01

10.5K 985 113
                                    

Terik sinar matahari pagi ini menciptakan pantulan cukup menyilaukan saat Rolls-Royce Phantom berwarna hitam metalik itu berbelok dan masuk ke dalam pelataran sebuah gedung perusahaan yang berdiri kokoh di tengah pusat kota.

Saat mobil berhenti tepat di depan pintu utama gedung perusahaan tersebut, dua petugas keamanan melangkah mendekati mobil. Satu petugas keamanan membukakan pintu penumpang belakang, sedangkan satu petugas keamanan sigap membukakan pintu kemudi mobil.

Tidak berselang lama Lisa turun lebih dulu, detik berikutnya Seulgi yang turun dari kursi kemudi. Meskipun Seulgi yang mengemudikan mobil, tapi dia ikut dihormati dan disegani karena selain sopir tapi dia adalah asisten pribadi Lisa, orang kepercayaan Lisa.

Setelah Seulgi turun Lisa segera melangkah ke arah pintu utama perusahaan seraya memasang kancing jas yang sempat dia lepas selama dia duduk di dalam mobil tadi. Tiba di dalam gedung perusahaannya, Lisa di sambut oleh dua orang wanita berpenampilan rapih yang tidak lain adalah sekretarisnya.

Lisa hanya mengangguk kecil untuk membalas sapaan sekretarisnya, dia terus melangkah diikuti oleh Seulgi, dua sekretaris, dan tiga petugas keamanan. Tapi saat Lisa masuk ke dalam lift, dia hanya diikuti oleh Seulgi dan dua sekretarisnya saja karena itu adalah lift pribadi Lisa yang hanya boleh digunakan oleh Lisa, Seulgi dan kedua sekretarisnya.

"Jadwal." Ucap Lisa.

"Hari ini kita memiliki dua pertemuan, presiden. Satu pukul 10 pagi ini, dan yang satu pukul 2 siang nanti." Jawab Momo.

"Berkas?" Tanya Lisa.

"Semua sudah siap, presiden. Dua salinan berkas untuk dua pertemuan sudah ada di meja kerja anda agar bisa anda pelajari. Sisanya, ada berkas daftar kompetitor yang semalam anda minta, dan proposal kerja sama yang harus anda tinjau." Jawab Im Jin Ah atau biasa Lisa panggila Nana.

"Kang Seulgi, pastikan semua siap. Jangan sampai ada kesalahan yang membuat klient menilai buruk pada perusahaan." Tegas Lisa.

"Mengerti, presiden." Jawab Seulgi.

Lalisa Brushchweiler Manoban, wanita istimewa berusia 30 tahun. Anak tunggal dari Min-ho Manoban dan Im Yoona, cucu dari seorang konglomerat bernama Marco Manoban. CEO dari LLoud Enterprise, perusahaan pribadi yang dibangun dan didirikan oleh Marco Manoban.

Perusahaan ini bergerak di bidang konstruksi dan pengembangan. Meski rekan bisnis bahkan klient Lisa banyak dari luar negri, tapi kantor pusat berdiri di Korea Selatan atau lebih tepatnya di Seoul.

Sudah lebih dari 5 tahun Lisa memegang dan mengendalikan perusahaan tersebut, LLoud yang memang sudah dikenal dari dulu semakin terkenal semenjak Lisa yang mengendalikan perusahaan tersebut, bahkan sedang merangkak untuk masuk ke pasar saham internasional meski sekarang LLoud sudah berada di top 1 perusahaan konstruksi terbesar di Korea Selatan.

Ting!

Tepat di lantai 40 lift berdenting dan berhenti bergerak, setelah pintu lift terbuka Lisa bergegas keluar dan tiga orang kepercayaannya pun melangkah keluar mengikutinya. Tapi hanya Seulgi yang ikut masuk ke dalam ruangan Lisa, karena Nana dan Momo memilih masuk ke dalam ruangan mereka untuk memulai pekerjaan mereka.

"Kopi?" Tanya Seulgi.

"Kopi susu." Jawab Lisa seraya melangkah ke arah meja kerjanya dan melepas kancing jasnya.

TO BE YOURS - JENLISA [G!P] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang