Zhanghao terbangun.
Ia mengusap matanya. Menoleh ke sekelilingnya. Kelas sudah kosong. Ia menatap jam yang ada di kelasnya.
17.15
"Anjir gue ketiduran! Kenapa ga ada yang bangunin gue?"
Zhanghao buru-buru memasukkan barang-barang nya ke dalam tas. Setelah selesai ia langsung keluar kelas.
Sekolah nampak cukup sepi, entah ada angin apa, Zhanghao mencoba berkeliling untuk melihat sekolahnya. Sebenarnya ia adalah murid baru di sekolah, sudah beberapa bulan ia bersekolah di sini namun sekolah ini masih terasa asing baginya.
I'm beautiful~
Yeah yeah yeah~
Suara musik dari salah satu ruangan menarik perhatiannya.
Zhanghao mencoba mendekati ruangan tersebut. Ternyata suara itu berasal dari ruangan eskul dance. Ia mengerutkan dahinya.
"Udah jam segini, masih ada anak yang eskul?"
Rasa penasaran Zhanghao begitu besar. Ia membuka pintu ruangan itu secara perlahan. Namun apa yang ia lihat sangat berbeda dari apa yang dipikirannya.
Di dalam ruangan tersebut hanya ada 1 orang cowok yang sedang dance. Zhanghao bisa pastikan bahwa ia tidak mengenal cowok itu. Wajah yang tampak asing.
Tanpa sadar Zhanghao menikmati dance orang itu. Dance nya sangat bagus, detail dan semangat. Tak lupa diiringi senyuman manis yang membuat Zhanghao terpana.
Keren..
Hanya itu yang bisa ia ungkapkan.
Lagu pun berakhir. Orang itu berhenti bergerak. Sebelum orang itu menoleh ke arah pintu, Zhanghao buru-buru pergi dari sana. Ia takut ketahuan melihat orang itu, rasanya sangat memalukan.
Zhanghao berjalan menuju parkiran. Menghampiri motornya lalu menyalakan motornya dan pergi dari area parkiran.
Tampaknya hari ini memang hari yang sial untuk Zhanghao. Baru saja ia keluar dari sekolah tetapi hujan tiba-tiba turun dengan sangat deras. Ia menepikan motornya. Lalu berjalan menuju halte bus. Ia memutuskan untuk berteduh sebentar.
Zhanghao menatap ke arah depan. Di seberang jalan juga ada halte bus namun kosong.
Zhanghao mendengus.
Ia benar-benar sendirian.
Zhanghao termenung, melihat rintik hujan yang terus berjatuhan dan tidak menunjukkan tanda-tanda berhenti. Membuat ia bingung untuk menerobos atau tetap menunggu. Namun perhatiannya terhadap hujan seketika teralih ketika melihat seseorang berlari menuju halte bus yang ada di seberangnya. Ia mengenali orang tersebut.
Cowok yang ada di ruang dance.
Zhanghao menatap lamat orang itu. Ia melihat bahwa orang itu sedang melamun tak lupa tangannya menyentuh air hujan yang terus berjatuhan lalu tersenyum.
Namun senyuman yang kali ini berbeda, terasa seperti senyuman sedih.
Zhanghao terus menatap orang itu. Matanya tidak bisa menatap ke arah yang lain.
"Apa gue jatuh cinta?"
Jujur saja setelah kejadian di ruangan dance tadi Zhanghao terus memikirkan cowok itu. Ia baru kali ini melihat cowok seindah itu. Tetapi cowok yang ia lihat sekarang memancarkan aura berbeda.
Aura kesedihan.
Rasanya Zhanghao ingin menghibur dan melindunginya.
Zhanghao menggelengkan kepalanya. Ia berusaha menepis pemikiran konyol tersebut. Ia memutuskan untuk fokus menatap orang itu saja.
Zhanghao berharap semoga hujan kali ini berlangsung dengan lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akara
Fanfiction"Lalu kenapa kamu menutup hatimu?" "Bukan aku yang menutup hati ini tapi hati ini sendiri."