5-Gila

47 5 2
                                    

Third-person POV

Yeona mengerutkan dahinya apabila mendengar permintaan bodoh Beomgyu itu "Gila lo?" Beomgyu tersenyum dan mengangguk sedikit "Iya, emangnya kenapa noona?"

Kakak tertua itu merasakan angin sejuk yang tiba-tiba lalu dibelakangnya apabila melihat senyum Beomgyu itu dan dia kemudian menggelengkan kepalanya supaya tidak kepikiran hal-hal yang aneh.

"Udah gini aja, gua distract zombie-zombie itu, elo-" ayat Yeona dihentikan oleh sang adik "Aku nge-call mereka guna walkie talkie gitu? Emangnya kenapa kakak yang kena nge-distract? Bukannya itu kerja cowok?"

"Lo masih bocil."

Beomgyu mengeluarkan nafas kasar "Aku kan udah 23 tahun kak, umur segitu bisa dibilang bocil?" pertanyaannya membuat seorang Choi Yeona lelah "Udahan sesi interviewnya, lakuin aja apa yang gua suruh."

Sang adik akhirnya mengalah dengan Yeona yang kepalanya sekeras batu. Yeona melempar sesuatu sehingga semua atensi zombie-zombie tersebut hanya tertumpu kepada barang yang dilemparnya tadi.

Sementara itu, Beomgyu dengan cepat memasuki ruangan yang tiada zombie bersama Yeona selepas dia selesai mengambil perhatian zombie-zombie sialan itu.

"Mereka sudah meng-aktifkan walkie talkienya." kata Beomgyu kepada Yeona dan mereka mendekatkan diri di dekat walkie talkie tersebut.
.

Kemudian, di base mereka.

Ketiga-tiga anak hybe itu lagi menonton CCTV yang berada di hadapan mereka sambil berdoa mereka berdua tidak terjadi apa-apa.

Lalu, ada sesuatu yang keluar dari mesin fax. Ianya sehelai kertas yang memberi arahan kepada mereka berlima.

Mereka membaca apa yang tertulis di dalam kertas tersebut dengan berhati-hati supaya tidak ketinggalan satu perkataan pun yang bisa membuat mereka memberi info yang salah kepada kedua member iaitu Yeona dan Beomgyu.

"Lihatlah kardus yang berada di kamar staf malam?" Hueningkai membacanya dengan suara yang kuat supaya yang lainnya bisa mendengarkannya.

Soobin dengan cepat berjalan ke arah walkie talkie yang mereka letak di dekat skrin CCTV "Kita harus menghantar infonya di walkie talkie bukan?"

Mereka berdua lalu mengikuti Soobin dari belakang yang sedang berlari anak ke skrin CCTV tersebut "Ah.. Mereka lagi di tengah-tengah tempat zombie, kita gak bisa hubungi mereka sekarang." kata Soobin dengan intonasi suara yang serius.
.

"Cek walkie talkie itu sementara aku bawa mereka ke tempat lain." Arahan Yeona terus dilaksanakan oleh Beomgyu dan dia pun keluar dari ruangan tersebut.

Yeona yang masih berada di dalam kamar tersebut membunyikan bel yang dia ambil tadi.

Semua zombie mula mengalih perhatian mereka ke dalam kamar yang Yeona duduki. Mereka semua mula berlari dengan cepat ke sumber suara tersebut.

Mereka mendekati kamar yang diduduki Yeona sementara Yeona hanya terdiam di situ dengan ekspresi kaget dengan betapa agresifnya makhluk tersebut.
.

Soobin akhirnya faham dengan strategi kedua member bermarga Choi itu. Soobin masih gak puas hati dengan Yeona yang seperti tidak kisah dengan apa yang jadi dengan hidupnya.

'Gila.. Dia memang gila!' batin Soobin seperti meronta-ronta dengan perasaan bersalah karna dia yang seharusnya pergi duluan bukannya Yeona.

Soobin menghela nafas lembut dan memberitahu Taeyeon bahawa.. "Coba hubungi mereka sekarang." Taeyeon mengangguk dan mengaktifkan walkie talkie tersebut.

"Bang Beomgyu? Mereka kata kalian harus ngecek kardus-kardus di kamar staf malam." kata Taeyeon kepada walkie talkie tersebut dengan suara merdunya itu.

"Kita dapat fax yang katanya harus ngecek isi kardus delivery itu." sambung Taeyeon dengan menjelaskan apa yang mereka telah dapatkan melalui mesin fax tersebut.
.

Yeona lalu keluar dari kamar tersebut dan mendekati Beomgyu lalu masuk ke kamar yang lain.

Si kakak lalu menutup pintu itu dengan perlahan dan berhati-hati supaya para zombie tidak mengalihkan perhatian mereka kepada mereka pula.

Beomgyu mengaktifkan walkie talkienya dan dengan suara yang berat dia berkata "Taeyeon, aku udah bilang jangan hubungi kami lagi." dia tidak kecewa dengan Taeyeon cuma menyuruhnya untuk berhati-hati lain kali.

Taeyeon tersenyum selepas mendengar suara dalam Beomgyu "Mahu gimana lagi? Petunjuknya datang melalui mesin fax."

Beomgyu seperti tidak menangkap apa yang Taeyeon katakan tadi "Ha apa?"

"Mereka bilang, kalian harus ngecek kardus delivery di kamar staf malam."

"Ok, aku faham."

Mereka kemudian keluar lagi selepas Beomgyu meletakkan walkie talkie di lantai kamar tersebut.

Beomgyu menunjukkan suatu sudut kepada Yeona "Kayaknya kita bisa kesana."

Yeona mengangguk dan berjalan ke arah sudut tersebut sementara Beomgyu mengambil bola dari kamar yang lain dan menendangnya ke dinding membuat semua zombie berlari ke arah bola tersebut.

Beomgyu lalu mengikuti Yeona dari belakang dan akhirnya mereka sampai ke tempat yang katanya tempat staf malam beristirahat.

Yeona kemudian membuka kardus sementara Beomgyu melihat keadaan zombie di luar dan pastikan mereka untuk tidak masuk. Kakak yang paling tua itu pun akhirnya jumpa dengan alat yang dipanggil T-D line.

"Ini?" tanya Yeona kepada Beomgyu sambil menunjukkannya dan adiknya ini pun mengangguk. Mereka kemudian menyusun rancangan untuk keluar dari ruangan ini.

Mereka tidak mengambil berat lagi tentang keselamatan dan cuma berlari ke pintu keluar tapi sudah pasti mereka di kejar zombie-zombie yang lapar.

Kedua Beomgyu dan Yeona lari dengan secepat mungkin dengan T-D line di tangan Yeona. Beomgyu kemudian mendapat ide lalu berteriak ke kakaknya "BUKA T-DNYA KAK!"

Yeona yang mendapat arahan Beomgyu itu pun tiba-tiba sahaja berhenti dari aksi larinya dan membuka T-D line membuat semua semua zombie yang tadinya mengejar mereka terhenti dan mengerang kesakitan "Sakitkan?" kata Yeona dengan nada psikopat.

Beomgyu yang tahu kalau para zombie tidak lagi bisa mengancam mereka pun tertawa bahagia "Mampus lo semua!" akhirnya Yeona menutup T-D linenya supaya tidak kehabisan bateri dan sementara zombie-zombie itu lagi kesakitan mereka lari ke base mereka.
.

"Mereka udah pulang!" kata Taeyeon sambil membuka pintu untuk mereka berdua. Soobin yang melihat Yeona kelelahan pun dengan cepat memeluk Yeona "Hebat banget lo kak!" Yeona yang tadinya lelah pun tiba-tiba segar dan menolak lembut pelukan Soobin.

"Apaan sih." Soobin hanya tertawa dan memberikan kedua-dua Beomgyu dan Yeona minuman sebagai tanda apresiasi sementara Hueningkai dan Taeyeon melihat T-D line dengan penuh tanda tanya.

Tapi.. Mereka tidak akan menyangka bahawa.. Ada hal yang lebih berbahaya dari ini.

To Be Continued.

Sorry ges minggu lepas aku ada tes awal semester.
Soalan: mau kaitae atau beomtae?





Better Watch Out!||TXT ff||GenderswapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang