Flower

32 4 0
                                    


﹌﹌﹌﹌﹌၊၊||၊၊၊||၊၊၊||၊ ﹌﹌﹌﹌﹌

Characters :
Tok Aba
ft. Boboiboy, and Ochobot

Genre :
Family Fluff, Slice of Life,
Slight! Romance, and
Slight! Angst.

﹌﹌﹌﹌﹌၊၊||၊၊၊||၊၊၊||၊﹌﹌﹌﹌﹌

.
Hari sabtu dan minggu, tentunya merupakan hari yg paling ditunggu-tunggu. Dimana kedua hari itu, akrab disebut sebagai weekend. Di dalam bahasa, berarti akhir pekan atau akhir minggu.

Biasanya akhir pekan digunakan untuk berkumpul bersama keluarga. Banyak kegiatan yg bisa dilakukan, tentunya bersama keluarga. Mulai dari piknik, liburan, atau bahkan sekedar membersihkan rumah.

Untuk Tok Aba sendiri, akhir pekan dia gunakan untuk membersihkan rumah. Apabila ada waktu luang, dia akan mengajak keluarganya piknik. Meski piknik tersebut, hanya sekedar duduk di halaman rumah.

"Tok Aba, Thorn sudah merawat tanaman yg Atok tanam. Selanjutnya apa?"

Thorn, bagian pecahan kekuatan elemental dari Boboiboy. Memiliki warna mata se-hijau daun segar. Pecahan ini memiliki kepribadian yg sedikit kekanak-kanakan.

Boboiboy kini tengah berpecah menjadi 3 bagian, yaitu Thorn, Gempa, Dan Ice. Ketiganya saling membantu untuk merawat tanaman, yg ada di halaman belakang rumah Tok Aba.

Thorn, memiliki kekuatan yg berhubungan dengan alam. Sehingga dengan mudah dia menyembuhkan, atau meregenerasi tumbuhan yg hampir mati.

Gempa, memiliki kekuatan yg berhubungan dengan tanah. Dia menggunakan kekuatannya untuk mengatasi permasalahan tanah. Serta mengukur kadar tanah yg sesuai.

Terakhir Ice, memiliki kekuatan air pada tahap 1. Dia menggunakan kekuatan tahap 1 nya untuk menyiram seluruh halaman rumah. Hal ini dilakukan untuk menjaga kelembapan halaman rumah.

Mereka bertiga terlihat antusias, dengan pekerjaan yg telah diberi. Tok Aba tersenyum melihat cucunya, yg membantunya tanpa mengeluh. Dia pun menatap Thorn yg tengah bertanya padanya.

"Tolong rapikan bunga teratai di kolam. Potong daun-daunnya yg kering, lalu buang ke tempat sampah."

Thorn menatap ke arah kolam kecil yg ditunjuk Tok Aba. Terdapat bunga teratai tumbuh dengan subur. "Baik Tok Aba!"

Dengan gerakan yg lihai, Thorn memotong bagian teratai yg mati. Dia juga sangat berhati-hati dalam memotong. Apabila salah, maka teratai akan mati sepenuhnya.

"Tok Aba, saya juga sudah selesai. Selanjutnya saya harus mengerjakan apa?" Tanya Gempa yg diikuti anggukkan oleh Ice.

"Sudah selesai semuanya?"

Gempa dan Ice menganggukan kepalanya bersamaan. Tok Aba melihat halamannya yg kini terlihat lebih hijau, dan bersih. Dia menatap Thorn, yg juga telah menyelesaikan pekerjaannya.

"Karena sudah semuanya, gelar tikar di bawah pohon. Lalu bawa makanan dan minuman yg ada di meja makan." Perintah Tok Aba, yg hanya dijawab anggukkan.

Gempa dan Ice pun beranjak menuju meja makan di dalam rumah. Thorn pun menyusul dengan berlari. Tok Aba hanya bisa menggelengkan kepalanya, melihat tingkah Thorn.

Dia pun kini mengalihkan tatapannya pada bunga teratai. Bunga itu berwarna putih bersih, dengan sedikit gradasi merah muda. Mata Tok Aba fokus memandang bunga teratai, yg tumbuh dengan subur.

"Mengingatkanku pada waktu itu," gumam Tok Aba.

Karena terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri. Tok Aba tanpa sadar memandang bunga teratai itu terlalu lama. Jika bukan karena panggilan dari cucunya, mungkin dia terus melamun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Piece of PuzzleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang