PROLOG

8 2 0
                                    

Halo eiyy, ini cerita pertama ku.
Kalo ada typo, tandai ya.
Jangan lupa komen dan vote nya ^^

~ Hope you like it ~

- SELAMAT MEMBACA 🖤 -

•••

"Ma, dada adek sakit," ucap nya sambil menahan rasa sakit yang sekarang dia rasakan.

Sedangkan orang yang di ajak bicara langsung mencari tempat untuk memberhentikan mobilnya di pinggir jalan.

"Inhalernya dimana dek?" tanya nya panik, sambil mencari di dalam tas anak nya.

Ia hanya menggeleng-gelengkan kepala nya sebagai jawaban.

Melihat respon tersebut, wanita yang dipanggil "ma" tadi langsung mengedarkan pandangan nya dengan panik. Ia merasa bersyukur karna melihat apotek di sebrang jalan.

"Mama ke apotek di sebrang dulu nak," ucapnya tergesa-gesa dan langsung berlari ke luar mobil.

Dari arah berlawanan truk dengan kecepatan tinggi melintas.

Brakkkk

Gadis itu melihat kejadian yang begitu cepat itu. Dengan tenaga nya yang masih tersisa, ia berusaha keluar dari mobil dan menuju ke arah kerumunan.

"MAMAAAAA," hanya itu yang bisa ia ucapkan, dan setelahnya ia juga ikut tidak sadarkan diri.

Di Rumah Sakit.

Dua orang laki-laki menunggu di depan ruangan dimana istri dan juga mama nya sedang di tangani.

"Pa, mama akan baik-baik aja kan?" tanya anak berusia 14 tahun itu cemas.

Orang yang di sebut papa itu hanya bisa membalas pertanyaan tersebut dengan pelukan, untuk menyalurkan kekuatan yang dimilikinya. Walau sebenarnya ia juga sangat hancur sekarang.

Pintu ruangan pun terbuka, memperlihatkan dokter yang tadi menangani wanita kesayangan mereka.

"Bagaimana dok?"

"Silahkan masuk terlebih dulu, ada yang ingin pasien katakan,"

Mendengar hal tersebut, ayah dan anak laki-lakinya itu masuk ke dalam dengan tergesa-gesa.

Mereka melihat banyak sekali alat yang terpasang di tubuh wanita kesayangan nya.

Hancur, itu yang dapat mendeskripsikan apa yang mereka lihat sekarang.

"Kasi jantung mama ke adek," ucap nya pelan namun bisa di dengar.

"Hey, jangan bilang gitu sayang. Aku yakin kamu kuat, kalo kamu kuat adek pasti lebih kuat,"

Wanita itu hanya menggeleng-geleng kan kepalanya, sebagai jawaban. Perlahan mata cantik itu tertutup dan tidak pernah terbuka lagi.

Ayah dan anak laki-lakinya itu hanya bisa menangis. Tidak ada yang bisa mereka lakukan, terlalu hancur melihat semuanya saat ini.

"Sesuai dengan permintaan dan persetujuan pasien, apakah bapak bersedia menandatangani surat persetujuan dari pihak keluarga untuk melakukan operasi tersebut?" tanya dokter.

Yang di tanya hanya bisa mengangguk pasrah. Ia tidak ingin kehilangan putrinya juga.

•••

- BE CONTINUED -

Jangan lupa follow
ig : @goresaneldin
tiktok : @goresaneldine
untuk info-info update dan spoiler.
Thankyou 🖤
~ See you next part ~

REYANA ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang