02

22 13 2
                                    

Pagi ini Ruby bangun lebih awal dari biasanya sehingga ia bisa lebih santai untuk berangkat ke sekolah. Seperti saat ini dirinya berada di jalan raya mengendarai motor kesayangannya sambil bersenandung kecil.

"Eh eh ni motor kenapa tiba-tiba mati sih"Keluh nya sembari turun dari motor untuk mengecek kondisi motor kesayangannya itu.

"Anjir gua kan gak ngerti beginian"

"Trus gimana dong mana sepi lagi"dumel nya tidak jelas

Dengan terpaksa Ruby pun mendorong motor nya untuk mencari bengkel.jarak bengkel dan posisi Ruby saat ini sekitar 1 kilometer alhasil dirinya harus mendorong nya sejauh itu. Setelah menempuh perjalanan yang melelahkan akhirnya ia pun sampai di bengkel.

"Wah ada neng Ruby ni kebetulan banget ni kita ketemu di sini, kek nya kita emang jodoh deh"goda Fahmi sambil menaik turun kan alisnya. Fahmi kebetulan berada di situ karna motornya bocor terkena paku di jalanan.

"Apaan sih Lo sana minggir"

"Jangan galak-galak dong sama babang tanvan"goda nya lagi

"Mas ini motor nya udah selesai"ucap pemilik bengkel yang baru saja selesai memperbaiki motor Fahmi.

"Ha iya pak, ini uang nya makasih pak"balas Fahmi

"By Lo berangkat ke sekolah sama gua aja bentar lagi bel bunyi, Lo mau telat"ajak Fahmi

Ruby terlihat berfikir sejenak lalu menyetujui ajakan Fahmi. "Oke gua ikut sama Lo, Tapi ingat ya gua cuma TERPAKSA" ucap Ruby tegas

"Iya iya yaudah naik"

Ruby pun naik ke motor Fahmi saat tiba-tiba terlintas dipikiran Fahmi untuk menjahili Ruby. Tanpa aba-aba Fahmi langsung melaju motor nya dengan kencang refleks Ruby melingkar kan tangan nya di pinggang Fahmi. yang membuat Fahmi tersenyum di balik helm.

Setelah sampai di area sekolah Ruby segera turun dari motor Fahmi dan langsung menghadiahi pukulan pada punggung nya.

"Lo tu ya ngeselin banget si pake ngebut segala"omel Ruby

Setelah turun dari motor nya Fahmi merangkul pundak Ruby dan menuntunnya untuk masuk ke gedung sekolah."Ya sesekali gak papa kali by, seru tau ngerjain elo"

Ruby tidak menghiraukan Fahmi dan memiliki melanjutkan langkah nya dengan Fahmi yang Masi setia merangkul nya.

"By gua boleh nanya gak"

"Hmm"

"Tipe cowo idaman Lo kek mana si"tanya Fahmi

"Yang pasti bukan elo"ucap nya asal. Dan langsung mempercepat langkahnya hingga rangkulan Fahmi pun terlepas.

"BY TUNGGUIN GUA DONG"terik Fahmi melihat Ruby kian menjauh.

Ruby dan Fahmi berada di kelas yang sama tapi tidak dengan ketiga sahabatnya Raka, Gibran, dan Alan mereka bertiga berada di kelas yang sama dengan sahabat Ruby yaitu Nada dan Rachel.

**

Sesampainya mereka di kelas dapat ia lihat bahwa Sahabat nya Maya sedang di bully oleh beberapa orang.

"EH GEMBEL LO NGAPAIN HA PAKE SEKOLAH DI SINI BUAT MALU TAU GAK" Bentak Clara Adelin salah satu orang yang membully Maya

Penampilan Maya sudah berantakan rambut yang acak-acakan baju nya susah kotor dan lusuh serta air mata sudah membasahi pipinya.

"Tau nih si gembel gak tau diri banget si jadi orang"timpal Aletta Vanesya yang juga merupakan sahabat dari Clara

"Iya ni gak tau diri banget"setuju Jesslyne vellyncia juga sahabat dari keduanya.

Seluruh orang yang ada di kelas itu tidak ada yang membela Maya, bukan karna mereka jahat tetapi mereka takut berurusan dengan ketiga nya.

