Bab 1

5 1 0
                                    

Jika bumi terbelah bahkan semestapun hancur, tidak mengurangi rasa vanila kepada arka, mereka sudah bersama kurang lebih 3 tahun. Banyak sekali kesalahpahaman terjadi namun tidak sedikit kata pun vanilla mengucapkan kata putus. Hingga terjadi sebuah insiden mengenaskan didepan matanya.

Melihat arka hancur didepannya membuatnya semakin gelisah.
"Maaf ila... Maaf" suara lirih itu terdengar menyakitkan bagi Vanilla, Arka yang dari tadi diam sekarang akhirnya membuka suara, namun bukan itu yang ingin vanilla dengar.

"Kenapa" hanya satu kata tersebut yang vanilla ucapkan, terdengar sedikit bergetar dan tak bersemangat. Didalam hatinya kenapa hal tersebut terjadi pada dirinya, Melihat pacar nya dengan keadaan yang sangat berantakan menghampirinya, serta sahabatnya sendiri dengan keadaan yang sama, berada didepan matanya hanya tersedu sedu tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

Ini tidak benar, mereka yang salah tapi kenapa seolah mereka yang merasa tersakiti. Menjadikan vanilla seolah olah pelaku perusak atas hubungan terlarang mereka, Menangis meminta maaf tanpa henti kepadanya, baru tersadar dan merasa menyesal.

"KALIAN gila, aku berkali-kali coba hubungi kalian tapi apa?? Kamu sama Nara main dibelakang aku" terdiam sesaat vanilla menghela nafas panjang, bagaimana ini bisa terjadi bersamaan dihidupnya. 20 menit sebelum hal tersebut terjadi ia mendapat telepon dari Tantenya.

Mendapati kabar bahwa tiba-tiba Mama nya meninggal dunia membuat dia tanpa pikir panjang menghubungi sang kekasih serta sahabat dekatnya, sambil menangis ia berharap salah satu dari mereka segera mengangkat telepon dan mendatangi nya untuk pergi kerumah sakit bersama, vanilla hanya pulang untuk mengganti pakaian. sebelum ia berniat untuk menjaga kembali mamanya di rumah sakit.

Vanilla mencoba menghampiri arka kerumahnya, agar bisa pergi bersama. setidaknya ia sekarang butuh tempat untuk bersandar, butuh seseorang mendengar keluh kesah. melupakan rasa sedihnya. Hatinya hancur mendengar kabar dari Tantenya, namun apa yang ia lihat sekarang. Pacar nya bercumbu mesra dengan sahabatnya sendiri.

"Aaaaaaa" vanilla berteriak, apa yang ia lihat. Haha ini gila.

boom seperti langit hancur merobohkan semua semesta. Ia hanya bisa menangis tanpa bisa mengeluarkan sedikit katapun. tanpa pikir panjang ia berlari keluar rumah Arka dan segera menuju ketempat terakhir mamanya bernafas.

namun sesaat, dunia nya berhenti. dadanya sesak hingga matanya tak bisa lagi melihat, dunia gelap.

'haaaaah' Vanilla terbangun dengan nafas yang ter engah-engah. 'kenapa mimpi itu lagi' ia bergumam. semenjak kejadian tersebut sekitar 6 bulan yang lalu, ia sering sekali memimpikan hal yang sama, sudah 3 kali dalam 6 bulan ini ia memimpikan kejadian itu. seolah rasa sakit itu enggan terlepas dari ingatan nya.

mencoba melupakan, dari menghindari hal hal yang berkaitan tentang masalalu nya.  namun nihil. tak pernah sedikit pun vanila mengungkit didalam otaknya tentang dua orang terdekatnya yang tega menikamnya dari belakang selama ini.
tapi entah kenapa seakan akan ia tak bisa tidur nyenyak.

"kejahatan apa yang telah aku perbuat dulu" ia diam sejenak sambil menutup matanya, sambil mengingat ingat kejadian apa yang membuat karma sebesar ini, menghela nafas berat lalu berangkat bersiap untuk pergi bekerja.

kini vanila berada di tempat kerjanya,  ia hanya bekerja menjadi pelayan di salah satu restoran ternama.  bertugas menjadi Runner, mengantarkan makanan kepada pelanggan.

tak jarang tamu-tamu bersikap tak sopan, hingga kadang dengan sengaja melecehkan vanilla dan  bersikap kurang ajar. namun ia hanya bisa diam, takut, tak berani angkat suara. harus tetap profesional terhadap pekerjaan nya. karena jaman sekarang mencari pekerjaan sangatlah susah. kalaupun ia bersuara, tetap saja ia yang kalah bukan.

Dan didepan matanya sekarang, apa yang dia lihat? Mantan pacar dan mantan sahabatnya berada. Tanpa tahu malu bermesraan di rumah makan ini, Tak mau ambil pusing vanilla tetap maju untuk profesional pekerjaan nya. Mau tak mau ia harus bersikap sopan.

"Silahkan dinikmati" vanilla menunduk sopan, menyembunyikannya mukanya dengan malas.

"Eehhh vanilla" Nara dengan nada kegirangan seolah sudah lama tak bertemu teman lama. Benar semenjak kejadian berapa bulan lalu, vanilla enggan menampakkan diri didepan mereka. Tapi bukan kah mereka sekarang musuh?
'benar-benar tak tahu malu' vanilla bergumam namun tak didengar oleh dua insan didepannya.

Dengan senyuman kecut, ia berniat beranjak untuk pergi setelah menghantarkan makanan.

"Vanilla apa kabarmu" Nara bersuara lagi, seolah melarang vanilla untuk pergi.

"Biasa aja, malahan tambah  baik setelah gak ada kalian dihidupku" ujar vanilla dengan sedikit nada menyindir namun tetap tertawa, seolah hanya bercanda.

"Haha kamu bisa aja vanilla, nggak berubah ya masih suka bercanda" ucap Nara sambil ikut tertawa, Arka yang mendengar hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

"Ohya kamu kenapa gak datang ke acara tunangan kita Minggu kemarin, emang sih baru lamaran, tapi kami sepakat buat undang temen-temen terdekat kami" dengan bangganya Nara tersenyum memamerkan cincin di jari manisnya, serta mengusap perut ratanya.

"Loh kalian udah tunangan toh? aku kan gak dapat undangan nya" vanilla menjawab dengan tersenyum kecut, masih sesak dadanya mendengar hal tersebut, walaupun tak mencintai arka lagi namun ada rasa kekecewaan yang besar terhadap dua orang didepannya.

"Yahh masa sih, padahal aku udah suruh arka buat undang kamu. Gapapa gak usah sedih. Kamu jangan iri ya, Minggu depan aku sama arka bakalan sah jadi suami istri kamu haru dateng." Ujar Nara Sambil mengeluarkan undangan.

Nara memberikan undangan itu kepada vanilla. Dengan tangan sedikit bergetar vanilla mengambilnya.


"Iya santai aja aku bakalan dateng kok, ngapain iri sama hasil perebut. Ohya kalian nikah karena udah jadi duluan kan hahahaha" tanpa rasa malu vanilla berbicara dan tertawa seperti orang gila, menjadi pusat perhatian namun hanya sebentar. Lalu pergi meninggalkan Nara yang kesal dan arka yang malu.



*Thanks for reading*




Publish: RAB, 8 MEI 2024
IG : vynaa.e

Like & komen kalo suka gais, aku bakal up kalo banyak yang tertarik sama ceritaku ya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Vanilla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang