4

154 10 4
                                    

sebelum baca, harap baca bab sebelumnya

lanjut...





"frenn freen, kaga kasian napa? sampe pingsan loh"ucap adelin

"berisik lu mah, minimal bantuin kek"kesal freen

saat adelin ingin menghampiri freen tangannya di tahan oleh heng

"jangan, aura freen udah berubah"ucap heng dengan wajah serius

"hah? maksud lu apa?"heran adelin

heng pun mengusap mata adelin

adelin yang heran pun melihat freen, dan benar saja aura berubah, adelin mengerti dan menyuruh heng mengusap matanya lagi

heng hanya mengangguk, ia mengusap mata adelin lagi

mereka berdua pun diam berdiri di tangga

"kok diem?"tanya freen dengan datar

"duluan freen, kita belakangan hehe"sungkan adelin

"halah, dulu aja berani lu"ucap freen

adelin menoleh ke arah heng, dan heng hanya bisa mengangguk pasrah
karena udah ketebak bakal gimana alurnya

adelin pun menghampiri freen dan mulai menghajar beer hingga babak belur

"bravo, tinggal gua kasih tunjuk clara deh"licik freen

heng yang mendengar ucapan freen sudah terbiasa dan batinnya berkata "aura nya mulai bekerja sangat aktif ya? dilarang juga gua nya kaga enak, nasib jadi gua."

adelin yang mendengar ucapan freen kaget tak percaya lalu ia tertunduk di bawah freen lalu memohon

"gua mohon jangan freen..."mohon adelin sambil menahan tangisnya

"hmm... di iyain ga ya???"ucap freen

"plisss, jangan ya freen?"ucap adelin yang masih menahan isak tangis nya

jati diri freen mulai tak terkendali jika auranya sudah berubah

"gua mohon hiks..."lanjut adelin dengan isak tangis nya

freen yang tak peduli, memilih diam dan melanjutkannya aksi adelin yang sempat berhenti yaitu dengan cara menusuk kepala beer

jika aura nya sudah berubah namanya bukan freen lagi melainkan freensya

"gausah nangis, gitu aja alay"remeh freensya

adelin hanya diam yang masih ga ngerti dengan sikap teman lamanya ini

"sial, freensya kembali"batin heng

ya, julukan freensya jarang sekali digunakan karena freen orang yang di kenal jarang sekali marah, jika sekali marah ia bisa saja berubah menjadi freensya

"udah nangis nya?, sorry."lanjut freensya

"stop, freensya."titah heng dengan tegas

"berisik lu heng!"bentak freensya

"f-freensya?"batin adelin yang masih terdiam

"gua ga mau ada korban jiwa lagi, jadi pliss kembali ke freen"tegas heng

"lawan gua dulu"tantang freensya

heng terlihat seperti seorang pria lemah dan tidak mau ikut masalah apapun tapi jika udah mode serius bukan ia yang kendalikan tapi alam bawah sadarnya

heng dengan cepat pergi menuju titik terlemah nya yaitu leher, dan menyuntikkan obat tidur agar aura nya bisa kembali seperti awal

freensya pun pingsan dan kembali lagi menjadi freen

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pelacur itu kembali (freenbecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang