DANDELION || jinlice X vsoo

00. Prolog

"Ini kan rumput?! Kamu kok nggak bisa romantis sih, Leo!" Remaja itu kesal bukan main,

Wajahnya juga sudah cemberut,

Remaja laki-laki yang membawa buket bunga Dandelion itu, pun hanya bisa menghela napas pasrah,

"Abisnya, kamu mirip bunga ini, Lis,"

Aries, pun kini menatapnya tajam,

"Kok aku disamain sama rumput!" Dia makin kesal,

Leo kembali mengambil napas lalu membuangnya, "dengerin aku dulu dong. Ini aku bela-belain searching internet loh! Aku sampe manjat pohon biar dapet sinyal, Lis,"

Baiklah. Aries akan mendengar penjelasannya,

"Terus apa dong?!"

Leo tersenyum manis. Senyuman alpaca yang jarang sekali orang miliki,

Ah, benar-benar semenawan itu,

"Katanya arti bunga Dandelion dalam percintaan itu adalah cinta yang murni, Lis. Aku kan cinta kamu nggak pake syarat,"

Aries menganggukan kepalanya setuju,

Iya, sih. Saat Leo baru saja tiba di panti asuhan, dia menangis sepanjang dirinya yang dituntun oleh ibu panti ke kamar,

Tapi setelah melihat Aries, tangisannya terhenti. Dia bahkan langsung tersenyum, ketika melihat wajah cantik Aries yang memang faktanya begitu,

Dan itu, sudah lima tahun yang lalu,

Hari ini, Leo akan meninggalkan panti, karena akan ada keluarga yang mengadopsinya,

Usia mereka saat ini dua belas tahun,

Dan waktu yang mereka habiskan sudah cukup lama, dan banyak kenangan indah yang mereka ukir selama ini.

"Aku janji, Lis. Kalo udah sukses, aku bakalan ke sini buat nikahin kamu."

Sedari dulu, Leo selalu ingin menjadi orang Kota,

Dia ingin kerja kantoran layaknya orang normal. Bisa berpenghasilan yang cukup sehingga dia bisa menabung untuk menikahi Aries,

Karena Leo memang laki-laki yang pintar dan penuh semangat,

Orang tua yang telah membuangnya pasti menyesal sekali,

Berbeda dengan Aries. Dia ingin menjadi gadis desa. Ya, berat-beratnya cukup menjadi ibu rumah tangga saja,

Karena impiannya hanya ingin menjadi Ibu rumah tangga, yang bisa mendidik anak-anaknya dengan baik kelak,