Sebab Clara Adelin merupakan anak kepala sekolah dan siapa pun yang berurusan dengan nya akan mendapat masalah.

Tapi tidak dengan Ruby ia sudah terbiasa masuk ruang BK dan kebal terhadap hukuman yang akan di terima nya.

Ruby segera berjalan menuju kemeja Maya dan dapat di lihat di atas meja nya sudah terdapat banyak sampah.

Ruby mendorong Clara hingga membentur meja "Lo apa-apaan si Clar, Lo selalu aja ngebully Maya, emang dia ada salah apa sama elo ha"teriak Ruby tetap di depan muka Clara

"Oh gua tau, apa jangan-jangan Lo iri ya sama Maya karna lebih pintar sedangkan elo itu bodoh"lanjutnya

"Lo berani dorong gua"tunjuk Clara

"Bahkan gua bisa berbuat lebih"balas nya

Clara sedikit takut di buat nya pasalnya Ruby pernah memelintir tangan nya hingga hampir patah dan Ruby tidak takut dengan hukum jadi percuma dia melaporkan ke papanya yang merupakan kepala sekolah.

Karna tidak ingin melanjutkan keributan tersebut Clara lebih memilih keluar dari kelas Ruby dan kembali ke kelasnya sendiri.

"Ayo gays mending kita pergi dari dua mahluk freak ini"ajak Clara kepada kedua sahabatnya.

Ruby tidak ambil pusing dengan ucapan Clara, Ruby segera mendekat ke Maya "may Lo gak papa kan mereka ngga main fisik kan sama Lo" tanya Ruby

Sedangkan Maya hanya mengangkat pandangan nya dan tangisannya semakin kuat. Ruby pun segera menenangkan sahabat nya setelah di rasa tenang Maya mengajak Maya keluar dari kelas untuk membersihkan penampilan nya.

"Ayo may kita ke toilet sekalian ganti baju elo yang udah basah"ajak Ruby. Tadi Clara memang sempat menyiram air kearah Maya alhasil baju nya menjadi basah.

Setelah sampai di toilet Ruby pun segera mengambil baju ganti untuk Maya di loker nya,dan untung nya tempat loker dan toilet berada tidak terlalu jauh.

**

Setelah menemani Maya ganti baju mereka pun segera berjalan menuju kelas mereka karna bel masuk telah berbunyi 5 menit yang lalu.

"May lu kenapa si kalo di bully diam aja, harus nya tu Lo lawan jangan mau di tindas"ucap Ruby

"Kalo Lo diam aja mereka nya malah makin jadi buat ngebully elo"lanjutnya

"AKU BUKAN KAMU BY. KALO KAU MELANGGAR ITU GAK BAKAL NGARUH SAMA SEKOLAH KAMU DI SINI KARNA ORANG TUA KAMU ITU KAYA TINGGAL BAYAR ORANG DAN KAMU BAKAL AMAN"teriak Maya sambil menangis

"sedangkan aku"tunjuk nya pada dirinya sendiri.

"AKU CUMA ANAK ORANG MISKIN YANG BISA SEKOLAH DI SINI KARNA BIAYA SISWA, KALO AKU BERURUSAN SAMA CLARA PASTI BIAYA SISWA KU BAKAL DI CABUT"ucap nya lagi sambil menyeka air matanya.

"Jadi stop bersikap sok tau padahal kondisi kita itu beda"setelah mengatakan itu Maya pun berlalu meninggalkan Ruby yang mematung di tempat.

"Maya kenapa sih tumben banget dia begitu"gumam Ruby

"Ruby kamu ngapain di sini"Tanya Rama yang tiba-tiba sudah berada di samping nya. Rama merupakan kakak kelasnya yang sekaligus menjabat sebagai ketua OSIS.

"Ha. i,iya i,itu kak tadi gua dari toilet"jawab Ruby terbata-bata

"Kalau gitu gue ke kelas dulu ya kak, bay"pamit Ruby sambil berlari menuju kelas nya.

Tinggallah Rama yang hanya tersenyum melihat Ruby kian menjauh. Rama telah mengangumi Ruby saat Ruby Masi kelas 10 hingga saat ini.Hanya saja ia takut mengutarakan isi hatinya.

Hanya saja ia takut mengutarakan isi hatinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan lupa follow and vote:)
Tandai typo

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAFKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang