm.... Kau akan Tersedak nanti" ujar Lea pelan Namun Violet menggeleng.

     "Suamiku sudah bangun, Dia menyuruhku makan, Aku Tak mau Membuat nya Marah, Aku Akan menuruti semua Nya, semua yang dia minta itu janjiku Lea" ujar Violet dengan mulut penuh makanan.

Sementara di Ranjang, Allan Kembali tidur menutup matanya setelah sempat bicara sebentar.

     "Baiklah kalau Begitu, Karena Bos Allan sudah bangun Dan tadi bilang padaku bahwa Non Vio setelah makan Harus Mandi, mengganti pakaian kemudian Tidur"  Violet mendongak menatap wajah Lea dengan alis bertaut.

    "Tapi Kenapa suami ku Bicara panjang begitu padamu Lea, Dia hanya bicara pendek padaku" sungut Violet Membuat Lea mengusap pelan pundak Nya.

    "Karena Non Vio Terus menangis tadi, Jadi tak sempat mendengar Bos Allan bicara" ujar Lea berbohong padahal sangat jelas tadi Allan hanya bangun sebentar mengatakan menyuruh makan Itu saja dan kembali tidur.

Violet Mengangguk paham, ia Bergegas mencuci tangan.

      Sebuah keputusan Yang bulat, Allan akhirnya kembali ke rumah, dia di rawat di rumah dengan Dokter pribadi terbaik Kepercayaan keluarga Juan sejak Dulu. Violet Mendorong Kursi roda dengan sabar di bantu oleh Arvin, dia bahkan tak mau Meninggalkan sedetik pun suaminya Itu.

Allan masih memejamkan mata walau Sesekali Bangun bergumam lalu tidur lagi, Itu efek dari benturan di kepala Nya

Violet Tak perduli Walau dokter mengatakan bahwa Kemungkinan besar Suaminya tersebut Akan terus Menghabiskan waktu berbaring namun ia cukup Lega setidaknya Kembali melihat suaminya membuka mata. Violet juga Sekuat mungkin Menahan agar tak Begitu menunjukkan kesedihan nya Sejak tahu bahwa Suaminya patah kaki dan tangan, serta Kemungkinan buta pada mata akibat benturan hebat di kepalanya.

     "Non Vio Waktunya istirahat, Bos Allan sudah tidur.... Selamat malam" Arvin menutup pintu setelah Memastikan bahwa Allan sudah di ranjang Nya. Tubuh Allan yang Tinggi tegap perkasa hanya Arvin yang bisa membopong naik ke Ranjang, tak mungkin Violet yang bahkan seperti kelinci kecil di banding Tubuh suaminya itu.

     "Lea akhirnya Semua menjadi baik kembali. Oh ya kau pasti lelah, istirahat lah kita akan terus menginap di sini selama Bos Allan Belum pulih" ujar Arvin Seraya membelai lembut Wajah Lea yang tersenyum mengangguk.

     "Kau juga pasti lelah, Ayo istirahat dulu.... Oh ya Apa benar semua murni kecelakaan? " Tanya Lea Penasaran.

    "Hmm tuan Ryno sudah memastikan itu hanya saja Masih ada keganjalan. Mobil yang Bos Allan kendarai hari itu sebenarnya mobil Baru pakai, Kami mengambil mobil itu dan baru di gunakan tapi kenapa bisa rem blong, Pihak berwajib sudah Memeriksa tak ada Kecurigaan apapun hanya saja Aku ingat dengan pasti bahwa, rem yang Awalnya aku pakai saat Menuju pulau itu baik-baik saja." Lea menghela nafas panjang dan berat, Mungkinkah ada Hal baru dan musuh baru....

Allan mengalami Patah dan Akan buta Pada Matanya semua hanya di lakukan oleh orang yang tak menyukai Nya tapi siapa itu
.
.
.

HANYA KAMU  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang